Chapter 60 : Kesepakatan Kita.

15.3K 1.1K 133
                                    

Setiap pasangan pasti pernah mengalami pertengkaran,tetapi Xiaomi selalu berusaha sebisa mungkin pertengkaran diantara mereka berdua tidak terlalu sering terjadi. Karena setiap kali mereka bertengkar, pasti rasanya akan selalu menyakitkan.

Selama perjalanan menuju rumah LiQing,Xiaomi terus saja memikirkan kata kata yang Yanyan katakan padanya tadi.

" Jika kau pergi,maka jangan pernah kembali."

Apakah ia sungguh sungguh? Bagaimana bisa hubungan mereka berdua berakhir seperti ini? Xiaomi tidak mendengarkan sepatah kata pun dari LiQing selama berada di dalam taxi. Setelah mereka sampai di depan rumah LiQing,Xiaomi pun langsung kembali kerumahnya.

Merebahkan diri diatas tempat tidur,Xiaomi tidak bisa tidur malam itu. Ia kembali mencoba mengingat apa saja yang sudah terjadi sejak pertama kali pertengkaran mereka dimulai. Ia mencoba mencari tahu apa yang salah,mengapa Yanyan terlihat begitu marah padanya? Bagaimana pria itu begitu marah hingga ia bisa mengatakan perkataan yang begitu menyakitkan seperti itu padanya ? Tidakkah ia tahu bahwa setiap perkatannya memberikan pengaruh yang besar baginya? Entah itu perkataan manis atau menyakitkan sekalipun... tidakkah Yanyan mengerti bahwa perkataanya selalu masuk kedalam hatinya? ia yakin pasti Yanyan tidak bersungguh sungguh dengan perkataannya tadi,Yanyan tidak akan mungkin menyakitinya...

Tiba tiba apa yang Zhugang katakan padanya beberapa hari lalu terngiang kembali dikepalanya.

" Kau seharusnya tidak berbohong padanya sejak awal."

Bagaimana jika ternyata Yanyan marah padanya bukan karena ia keluar bersenang senang bersama dengan teman temannya? Tetapi ia marah karena ia sudah berbohong padanya? (aduh...ini bocah lama banget loadingnya ya Tuhan...==" gemes saya...gemes..). Kalau memang benar karena hal itu,mengapa ia tidak langsung saja mengatakannya? Dasar Yanyan si bocah keras kepala itu! Mengapa ia tidak langsung saja mengatakannya dengan jelas dimana kesalahannya? Setelah itu Xiaomi pun langsung bergegas mengganti pakaiannya.

**********
Diluar hanya terlihat cahaya lampu jalan yang menerangi . Xiaomi pun merapatkan jaket yang dipakainya sembari berjalan keluar rumah. Dalam diam Xiaomi menaiki lift kelantai 30. Ia bermaksud untuk mengetuk pintu apartemen Yanyan,tetapi ia menyadari bahwa pintu tersebut tidak terkunci. Dengan perlahan ia pun mendorong pintu tersebut hingga terbuka. Ruangan di dalam apartemen sangat gelap. Karena pantulan cahaya bulan dari luar jendela, Xiaomi bisa melihat Yanyan yang tengah menyandarkan tubuhnya di sofa. Ia terlihat setengah terlelap, dengan sebelah tangannya menahan kepalanya dibelakang dan satu tangan lagi terkepal di atas sofa.

Xiaomi pun perlahan berdiri disebelah Yanyan. Jika ia memanggil namanya, ia khawatir kalau pria itu akan mengusirnya keluar lagi. Ia sudah mengatakan padanya untuk tidak kembali . Tetapi Xiaomi sudah tidak bisa menahannya lagi. Ia pun berlutut di depan sofa, ia meletakkan kepalanya di dada Yanyan. Dengan pelan ia berkata.

" Aku minta maaf, aku seharusnya tidak berbohong padamu. Tetapi kau juga seharusnya tidak mengatakan kata kata yang menyakitkan seperti itu.. apa maksudmu dengan jangan kembali lagi? Aku tidak memiliki tempat lain yang bisa aku datangi selain disini. Kau sungguh jahat Yan...mengatakan hal seperti itu ..aku sungguh sangat sedih. Kau benar benar kejam..sangat kejam.."

Air mata Xiaomi kini membasahi kemeja yang dipakai Yanyan. Yanyan pun menjulurkan tangannya dan mengelus lembut rambut Xiaomi.

" Bukankah akhirnya kau tetap kembali...aku sangat marah saat melihat kau bersama dengan orang lain. Itu tadi hanya kata kata akibat rasa amarah ku.."

I Want To Be Your Man (Bahasa vers)(BoyxBoy) Chinese NOVELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang