Chapter 96 : Suasana Romantis yang Dikacaukan Oleh Xiaomi Sendiri.

13.7K 1K 231
                                    

Xiaomi masih merasa kalau saat ini ia sedang bermimpi. Ia dan Yanyan kini baru saja tiba di Belanda. Sebenarnya ia ingin protes mengapa Yanyan tidak membawanya ke Paris atau Switzeland saja, ketempat yang lebih romantis. Tetapi ketika pesawatnya sudah mendarat di Belanda , dan ia bisa langsung melihat pemandangan indah di sekitar sana, Xiaomi langsung merasa terpesona dengan tempat itu. Ternyata Belanda merupakan tempat yang begitu indah. Bangunan bangunan disini memiliki bentuk yang unik.

Disepanjang jalan, Yanyan terus menggenggam tangan Xiaomi. Banyak orang yang sedang berjalan jalan meskipun melihat mereka berdua bergandengan tangan seperti itu, mereka terlihat tidak merasa aneh ataupun terkejut sama sekali. Mereka seperti sudah biasa melihat pemandangan dua orang pria bergandengan tangan seperti pasangan normal lainnya. Sikap orang orang ditempat ini semakin membuat Xiaomi betah berlibur di Belanda.

Mereka berdua menginap di sebuah hotel yang memiliki ruangan yang berinterior mewah. Melihat begitu mewah dan indahnya kamar yang akan mereka tempatin itu, Xiaomi pun berbisik pelan pada Yanyan.

"Yan~ apakah tidak mahal kalau kita menginap disini? Apakah kau tidak ingin pindah ke kamar yang lebih murah?"

"Mengenai masalah keuangan, bukan bagian mu untuk mengkhawatirkannya."

"Aku hanya ingin mulai menghemat.."

"Jika kau sungguh ingin mulai berhemat, kurangi saja porsi cemilan mu. Jika tidak, dengan porsi cemilan mu yang seperti itu mungkin saja kau bisa membuat ku bangkrut nanti."

Xiaomi terkejut. Ternyata mereka benar benar akan nyaris bangkrut. Dan penyebabnya ternyata adalah dirinya sendiri.

'Apakah aku sudah makan begitu banyak hingga bisa membuat Yanyan mendekati bangkrut?!'

Semakin Xiaomi memikirkannya ia pun semakin merasa bersalah. Jika saja ia bisa lebih mengontrol porsi makanannya, maka mereka berdua tidak akan menghadapi masalah seperti ini. Xiaomi pun kini terlihat sedih.

Setelah mereka berdua selesai membereskan barang barang bawaan mereka, Xiaomi pun baru menyadari kalau ternyata Yanyan bisa berbahasa Belanda. Kini ia memiliki satu lagi alasan untuk mengagumi Yanyan.

"Yan~ aku tidak pernah tau kalau kau ternyata bisa berbahasa Belanda yang sulit itu.."

"Jika tidak, kau pikir aku setiap hari membaca itu hanya untuk bermain main? Ayo, jangan buang buang waktu disini. Aku akan membawa mu berjalan jalan."

Tempat ini begitu indah. Xiaomi mengikuti langkah Yanyan sembari menikmati pemandangan disekitar mereka. Ada sebuah danau kecil disana dengan banyak pepohonan teduh disekitar danau tersebut. Di dekat situ juga terlihat beberapa buah kincir angin. Setiap kincir angin memiliki warna yang berbeda beda. Ini pertama kalinya bagi Xiaomi melihat benda seperti itu. Di seberang kincir angin tersebut terdapat sebuah padang rumput kecil. Disana terlihat beberapa ekor domba yang sedang merumput.

Xiaomi dan Yanyan pun akhirnya menemukan sebuah tempat untuk mereka duduk. Melihat pemandangan yang indah tersebut dengan Yanyan berada di sebelahnya, ia tidak sanggup mengutarakan bagaimana bahagianya ia saat ini. Suasana romantis seperti ini lah yang biasanya selalu ia impikan. Romantis dan hangat. Xiaomi sedang berpikir untuk menggunakan momen romantis ini untuk mengobrol dengan Yanyan, tetapi ternyata Yanyan lah yang terlebih dahulu berbicara.

"Xiaomi, apa kau suka berada disini?"

"Aku suka! Aku sangat suka disini!"

Xiaomi terus mengangguk angguk kan kepalanya dengan bersemangat.

"Kalau begitu, ayo kita menikah disini."

"Kau...kau.. apa yang kau katakan tadi??"

Xiaomi terlihat tidak siap dengan perkataan Yanyan tadi. Perkataan Yanyan tadi terasa seperti ombak besar yang tiba tiba menerjangnya. Yang membuatnya kesulitan untuk bernapas dengan benar. Bibir Yanyan pun kini mendekat ke telinga Xiaomi.

"Aku bilang, Su Xiaomi, bagaimana kalau kita menikah disini,bagaimana menurut mu?"

Wow..hal yang mengejutkan, Yanyan mau mengulang kembali perkataannya!! Isi kepala Xiaomi masih mencoba memahami kembali perkataan Yanyan tadi dengan kecepatan penuh. Kemudian tiba tiba otaknya terasa kosong. Kemudian ia mulai merasa seperti mengantuk. Jantungnya tiba tiba berdetak begitu cepat,tenanglah! Xiaomi tetaplah tenang! Xiaomi mencoba mengendalikan perasaannya sendiri. Akhirnya Xiaomi pun berkata,

"Apakah kita masih memiliki cukup banyak uang untuk menikah?"

Yanyan pikir Xiaomi akan langsung gembira dan memeluknya erat karena bahagia. Tetapi reaksinya yang seperti ini, Yanyan tidak menduga kalau Xiaomi akan memberi respon seperti ini. Apa yang sebenarnya bocah ini sedang pikirkan?!

"Yan~ bukankah kita akan bangkrut? Walaupun aku bahagia, walaupun aku sangat ingin menikah disini, tapi kau tidak perlu memaksakan diri seperti ini. Aku masih bisa menunggu, menunggu hingga keuangan kita lebih baik lalu kita bisa menikah. Kita tidak boleh egois. Menikah ditempat ini pasti akan sangat mahal."

Xiaomi memeluk Yanyan sambil menangis tersedu sedu. Ekspresi di wajah Yanyan berubah gelap. Kemudia berubah pucat.

"Siapa yang mengatakan padamu kalau kita akan bangkrut?"

"Aku hanya menebak. Apakah tebakan ku salah?"

Xiaomi menengadahkan kepalanya menatap kedua mata Yanyan. Ekspresi Yanyan sudah kembali seperti biasa,datar. Ia menatap tajam kearah Xiaomi. Xiaomi akhirnya mulai menyadari kalau ternyata pemikirannya selama ini itu salah.

"Hal romantis yang kau inginkan selama ini, jangan salahkan aku karena kau tidak mendapatkannya. Kali ini kau sendiri lah yang mengacaukannya,"ucap Yanyan dengan nada dingin.

"Yan~ yang tadi itu tidak usah di hitung. Aku sudah berpikir terlalu jauh. Ayo kita ulangi sekali lagi, coba kau katakan sekali lagi Yan~"

"Mustahil."

Yanyan pun bangkit dari tempat duduknya dan meninggalkan Xiaomi. Xiaomi berusaha mengikuti langkah Yanyan.

"Yan~ sekali lagi! Sekali lagi saja dan aku akan menjawab pernyataan mu tadi! Please...!!"

Yanyan masih terus berjalan, Xiaomi juga terus mengikutinya.

"Aku bersedia! Aku mau! Aku mau menikah dengan mu! Tunggu aku Yan! Aku sudah mempersiapkan jawaban seperti ini sejak lama..tolong dengarkan aku hingga selesai!"

Yanyan memasang headphone pemutar mp3 miliknya di telinganya. Ia mengabaikan teriakan Xiaomi dibelakangnya.
Xiaomi terlihat seperti akan menangis. Kali ini, ditempat yang indah, dengan orang orang yang menyenangkan, Yanyan pun akhirnya melamarnya. Tapi dirinya sendirilah yang mengacaukan momen romantis itu.

*******

Selamat membaca :)

*Chapter 97 lumayan panjang .-. Mungkin seminggu atau lebih baru update ^^
*seriusan, kalo jadi Xiaomi udah lompat masuk danau gue -,,-" susah susah dapet suasana romantis malah dikacau in... ;;A;;

I Want To Be Your Man (Bahasa vers)(BoyxBoy) Chinese NOVELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang