Pagi ini Jasmine berangkat sekolah bareng Atha. Supirnya belum sembuh sedangkan Arya ada mata kuliah pagi. Sebenarnya Atha mau bersusah payah menjemput Jasmine karena dari dulu memang Atha naksir berat dengan Arya. Jadi Atha sekalian modus sebenarnya.
Di jalan, Atha tak henti-hentinya bertanya mengenai Arya ke Jasmine. Tak tanggung-tanggung, ia mencatat semua informasi yang di berikan Jasmine sampai Jasmine geleng-geleng di buatnya.
"Jadi kak Arya ga jadi sama tante itu?" tanya Atha berbinar. "Iya," jawab Jasmine singkat.
"Trus sekarang dia sendiri dong?? Asikk...." Atha senyum-senyum sendiri sambil membayangkan wajah ganteng Arya.
"Ya gitu ... Tapi sih dia masih sering ngehubungi bang Arya " jawab Jasmine sambil main game angry bird di ponselnya.
"Ih, dasar ... tapi lo harus bantuin gue ya buat deketen kak Arya ... "
"iya .... " Jasmine masih memainkan ponselnya.
"Terus lo harus ngasih tahu apa yang di sukai Kak Arya biar bisa gue bikinin!" cerocos Atha lagi.
Memang Atha kalau sudah bicara tentang Arya sangat heboh mengingat ia menyukainya dari pertama menyukai laki-laki.
"iya ... "
"Lo harus .... " tiba-tiba ucapan Atha dipotong Jasmine. "iya ... " ucap Jasmine lagi dengan ogah-ogahan.
"Ih, lomah nyebelin. Gue serius tahu!" Atha mengerucutkan bibirnya sebal.
"Lagian elo sih ... pagi-pagi udah ngomongin bang Arya. Bosen tau," ucap Jasmine yang langsung di beri pelototan Atha.
"Lo jahat. Temen lagi curhat malah gitu," ucap Atha dramatis.
"iya ... iya Atha sayong." Jasmine lalu memeluk Atha yang langsung dibalas cewek itu.
"Yaudah deh, ngomongin yang lain aja. Eh, btw lo masih ikut ekskul photograpi kan?" Atha memutar duduknya menghadap Jasmine.
"Iya ... tapi gue sebel. Masa iya Gavin masuk ekskul photografi juga? Kaya ga ada ekskul lain aja?" Jasmine menghentakkan kakinya kesal.
"Ya ga papa dong! kan biar tambah dekat ... " kata Atha. "Lagian kalau menurut gue lo sama dia itu cocok tau!" Atha mulai sok tahu. Ia selalu menjodohkan Jasmine dan Gavin.
"Cocok pala lo peang! Gue tu heran kenapa setiap gue ngelakuin sesuatu Gavin juga ikut!" Jasmine mulai curhat. Ia mulai menceritakan kekesalannya terhadap Gavin pada Atha.
"Jodoh kali," jawab Atha enteng.
"Bego lo!" Jasmine menoyor kepala Atha hingga cewek itu meringis. "Rasain lo!" tambah Jasmine.
Tak terasa, mereka sudah sampai di sekolah. Atha mempersilahkan supirnya pulang dan mereka langsung memasuki gerbang sekolah dan ternyata sekolah sudah ramai karena lima menit lagi bel masuk berbunyi.
Saat sudah sampai dikelas, tak lama bel berbunyi. Di kelas sudah ada Gavin dan teman-temanya. Mereka sudah ribut karena guru yang mengajar belum masuk.
Tak lama, guru matematika yang kebetulan wali kelas mereka masuk. Ia langsung memberikan pengumuman yang diberikan kepala sekolah kepada mereka.
"Pagi anak-anak," sapa Bu Inggrit memulai pembicaraan.
"Pagi Buk," jawab mereka serempak.
"Sebelum pelajaran, Ibu mau ngasih pengumuman bahwa minggu depan sekolah kita mau mengadakan study tour ke puncak dalam rangka memperingati ulang tahun sekolah. Jadi semua siswa wajib mengikutinya!" terang Bu Inggrit yang di sambut dengan teriakan heboh para siswa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hallo Gavin (Revisi)
Teen FictionGavin Aldebaran Abraham, cowok ganteng, kaya, most wanted, bad boy yang selalu mendapatkan apa yang diinginkannya. Namun apa jadinya kalau semua kesempurnaan itu berbalik jadi sesuatu yang tidak pernah dibayangkannya sekalipun? Jasmine Afsheen Myesh...