Saat ini Gavin sedang bersama Jasmine duduk di tepi pantai. Mereka tengah menikmati angin pantai yang tengah berhembus. Sedangkan Teman-temannya sudah pada hilang. Ronal dan Davin terlihat sedang menggoga sekumpulan cewek yang sepertinya seumuran mereka. Tidak heran karena sebenarnya Davin memang memiliki banyak perempuan yang dekat dengannya. Sedangkan Ronald hanya ikut-ikutan biar kelihatan keren saja. Lain halnya dengan Atha. Cewek itu memaksa Arya untuk menemaninya berkeliling pantai. Kalau Devan jangan ditanya. Teman mereka yang satu ini asik dengan dunianya sendiri. Sangat berbanding terbalik dengan saudara kembarnya.
"Vin ... kita naik itu yuk," ajak Jasmine sambil menunjuk permainan rolling donut. Sebuah perinan air dimana kita duduk di sebuah alat yang berbentuk donat dan alat tersebut akan ditarik speedboat.
"Lo berani?" tanya Gavin memastikan.
"Beranilah. Ayok!" Jasmine lalu menarik tangan Gavin menuju lokasi penyewaan
Setelah membayar biaya sewa, mereka lalu menaiki permainan tersebut. Kemudian mereka ditarik dengan kencang oleh seseorang yang mengendarai spedboat.
Awalnya semua berjalan lancar. Tapi tak tahu kenapa pas sampai di tengah laut, tiba-tiba orang yang mengendarai speedboad berbelok dengan cepat sampai mereka tercebur ke laut. Untung mereka menggunakan pelampung.
Gavin segera berenang ke arah Jasmine.
"Lo ga' papa?" tanya Gavin panik
"Uhuk ... uhuk ... ga' papa," Jasmine terbatuk.
"Mas ... dekat sini. Kita mau naik." Gavin memanggil orang yang tadi menarik mereka. Seakan pura-pura tidak dengar orang tersebut masih berdiri jauh dari mereka.
"Mas ... cepetan!" teriak Gavin. Orang tersebut baru menuju ke arah mereka.
"Ayo lo duluan." Gavin mempersilahkan Jasmine naik terlebih dahulu.
"Kayanya kaki gue kram ... auu ...." Jasmine meringis pelan.
"Serius lo? Sini biar gue bantu." Gavin berusaha menggendong Jasmine kebahunya dan menaikan ke speedboat.
"Uhuk ... amankan?" Gavin terbatuk karena terminum air laut saat mengangkat Jasmine.
"Iya, sekarang ulurkan tangan lo. Biar gue tarik." Gavin mengulurkan tangannya kepada Jasmine. Jasmine berusaha menarik hingga Gavin berhasil naik kembali.
Kemudian mereka kembali lagi ke tepian. Namun sebelum turun, Gavin sempat memperingati petugas yang menarik mereka tadi sekali lagi. "Lain kali hati-hati Mas. Kalo terjadi apa-apa gimana?" ucapnya kesal.
"Maaf Mas. Sekali lagi maaf," sesal orang tersebut.
Gavin lalu membantu Jasmine turun. "Kayanya gue ga' bisa jalan Vin," keluh Jasmine yang kakinya kram.
Gavin kemudian menggendong Jasmine ke tepian kemudian pergi mencari Balsem buat memijat kaki Jasmine.
***
Jasmine POVSakit banget kaki gue. Dasar tukang speedboat sialan. Masa mau belok gak hati-hati. Bayangin aja. Aku dan Gavin tercebur di lautan lepas. Udah gitu Kaki ku kram tiba-tiba. Ditengah laut lagi. Gimana kalo tiba-tiba ada hiu atau tsunami. Untung kita pake pelampung. Ya, walaupun jatuh masih tetap mengambang. Kalau gak ... gak tau deh jadinya gimana? Mungkin sekarang tim sar dikerahkan untuk mencari ku dan Gavin. Atau mungkin saja sekarang aku dan Gavin terdampar di pulau antah berantah. Duh. Ngomong apa sih aku.
Sudah sepuluh menit menungggu, namun Gavin ta kunjung menampakkan batang hidungnya. Mana di sini aku hanya sendirian. Panas lagi. Aduh, Gavin mana sih lama banget. Apa aku susul aja ya? Baiklah aku akan susul Gavin. Aku tidak bisa hanya menunggu disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hallo Gavin (Revisi)
Teen FictionGavin Aldebaran Abraham, cowok ganteng, kaya, most wanted, bad boy yang selalu mendapatkan apa yang diinginkannya. Namun apa jadinya kalau semua kesempurnaan itu berbalik jadi sesuatu yang tidak pernah dibayangkannya sekalipun? Jasmine Afsheen Myesh...