Author POV
Hari ini adalah jadwal kemo Gavin yang ke dua. Dan saat ini Gavin sedang menjalaninya. Jasmine dan yang lainnya hanya bisa menunggu di luar. Sebenarnya cuma ada Jasmine, Arya, dan Melati. Karena Devan dan Davin sedang ada acara keluarga yang tak bisa mereka tinggalkan. Sedangkan Ayleen yang menemani Gavin di dalam. Jasmine duduk sendiri sedangkan Arya duduk berhadapan dengan Melati. Nampak jelas Arya dari tadi mencuri-curi pandang kepada Melati. Jasmine sebenarnya menyadari itu. Dia tahu kakaknya tertarik dengan sosok Melati. Untuk itu Jasmine memutuskan untuk mengirim pesan kepada Arya. Biar si Arya lebih peka. Karena kelihatannya Melati juga tertarik sama Arya
AfshinJasmine: mongong dong! Cemen lo,
Setelah menerima pesan tersebut Arya melihat Jasmine tajam. Sedangkan Jasmine hanya senyum-senyum.
Setelah itu Arya kembali melirik Melati. Namun kali ini Melati juga kebetulan sedang melihat kearah Arya yang membuat pemuda itu tambah grogi.
"Uhukk," ucap Jasmine tiba-tiba.
Mereka berdua lalu melihat Jasmine. Nampak pipi mereka berdua memerah.
"Ngomong kek. Diam aja kaya patung," ucap Jasmine tanpa melihat ke arah mereka.
"Jasmine!" Arya melempar Jasmine dengan kerikil kecil.
"Abang! Sakit tahu!" keluh Jasmine mengusap tangannya yang terkena lemparan Arya tadi. Sedangkan Melati yang tadi melihat keduanya hanya tertawa.
"Kalian lucu," ucapnya
"Haha, Kakak tahu aja. Kalau aku mah lucu imut. Tapi kalau Bang Arya lucu amit," ucap Jasmine sambil menjulurkan lidahnya ke arah Arya.
"Jasmine!" ucap Arya emosi.
"Kamu juga lucu kok," ucap Melati tiba-tiba yang membuat pipi Arya tambah merah.
"Cie, blushing?" tambah Jasmine lagi.
Arya hanya mengomel gak jelas. Sedangkan Melati dan Jasmine semakin tertawa dibuatnya.
Tak lama kemudian Ayleen keluar dari ruangan.
"Tante mau keruangan dokter dulu. Tante titip Gavin ya. Dia sudah selesai kok," ucapnya tersenyum ke arah mereka bertiga
"Iya Tante," ucap jasmine tersenyum
Lalu mereka bertiga masuk ke ruangan Gavin dirawat. Nampak jelas di wajahnya wajah lelah. Kelihatannya dia sangat lemas sekarang.
"Kamu gak papa?" tanya Jasmine pelan.
Dia yang baru sadar kehadiranku hanya mengangguk lemah sambil tersenyum.
"Oh iya, Vin. Disini juga ada bang Arya sama kak Melati," ucap Jasmine.
"Hai Bang, Kak. Makasi ya udah mau nungguin," Ia tersenyum. Manis sekali.
"Iya Vin, santai aja. Lagian aku cuma sebentar. Soalnya ada urusan. Maaf ya," ucap Melati gak enak.
"Ga papa Kak. Santai aja," ucap Gavin tersenyum.
"Apa yang lo rasain sekarang?" tanya Arya
"Lemes aja Bang. Alhamdulillah gak sesakit yang di Jakarta," Gavin jujur.
"Syukurlah kalau gitu."
***
Gavin POV
Saat ini tinggal aku berdua dengan Jasmine karena Kak Melati sama Bang Arya sudah pamit pulang tadi.
Sebenarnya saat ini aku sangat kedinginan. Tapi aku gak mau Jasmine tahu. Memang efek kemo disini tidak se parah di Jakarta. Disini obatnya tidak menyebabkan rambut rontok dan muntah. Tapi tetap saja pasti ada efeknya. Seperti yang aku rasakan sekarang. Sangat dingin. Tapi tak lama aku merasakan selimut yang aku pakai bertambah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hallo Gavin (Revisi)
Teen FictionGavin Aldebaran Abraham, cowok ganteng, kaya, most wanted, bad boy yang selalu mendapatkan apa yang diinginkannya. Namun apa jadinya kalau semua kesempurnaan itu berbalik jadi sesuatu yang tidak pernah dibayangkannya sekalipun? Jasmine Afsheen Myesh...