Hallo Gavin 22

14.7K 940 3
                                    

Gavin POV

Bangun-bangun gue udah ada di kamar di rumah Jasmine. Terakhir gue ingat, tadi gue ada di mobil Devan. Iya, tadi gue sempat kambuh. Tapi kenapa sekarang gue ada di sini ya? Apa iya tadi malam gue pingsan?

Saat gue lihat jam, ternyata sudah pukul 6 pagi. Gue harus sekolah. Gue buru-buru bangun. Terus mandi dan siap-siap untuk berangkat sekolah.

Setelah selesai siap-siap, gue lalu turun ke bawah. Ternyata seluruh keluarga Jasmine sudah berada di meja makan untuk sarapan.

"Gavin, kamu sekolah?" tanya Bunda Jasmine menatap ke arah gue tak percaya.

"Iya Tante," jawab gue singkat.

"Kamu kuat? Kalau ga' kuat jangan dipaksa." Kali ini ayah Jasmine yang menanyai gue.

"Iya Om. Saya ga' papa kok!" ucap gue sopan.

"Kalau gitu sini sarapan dulu. Nanti Tante bawain bekal buat kamu." Bunda Jasmine lalu mengambilkan roti buat gue sarapan.

"Lo serius mau sekolah?" tanya Jasmine memastikan. Mungkin dia masih khawatir.

"Tadi malam lo ngeri banget Vin. Dingin banget kaya mayat." Bang Arya bicara sadis banget. Tante langsung mempelototinya.

"Maaf Bun," ucapnya menyesal.

Gue hanya tersenyum ke arah Bang Arya. Kadang saat bersama keluarga Jasmine gue merasa begitu spesial. Gue merasakan bagaimana rasa memiliki keluarga yang utuh. Keluarga yang lengkap. Memiliki ayah dan ibu serta saudara. Yang tak pernah gue miliki sebelumnya.

Setelah sarapan, gue dan Jasmine lalu berangkat bareng. Kami diantar supir Jasmine karena gue ga' diizinin nyetir sendiri karena kondisi yang belum pulih benar.

"Oh iya Vin, nanti lo jangan latihan basket dulu ya! Lo kan belum benar-benar sembuh." Tiba-tiba saja Jasmine berkata begitu.

"Ga' bisa Mine, gue itu kapten dan bentar lagi ada pertandingan, mana mungkin gue ga' ikut."

"Tapi kalau lo sakit lagi gimana?" Jasmine menatap gue. Gue tau dia khawatir.

"Lo percaya sama gue ya?" minta gue sambil menatap matanya.

Jasmine hanya diam. Gue tau sekarang dia lagi ngambek.

***

Setibanya di sekolah, mereka langsung menuju kelas. Mereka hanya diam-diaman. Mereka bahkan tidak masuk bersama.

"Lo kenapa? Kusut amat tu muka?" ucap Atha ke arah Jasmine. Jasmine hanya diam dan duduk tanpa melihat ke arah Atha.

"Lo lagi, kenapa lo?" Gavin yang baru masuk juga mendapat pertanyaan yang sama dari Ronald.

"Gue gak papa," ucap Gavin singkat sambil menoleh ke arah Jasmine.

Melihat mereka berdua, akhirnya teman-teman mereka paham apa yang terjadi diantara keduanya. Mereka tahu mereka butuh waktu untuk menenangkan diri.

***

Jasmine keluar buru-buru. Ia tak mau bicara dulu dengan Gavin. Ia sangat kesal dengan pemuda itu.

Melihat Jasmine buru-buru keluar, Gavin akhirnya mengejarnya.

"Jasmine tunggu!" ucap Gavin berlari menuju Jasmine. Jasmine mempercepat jalannya. Namun tangannya dicekal oleh Gavin.

"Apaan sih Vin? Lepas ga!" Jasmine berusaha melepaskan tangannya dari Gavin.

"Maaf ...," ucap Gavin sambil terus mengikuti Jasmine yang terus berjalan.

"Lo ga' punya salah kok," kata Jasmime tanpa melihat ke arah Gavin.

"Oke ... gue ga' akan ikut latihan sekarang." Tiba-tiba Jasmime menghentikan langkahnya.

Hallo Gavin (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang