Hallo Gavin 19

16K 1K 3
                                    

Gavin POV

Hari ini Mama pergi ke singapura untuk urusan pekerjaan. Katanya Mama pergi untuk seminggu. Tapi yang anehnya Mama mau menitipkan gue kepada temannya. Ini tidak seperti biasanya. Biasanya juga kalau mama pergi ya pergi aja dan ga' pernah sampai dititipkan segala. Emang gue anak kecil. Gue juga bisa jaga diri sendiri kali. Ga' kaya gini juga.

"Ma ... gak usah ya? Aku 'kan udah biasa sendiri," ucap gue memelas.

Saat ini kami sedang diperjalanan menuju rumah teman Mama.

"Kamu tenang aja. Nanti juga kamu bakalan senang. Teman mama punya anak perempuan cantik yang seumuran kamu lo. Siapa tahu aja bisa kamu deketin," ucap mama berusaha menggoda.

"Apaan sih Ma! Aku 'kan udah suka sama seseorang. Jadi walau secantik apapun gak akan ngaruh."

"Yakin? Nanti nyesal lo," Mama mengedipkan matanya yang membuat gue tambah geli.

"Terserah Mama aja!" ucap gue malas dan mengalihkan padangan ke arah jendela.

"Ngomong-ngomong obatnya dibawa kan? Jangan lupa diminum ya? Mama ga' mau dengar kamu ga' minum obatnya lagi."

"Iya ma ... ini ada di tas," ucap gue malas. Gue bingung kenapa sekarang harus bergantung pada obat tersebut. Kata mama itu karena ada pembekuan darah di otak karena berkelahi waktu itu. Tapi kenapa sembuhnya sangat lama?

Setelah setengah jam perjalanan, mama menghentikan mobilnya di rumah yang sudah tak asing lagi.

"Ma, kita ngapain kesini?" 

Mama lalu turun dari mobil dan langsung gue ikuti di belakang. Setelah sampai di depan, mama lalu memencet bel rumah dan keluarlah seorang perempuan paruh baya yang telah gue kenal sebelumnya.

"Eh Gavin udah sampai. Ayo masuk sayang!" ucap orang tersebut yang tak lain adalah tante Farah mamanya Jasmine.

Gue jadi tambah bingung, beneran!

"Kamu yang betah ya... Anggap aja rumah sendiri," ucap Tante Farah. Gue hanya bisa tersenyum mendengarnya.

Karena tak tega melihat gue kebingungan, akhirnya mama menjelaskan bahwa teman yang dimaksud adalah ibunya Jasmine. Katanya mereka dulunya adalah tetangga yang sudah seperti keluarga. Gue jadi senang sendiri mengingat bakalan serumah dengan Jasmine.

Tiba-tiba ada suara yang mengagetkan.

"Abang! Kembaliin hp gue!" teriak Jasmine yang tiba-tiba berlari mengejar Bang Arya. Ia tak menyadari keberadaan gue di sini.

"Kejar gue dulu sini! Wlek ...." Bang Arya terus berlari sambil meledek Jasmine.

"Abang!" teriaknya lagi tapi dipotong Tante Farah.

"Arya, Jasmine stop!" ucap tante Farah tegas.

"Tapi Bunda," Jasmine kaget melihat gue. "Gavin? Eh, hallo tante?" ucapnya malu. Sungguh lucu ekspresinya hingga ingin membuat gue tertawa kencang. Tapi mengingat sekarang ada tante Farah gue jadi menahannya.

"Hai sayang, sini." Mama menyuruh Jasmine mendekat.

Jasmine dan Bang Arya lalu mendekat dan duduk di samping ibunya.

"Ini Arya ya. Ya ampun! Kamu ganteng banget," ucap mama menyapa Bang Arya sambil memujinya. Dasar mama lihat yang ganteng dikit langsung muji. Ga tau apa anaknya paling ganteng.

"Hai Tante," sapa Bang Arya sopan.

"Jasmine, Arya. Untuk beberapa hari kedepan Gavin bakal nginap disini. Kalian harus baik sama dia ya," Itu suara tante Farah.

Hallo Gavin (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang