Hallo Gavin 10

19.2K 1.3K 9
                                    

Beberapa hari ini Jasmine merasa ada yang aneh dari sikap Gavin. Pemuda itu tak pernah lagi mengganggunya. Bahkan mengajaknya bicarapun tak pernah. Semua itu terjadi semenjak mereka pulang dari study tour kemarin.

Seperti saat ini. Jasmine dan Atha tengah berada di kantin saat istirahat. Saat tengah menyeruput jusnya. Tiba-tiba ada yang merebutnya dari tangan Jasmine.

"Apa-apaan sih!" ucap Jasmine tercengang "Ronald?" Jasmine kecewa. Ia mengaharapkan bukan Ronald yang melakukan itu.

"Lo pikir gue Gavin?" Ronald cengar-cengir melihat ekspresi Jasmine.

"Apaan sih lo. Ga lucu tahu!" ucap Jasmine emosi.

Tiba-tiba Gavin yang dari tadi hanya diam beranjak meninggalkan teman-temannya yang sedang menjahili Jasmine dan Atha.

Jasmine yang penasaran langsung berdiri dan langsung
mengejar Gavin

"Gavin!" panggil Jasmine tapi di hiraukan Gavin.

"Gavin berenti!" Jasmine mempercepat larinya dan langsung menahan tangan Gavin.

"hosh hosh,"  Jasmine berusaha mengatur nafasnya terlebih dahilu.

"Apaan sih Min?" Gavin melepaskan tangan Jasmine.

"Lo kenapa sih? Belakangan ini aneh banget?" tanya Jasmine to the point.

"Gue ga' papa. Sekarang lepas!" Gavin melepaskan tangan Jasmine dari tangannya lagi.

"Lo bohong!" Jasmine masih mengejar Gavin.

"Gue ga' mungkin deketin orang yang sudah milik orang lain." Gavin berhenti berjalan. Ia tak sengaja keceplosan. "Lupakan!" tambahnya. Ia sangat malu sekarang.

"Maksudnya? yang telah dimiliki?" tanya Jasmine bingung.

"Gue ga' mau ganggu pacar orang!"

"ganggu pacar orang?" Jasmine masih bingung. Ia masih tak mengerti apa yang di bicarakan Jasmine.

"Lo tu bego atau apasih?" Gavin mulai emosi. "Lo itu udah punya pacar. Makanya gue ga' mau dekat lo lagi!" Ia mengungkapkan semua isi hatinya kepada Jasmine. Ia tak habis pikir dengan cewek itu.

"Pacar? Maksud lo?" tanya Jasmine lagi.

" Ya pacar. Yang waktu itu jemput lo pulang study tour. Lo dan dia kelihatan mesra," kata Gavin tambah geram. Ia sangat kesal melihat kepolosan Jasmine.

Tiba-tiba Jasmine tertawa terbahak-bahak. Itu makin membuat Gavin tambah kesal.

"Hah ... Pacar? Maksud lo bang Arya?" tanya Jasmine yang masih tertawa.

"Oh ... hadi namanya Arya? Selamat kalo gitu." Gavin kembali berjalan dengan tampang bete.

"Lo cemburu?" Jasmine kembali menarik tangam Gavin.

"Siapa yang cemburu?" Gavin masih mengelak.

"Bilang aja lo cemburu sama abang gue." Jasmine tertawa dan mulai berjalan meninggalkan Gavin.

"Abang?" Gavin berpikir sejenak. "Jadi dia abang lo?" Gavin mengejar Jasmine dan mensejajarkan langkahnya dengan Jasmine.

"Ia, abang kandung gue. Dan gue ga mengidap brother complex!"  jawab Jasmine enteng.

Mendengar jawaban Jasmine perasaan Gavin jadi tenang. Ia sangat bahagia mendengar hal ini.

***
Hari ini, sepulang sekolah, Jasmine tidak langsung pulang ke rumah. Ia memutuskan untuk singgah dahulu ke toko buku untuk mencari novel.  Ia sangat menyukai novel. Dan sekarang stok novelnya di rumah sudah habis.

Hallo Gavin (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang