Rafal POV
Ia menunggu dari pukul 11.00 di cafe ternama itu. Ia entah kenapa merasa bahagia saat ini. Pukul 12.00 sahabat dari mey pun datang. Ia selalu memasang wajah dinginnya itu, walaupun hati terasa berbeda. Pandangan pertama dengan mey membuatnya berfikir akan sesuatu yg berbeda.
"Pak?" Gumam rina.
"Ah ya, kamu temannya mey? Silahkan duduk. Panggil saja saya rafal jangan bapak. Terlihat seperti tua sekali jika saya di panggil bapak." Ia berumur 26. Mungkin karena style nya disebut begitu, tp dr wajahnya tidak setua itu. Tampan. Sangat.
"Bisa dijelaskan kenapa teman saya bisa bareng dg kamu?" Mimik wajah benci.
Rafal pun menjelaskan apa yg terjadi. Sedang menjelaskan tiba-tiba rina memotong pembicaraan. Ya memang dia suka begitu. Menyebalkan.
"Ya dan bagaimana kamu mengambil hp mey? Bukannya itu ada di tas?"
"Ketika kamu nelfon mey, sangat berisik. Hp itu saya bawa. Mey kenapa bisa mabuk? Apa dia punya masalah? Ataukah itu profesi dia?" Dengan dinginnya ia berkata seperti itu.
"Hahh! (Hembusan nafas itu sangat membuat rafal terkejut) apa difikiran kamu semua berkaitan tentang hal negatif?! Bukannya kamu ketemu dia sedang memakai seragam? Berbicara dengan anda membuat saya gila sir. Apa pedulinya mey punya masalah atau tidak? Mana hp mey? Sini balikin."
"Sebentar nona. Jangan membuat orglain terkejut dg kamu seperti ini. Kita jelaskan baik-baik. Saya ingin tahu pribadi mey. Saya sangat peduli. Percayalah. Baik-baiklah, saya tidak akan bertindak apapun saya hanya ingin tahu." Gumam rafal dg wajah tetap seperti itu tapi sedikit memelas.
"Oke lah jika kamu ingin tau! Tp satu, jaga ucapanmu sir! Dia anak yg baik-baik! Dia mempunyai orgtua yg sangat sayang. Karna mereka sangat sayang, mey harus pergi di kota kelahirannya. Dia memulai hidup baru di Ibukota ini. Dia tidak pernah berpacaran. Ah ya pernah, sebelum dia mabuk seperti orang gila. dia sempat berpacaran dengan lelaki berwajah tampan berhati iblis. Mey selau diperbudak oleh lelaki bangsat itu. Mey selalu mengikuti apa maunya, tp tidak dengan bercumbu. Bahkan berciuman pun saya rasa tidak pernah. Dia sangat mencintai pria itu. Sangat. Pria itu sebagai oksigen dikehidupan dia. Mey sangat patah hati saat di putuskan oleh dia. Bahkan setelah itu mey memutuskan untuk tetap mencintainya. Untuk tetap hidup dimasalalunya." Rina terlihat sedih ketika menceritakan semuanya. Ya memang. Miris memang yg sedang dialami mey.
Rafal dan rina pun bercerita. Sekarang rafal tau mey seperti apa. Dan rafal jangan bertindak gegabah. Senyum iblisnyapun terlihat di wajah yg sangat tampan itu. Hp mey pun kembali. Rina berharap mey dapat melanjutkan hidupnya dg wajar. Akal-akalan rafal mulai bermunculan.
Rafal memulai permainan ini dari sekarang. Iapun sangat tau siapa yg sedang rina bicarakan. Ia tahu harus berbuat apa.
Ia hanya bisa tertawa didalam hati. Kritik simpulan dari rafal untuk cerita yang diceritakan rina about mey "BODOH" . Itu yg dikatakan rafal dalam batinnya.Vote yaaaa😚😚😍
KAMU SEDANG MEMBACA
"BAD BOY" Change Every Part Of Me
Romantizm(+18) Kenapa saya harus bertemu dengan pria seperti itu? Dan kenapa secepat ini jatuh cinta? Tidakkah saya jatuh cinta kepada orang yg salah? Meysha Fradella Bellvania cewe cupu, cantik, rajin, tak pernah putus asa, keras kepala. Dan di kemudian h...