50

3K 99 4
                                    

"Apakah benar besok kita akan menikah? Aku masih tidak menyangka besok aku akan menjadi seorang istri." Ucap mey sambil bersandar di dada bidang milik rafal

"Iya, kamu akan menjadi ibu untuk anak-anakku nanti." Gumam rafal sambil memainkan rambut mey

"Aku tiada henti-hentinya bilang terimakasih kepada Tuhan telah memberikan kamu dihidup aku."

"Iya sayang. Akupun begitu."

Ditengah pembicaraan mereka ada telfon untuk rafal. Dan rafal harus berangkat ke kantor saat ini juga.

"Sayang tunggu sebentar ya, aku ada urusan sangat penting. Jangan kemana-mana yah sayang." Ucap rafal sambil mengecup bibir milik mey kemudian lari meninggalkan mey.

Ia sangat senang karna sebentar lagi dia akan menjadi istri sahnya rafal. Dan mempunyai keluarga kecil dengannya, hal itu membuat mey tersenyum.

Handphone meypun berbunyi menandakan ada pesan masuk. Meypun langsung mencari handphone miliknya itu.

082214xxxxx : Masih ingat? Jika kamu tidak mengikuti kemaukanku?

Meypun mengerutkan dahinya. Ia tahu yang mengirim pesan kepadanya saat ini alvi, namun ia takut jika ada yang terjadi dengannya nanti. Tapi dia tak ingin ada yang terjadi kepada rafal.

Mey : Ya. Apa maumu?

Pria itupun langsung membalasnya dengat sangat amat cepat.

082214xxxxx : Tunggu aku disitu. Jangan beri tahu siapa-siapa jika aku akan kesana. Aku akan menjemputmu 5 menit lagi.

Meypun mempersiapkan diri untuk bertemu dengan pria itu. Benar yang dikatakan oleh pria itu, dia datang sangat cepat diluar dugaan mey.

"Masuk" ucap pria itu menggunakan masker dan kacamata hitamnya

Meypun menuruti perintahnya dan duduk di belakang pria itu. Tak lama kemudian mey diturunkan disebuah rumah mewah. Sangat mewah dan besar. Jantung mey semakin berdetak kencang. Fikiran mey semakin kesana kesini.

Mey mengikuti langkah kaki alvi. Ia berhenti di sebuah kamar yang sangat besar.

"Masuk" ucap alvi dengan santai

Meypun masuk dan ketika ia masuk ia langsung melihat sekeliling. Ruangan itu besar namun tak ada apa-apa. Hanya ada kursi berukuran besar di dalamnya.

"Silahkan duduk."

"Aku?" Tanya mey dengan menunjuk ke wajahnya

"Ya siapa lagi? Tenang. Kita akan mengobrol dulu." Ucap alvi membuat mey jantungan.

Meypun duduk dengan sangat tidak nyaman. Ia bingung dengan perlakuan alvi.

"Langsung ke intinya saja." Ucap mey kepada alvi karna ia tak nyaman dipandangi oleh alvi dengan tatapan begitu.

Alvipun tersenyum dengan mengangkat kedua alisnya. "Oke. Persiapkan pertahanan jiwamu ya? Jadi gini mey, kamu harus mati sekarang di tangan aku." Ucap alvi dengan tenang

Meypun tak begitu kaget karna ia tahu ini akan terjadi kepadanya. "Jelaskan alasanmu yang logis mengapa kamu melakukan ini kepadaku? Apa aku pernah menyakitimu sebelumnya?" Tanya mey dengan nada menekan

Alvi tertawa di depannya. "Siapkan pertahanan jiwamu oke?" Ucap alvi masih dengan tawanya

"Aku bilang aku akan siap dengan hal apapun!" Ucap mey geram yang telah menahan air matanya agar tidak terjatuh karna saat ini ia sangat takut.

"Oke. Dari awal aku tak benar menyukaimu. Dan aku begitu hanya menuruti perintah wanita yang amat aku sayangi. Bahkan sampai saat inipun aku masih menuruti perintahnya." Ucap alvi membuat mey mengernyitkan dahinya

"Siapa wanitamu itu?!" Tanya mey dengan nada keras

Tak lama kemudian pintu itu terbuka dan ia langsung bersuara.

"Saya."

Mey langsung menutupkan mulutnya. "Dugaanku benar. Ternyata kamu dalang dari semua ini!"

Wanita itupun tersenyum kearah mey.

"Ya. Dugaanmu tidak pernah melesat. Apa kabar? Disini aku berniat untuk memberitahukan rahasia-rahasia yang selama ini aku simpan. Selebihnya aku serahkan kepada lelaki yang dipinggirku sekarang." Ucap wanita itu sambil memeluk pria itu dan melumat bibirnya.

Mey melihat pemandangan itu membuat perut mey serasa ingin muntah.

"Katakan yang ingin kamu katakan!" Teriak mey.

Wanita itupun menyuruh alvi agar membawakan kursi untuknya. Dan kini wanita itupun duduk tepat depan mey. Wanita itu cantik, sangat anggun.

"Wow, sepertinya kamu sudah bersiap-siap di jauh hari ya? Kamu yakin ingin aku menceritakannya sekarang?" Tanya wanita itu sambil memegang wajah mey

"Lepaskan! Ya kalau tidak sekarang mau kapan lagi?!" Teriak mey kepada wanita itu

"Oke. Kamu tahu bukan jika aku dulu milik rafal seutuhnya? Sangat jelas bukan bahwa aku adalah wanitanya?" Ucap wanita itu membuat mey geram mendengarnya

"Ingat ketika hansel menjadikanmu pacarnya? Ingat ketika hansel mencampakanmu?" Ucap wanita itu sambil tersenyum menyeramkan.

"Itu bermula dari aku. Aku yang meminta dia begitu." Ucap wanita itu dengan tenang.

Pertahanan meypun jatuh seketika. Air mata itu tak dapat ia bendung lagi. Karna ia masih teringat jelas akan kejadian yang menimpa mey setelah mey jatuh cinta kepada hansel.




Vote sm comment yg banyak yaaaa hahahha jgn baca aja wkwk

"BAD BOY" Change Every Part Of MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang