47

3.1K 111 6
                                    

"Heh lo balik indonesia sini, gue ada berita bagus buat lo. Sangat sangat bagus!" Ucap mey dalam telfon

"Lah palingan lo dapet cowok baru kan? Kalau enggak ya si rafal udah 100% sayang sama lo kan?" Ujar rina

"Dih, yakin gak mau tau?"

"Gue disini banyak tugas mey, gue harus cepet-cepet lulus. Ada apa sih lo?" Tanya rina penasaran

"5 hari lagi gue nikah" ucap mey

"APAAAA?!! Kok bisa sih mey?"

"Apanya yang bisa? Ya bisa lah jelas-jelas gue manusia. Gak kayak lo, hobinya gonta ganti pasangan. Datang ya ke acara gue, di gedung perusahaannya bokap rafal."

"Gak nyangka lo duluan daripada gue. Ye, gue mah bandel juga pinter masih mau belajar gak kayak lo serba minta sama suami lo itu, udah ah gue ada dosen. Gue kayaknya bakal datang. Bye" ucap rina sambil mematikan telfonnya.

"Lo masih aja begitu, gue kangen lo!" Ucap mey kepada dirinya sendiri.

"Kangen siapa?" Tanya rafal. Meypun sontak langsung melihat kepinggirnya.

"Siapa aja boleh." Ucap mey sambil hendak meninggalkan rafal namun rafal mencekal tangannya

"Sini tidur" ucap rafal

"Gak mau, ujung-ujungnya bukan tidur. Aku yang malah ditidurin."

"Oh maunya begitu? Oke."

"Janji, kali ini tidur ya!"

"Aku gak bisa janji kali ini mey" ucap rafal sambil tertawa

Merekapun rebahan dan mey tidur di dada bidang milik rafal.

"Raf.."

"Hm?"

"Mau punya anak berapa?" Tanya mey

Sontak rafalpun langsung melihat kearah mey. "Kenapa tiba-tiba berbicara seperti itu?"

"Biar aku siapkan diriku terlebih dahulu." Ucap mey

"Siapkan apa? Bahkan kamu tak pernah harus bersiap-siap."

"Sstt, aku akan berpura-pura menjadi gadis jika menikah nanti."

"Gadis pantatku" gumam rafal sambil tertawa

Merekapun tertawa karena membicarakan hal-hal konyol.

***

"Hansel bisakah kita bertemu?" tanya mey dalam telfon

"Ada apa?" jawab hansel tenang

"Ada yang ingin aku  bicarakan."

"Oke, aku akan kesana sekarang." ucap hansel

"Jangan! Nanti saja, pukul 12. Agar rafal tak mengetahui ini"

"Oke" ucap hansel sambil mengakhiri panggilannya

Mey menunggu jam 12 sangatlah lama baginya saat ini. Ia berjalan kesana kesini tak bisa diam, karna ia menjadi gugup entah kenapa.

"Kenapa kamu  mondar-mandir begitu?" tanya rafal membuat mey terlonjak kaget

"Ah kaget! Cepet banget mandinya, kalau mandi itu yang bersih" ucap mey sambil mencium pipi kanan rafal

"Aku akan lama mandinya jika ada kamu di dalam" ucap rafal sambil tersenyum kearah mey

"Gak tahu kenapa, kamu semakin hari semakin ganteng. Membuat aku susah berfikir jernih" ucap mey terkekeh

"Oh jadi kamu sedang menggodaku?"Gumam rafal sambil mencium leher mey

"Pantatku! Udah sana pergi kerja, bawa uang yang banyak. Jangan bisanya hanya membuatku merinding begini"

Rafalpun tersenyum kearah mey. "Jangan kemana-mana! Dan ingat, jangan membukakan pintu kepada orang yang tak dikenal, bahkan yang dikenal sekalipun! Ini perintah, karena kejahatan itu bermula dari  orang-orang terdekat! Waspadalah! Waspadalah"  ucap rafal sambil mengikuti gaya suara bang napi

"Aku serasa sedang berpacaran dengan bang napi, iya kamu bawel ah!" ucap mey sambil mendorong rafal keluar apartnya

"Kamu sedang mengusirku?"

"Tidak, aku hanya ingin kamu berkerja dan menghasilkan uang yang sangat banyak"ucap mey sambil mendorong badan rafal yang sedari tadi tak bergerak sama sekali

"Uang aku sudah terlalu banyak, bahkan aku bisa membeli seribu pulau"gumam rafal sambil mencium puncak kepala mey dan pergi meninggalkan

"Terserah kamu mau bicara apapun aku tak peduli, hati-hati!"teriak mey dan rafal hanya membalas dengan jempolnya yang di acungkan keatas dan hal itu membuat mey menggeleng-gelengkan kepalanya.

Pukul 12 pun tiba..

Hanselpun langsung masuk karna ia tahu password apart rafal.

"Ada apa?" Tanya hansel sambil berjalan menuju sofa.

"Bisakah kamu memencet bel ataukah mengetuk pintu terlebih dahulu? Bersikap layaknya tamu saja"

Hansel pun mengangkat kedua bahunya "karna aku tahu passwordnya. Ada apa?"

"Aku ingin kamu mengasihi ini kepada rafal jika aku tidak ada nanti." ucap mey sambil menyodorkan surat yang ada ditangannya.

"Emangnya kamu mau kemana? Pergi jauh? Gak bisa gitu ngomong langsung dengan rafal?" tanya hansel sambil membolak balikan surat itu.

"Jangan kamu baca! Ini perintah! Aku akan mengurus panti di Tasik nanti, jika aku bilang kepada rafal aku yakin dia pasti ikut kesana. Aku gak ingin dia ikut karna anak-anak panti takutnya tidak menerima keberadaannya rafal." ucap mey gugup

Hansel melihat mata mey "kamu sedang tidak berbohong? Karna alasanmu itu cukup konyol"

Muka meypun semakin merah "Sejak kapan aku berbohong? Jika aku pergi sebelum kami menikah itu akan menimbulkan fitnah, aku gak mau itu terjadi"

Hansel mencari kebenaran dimata mey namun tak ia dapatkan. "kalau begitu pergilah sesudah kalian menikah, bukankah 4 hari lagi kalian menikah?"

"Aku harap begitu. Iya kurang lebih 4 hari." ucap mey sambil menunduk kebawah karna ia tak berani menatap mata hansel.

"Yaudah, aku pamit dulu" ucap hansel kemudian keluar dari apart itu.

Meypun membuang nafas sangat lama. Ia kaget karna ia kira akan ketahuan oleh hansel, namun sepertinya tidak.

***

"Aku yakin ada apa-apa dengan meysha" ucap hansel kepada rafal yang sedang menatap layar laptopnya

Rafal mengerutkan dahinya. "Apa maksudmu?" Tanya rafal yang masih saja sibuk dengan kerjaannya

"Gue yakin ini ada sangkut pautnya dengan pria yang menjadi pacar sewaannya dulu" ucap hansel sambil duduk di sofa yang begitu besar

Seketika itupun rafal langsung diam dan kemudian menatap hansel. "Kenapa kamu begitu yakin?" gumam rafal sambil berjalan kearah hansel

"Karna dugaanku tidak pernah salah" ucap hansel dengan tenang

"BAD BOY" Change Every Part Of MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang