51

3K 109 3
                                    

"Raf!! Lo simpen istri lo dimana? Bukannya lo tahu kalau keberadaan dia sekarang lagi nggak aman?! Lo emang benar-benar pria bodoh!" Teriak hansel kepada rafal yang sedang duduk tak karuan

"Apakah anda berhak berbicara itu kepada saya? Siapa saya? Jangan menyimpulkan sesuatu begitu cepat." Balas rafal dengan nada datar.

Rafal bingung harus berkata apa. Karna dia saat ini menyadari bahwa dia sangat-sangat bodoh, bisa-bisanya dia meninggalkan calon istrinya sendiri.

"Pulanglah! Aku akan mencari dia." Ucap rafal

"Pulang? Dalam keadaan begini?" Tanya hansel

"Han! Jangan memperkeruh masalah! Aku akan mencarinya dan aku tidak butuh bantuanmu! Orang-orang akupun bisa membantunya! Dan ingat kamu siapa? Berhak untuk mengkhawatirkan mey? Jika kamu ingin mencarinya, carilah dengan caramu." Ucap rafal dengan nada kasar

Ini kali pertama dia menyebut nama hansel. Sebelumnya ia tak pernah menyebut namanya. Hansel tahu ia sedang dalam kondisi panik, namun hansel juga merasakan yang rafal rasakan. Dikarenakan hansel takut terbongkar rahasia-rahasia yang ia simpan selama ini.

"Baiklah." Dengan nada merendah. "Dan yang harus kamu ingat, aku adalah pria pertama yang telah ia cintai dihidupnya." Ucap hansel sambil meninggalkan rafal.

"Brengsek!" Ucap rafal

Rafal begitu kalut untuk mencari keberadaan wanitanya itu. Ia telah memanggil orang-orangnya agar menemukan mey, namun sudah 3 jam ia tak dapat kabar dari orang-orangnya.

Rafal mengingat mimik wajah mey yang begitu bahagia ketika ia mengetahui akan menjadi istri dari rafal. Ia mengingat senyumnya, candanya, tawanya, sedihnya, bahkan ia mengingat semuanya.

Ia sakit ketika mengingat bahwa kini mey telah menghilang.

Rafalpun langsung menelfon sam.

"Gimana? Udah ketemu?" Tanya rafal

"Belum raf, masih banyak tempat yang belum gue cari. Dan kayaknya ini membutuhkan waktu sangat lama raf." Ucap sam disebrang sana

"Tambahkan 25 orang lagi saat ini juga! Aku ingin meysha ketemu hari ini!"

"Baik raf." Ucap sam sambil mematikan telfonnya

"Ada apalagi sebenarnya ini meysha? Kenapa kamu harus pergi meninggalkan aku?!" Teriak rafal tak karuan sambil mengacak-acak rambutnya.

***

"Haruskah aku ceritakan semuanya saat ini sayang?" Ucap jess sambil mengelus rambut milik mey

Ia hanya bisa diam karna ia tahu lambat laun ia akan mengetahui semuanya.

"Baiklah." Ucap jess sambil menghela nafas yang panjang. "Dari saat itu juga hansel selalu mengikuti perintahku, sampai-sampai dia bilang kepadaku kalau dia sangat muak jika sedang berdekatan denganmu. Salahnya aku membiarkan dia berhenti saja. Karna saat itu juga rafal selalu mengharapkanmu."

"Tak perlu melakukan itupun rafal akan selalu mencintaiku, menyayangiku, mengharapkanku bodoh!!" Ucap mey dalam hati

"Lalu?" Tanya mey

"Ya dan rafal semakin dekat denganmu. Aku tak tahu apa yang istimewanya dari sosok kamu hingga seorang Rafal bisa-bisanya mencintaimu dengan sangat besar." Ucap jess sambil menyalakan rokok yang sedang ia pegang.

Meypun menyipitkan matanya. "Bukankah kamu menyadarinya bahwa aku lebih-lebih dari kamu hingga rafal bisa melepasmu begitu saja? Benar-benar kasihan melihatmu seperti ini. Buta akan cinta." Ucap mey dalam hati.

"Hingga pada waktunya alvi datang dan menginginkan aku, dan aku memberikan syarat. Apakah kamu sempat mencintai pria yang sedang disampingku ini?" Tanya jess sambil tersenyum manis kearahnya

"Sama sekali tidak pernah." Ucap mey sambil tersenyum pahit kearahnya

"Sudah kuduga bahwa kau akan selalu mencintai pria yang seharusnya jadi milikku. Apa kau sadar akan kelakuanmu yang sudah menghancurkan hubunganku dengannya?" Ucap jess tenang namun begitu menakutkan sambil menghisap rokoknya

"Apa?! Aku menghancurkan hubunganmu dengannya?! Hey jesslyn, aku memang wanita nakal namun aku tidak pernah merebut apa yang bukan menjadi hakku! Aku tidak akan pernah memaksakan diluar kehendakku!

Dan jika kamu bertanya kepadaku dengan kata-kata seperti itu, apakah kamu tidak sadar bahwa kata-kata itu yang seharusnya aku lontarkan kepadamu? Bukankah begitu?!

Jika kamu mengelaknya itu akan sia-sia. Karna kamupun tahu jika rafal bukan milikmu lagi namun kamu tetap memaksanya agar kembali menjadi milikmu, itu nihil jess!" Bentak mey

Hal itu membuat jess tertegun mendengarnya.

"Oh, anak kecil ini sudah bisa berbicara dengan begitu anggun. Ingat ya, aku akan menjadi milik rafal kapanpun aku mau. Sekarang maupun selamanya." Ucap jess sambil mematikan rokoknya.

"Jika kamu melakukan apa yang seharusnya tak kamu lakukan, ingat bahwa kamu akan selalu kalah dibandingkan aku!" Ucap mey dengan nada datar

"Pintar bicara kamu anak kecil." Ucap jess

"Dan ingat kamu tidak akan pernah bisa menjadi milik rafal, meysha! Tidak akan pernah!" Teriak jess

Meypun tersenyum. "Dan ingat, kamu telah mengambil hak oranglain. Kamu begini hanya demi seorang pria? Bukankah kamu merasa dirimu perfect? Seharusnya kamu lebih mudah untuk mengambil seorang hati pria, namun dugaanku salah. Ternyata kamu tidak laku. Atau pria-pria normal tidak akan pernah mencintaimu. Bukan begitu vi?

Dengan apa yang akan terjadi kepadaku nanti, aku tidak akan melarang kalian. Aku ikhlas. Itu hanya akan menjadi urusan kalian dan Tuhan kalian." Ucap mey sambil tersenyum

"BAD BOY" Change Every Part Of MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang