44

2.9K 125 4
                                    

"kok kamu kurusan vi?" tanya mey kepada alvi

Alvi tersenyum "mungkin karena tak ada lagi kamu dihidup aku" ucap alvi polos hal itu membuat mey merasa canggung

"ah apaan sih kamu? aku ini ada dihidup kamu. Ehiya kita ngobrol udah berjam-jam, ini waktunya aku balik soalnya rafal takut marah kalau aku engga ada dirumah" ucap mey kepada alvi

"oh iya, aku juga masih banyak kerjaan. Nanti kita ketemu lagi ya, dan ingat aku akan selalu melakukan berbagai cara agar bisa bertemu dengan kamu" balas alvi sambil tersenyum manis ke arah mey

Namun mey merasa dibalik senyumnya itu terdapat beribu arti. Mey pulang ke apart dan ia melihat rafal sudah ada di sofa kesayangannya.

"Darimana saja kamu?" tanya rafal sambil memainkan gadgetnya

"Hah?" mey bingung harus mencari alasan apa, karna ia tak mungkin berbicara kepada rafal mengenai bertemu dengan alvi. "Oh, aku tadi lapar males masak, jadi aku ke McDonald yang di pinggir, kok kamu udah pulang?" tanya mey mengalihkan pembicaraan

Rafal mengerutkan dahinya kemudian menatapan mey "apa? Kamu ke McDonald? Bertemu dengan seseorang?!" ucap rafal dengan nada menekan

"apaan sih kamu? Aku hanya lapar."

"Yakin?"

"Iya!" ucap mey sambil memutarkan bola matanya

"Lain kali kalau kamu mau kemana-mana bilang ya sama aku, gak baik cewek keluyuran. Aku gini gak mau ada yang terjadi kepada kamu." ucap rafal sambil melihat wajah mey

"apaan sih? Lebay raf." ucap mey sambil meninggalkan rafal.

***

Hari ini hari ke 3 mey dan alvi bertemu. Namun kali ini mey merasa ada yang aneh dengan alvi.

"Kamu kenapa agak beda sekarang?" Tanya mey polos

"Memangnya aku bagaimana?"

"Ah tidak." Ucap mey sambil memakan sushinya.

"Mey?" Ucap alvi sambil memegang tangan mey

"Apaan ih kamu? Aku takut kalau rafal tau, jangan kayak gini." Gumam mey sambil melepas genggaman itu

"Menikahlah denganku! Ini perintah sekaligus peringatan untukmu!" Ucap alvi

Mey memandang wajah alvi dengan serius. Seketika mey menjadi takut kepada alvi.

"Apa kamu sehat vi? Dari awal aku udah ngerasa beda dengan kehadiranmu ini! Ternyata memang!" Ucap mey sambil mengambil tasnya dan perlahan meninggalkan alvi

"Serius mey! Ini peringatan untukmu!" Teriak alvi membuat semua orang disitu meliriknya

"Kamu gila!!" Teriak mey sambil lari meninggalkan alvi.

Mey terus lari dan ia melihat kebelakang ternyata alvi mengikutinya juga. "YaTuhan selamatkan aku!" Gumam dalam hati mey. Liftpun terbuka, mey bisa bernafas lega dan mey melihat didalamnya banyak orang.

Ketika mey hendak menelfon rafal, lift yang tadinya sudah tertutup namun terbuka lagi dan masuklah alvi. Alvipun memilih untuk berbaris dipaling belakang, pinggir mey.

"YaTuhan, apalagi ini. Mudah-mudahan dia gak liat gue." Ucap mey dalam hati.

Satu per satu orang keluar, di lift tinggal 4 orang.

"Kenapa dia gak keluar-keluar juga? Gue harus keluar bareng sama orang-orang ini! Harus!" Ucap mey dalam hati

Namun ketika mey hendak keluar tangan mey dicekal oleh alvi, meypun langsung teriak minta tolong. Namun nihil, tak ada yang menolongnya. Lift itu sudah tertutup. Mey hanya bisa menggenggam erat handphonenya.

Rafal mendengar mey teriak minta tolong, ia langsung menyuruh sam untuk melacak gps yang ada di handphone mey.

***
45 menit kemudian.

"Dimana mey berada saat ini?!" Teriak rafal kepada sam

"Terakhir ia ada di jalan dekat apartmu" ucap sam sambil melihat serius ke layar kaca dihadapannya

Rafal tak bisa diam. Ia mencemaskan mey. Namun tiba-tiba ada seseorang yang ikut berbicara.

"Gue tau arahnya mereka kemana." Ucap hansel membuat rafal dan sam melihat kearahnya secara bebarengan

Rafal mengerutkan dahinya " kemana?" Ucap rafal

"Di dekat apart lo ada sebuah gang dan disitu terdapat banyak rumah kosong, gue yakin disitu."

Tak banyak omong, rafalpun langsung lari untuk mengambil mobilnya dan diikuti juga oleh hansel.

***

"Plis mau kamu apa? Alvi yang gue kenal dulu gak gini! Plis jangan sakitin gue!" Teriak mey sambil menangis.

Namun alvi hanya tersenyum kecut.

"Ini ada sangkut pautnya dengan rafal, apakah kamu akan menuruti perintahku jika rafal tidak ingin kenapa-kenapa? Saya yakin kamu akan menuruti perintahku" ucap alvi dengan senyumnya masih ada di wajah tampannya itu.

Mey mengerutkan dahinya sangat keras.

"Apa maumu?" Tanya mey

"Aku mau kam-" ucapan alvi terpotong oleh bodyguardnya

"Bos, ada 13 mobil yang sedang menuju sini."

"Sial!" Ucap alvi. Alvi langsung melihat wajah mey dengan tatapan intens.

"Pertama, jangan bilang apapun kepada rafal atau siapapun. Kedua, kamu harus bersedia jika aku meminta untuk bertemu denganmu jika tidak maka akan ada sesuatu yang terjadi dengan calon suamimu itu." Ucap alvi sambil lari meninggalkan mey sendiri.

"BAD BOY" Change Every Part Of MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang