24

5K 183 21
                                    

Pukul 05.00 AM

Mey bangun dan melihat rafal tak ada disampingnya. Mey menggeliat dan ia sadar hari ini ia malas untuk apa-apa.

"Raf?" Mey melihat ke seluruh ruangan tak mendapatkan rafal.

Pikir Mey ini aneh, kenapa sepagi ini rafal sudah tidak ada ditempat tidur?

"Apa kau sedang mencariku?"

Mey melihat rafal kali ini sangat tampan. Hanya memakai kaos putih polos dan celana pendek. Entah kenapa mey selalu terhipnotis untuk kesekian kalinya oleh dia.

"Kenapa mey? Sudahlah jangan melihatku dengan tatapan begitu. Apa kau sedang menggodaku?" Ucap rafal sambil mengangkat alisnya.

"Ah tidak. Aku tidak senang saja kamu memakai baju itu." Balas mey bohong.

Rafal terus mencubit pipi mey.

"Yaudah mandi sana kita pulang." Ucap rafal dingin.

"Hah? Ko pulang?" Protes mey.

"Mey kapanpun kamu mau kesini, kamu bisa kesini tapi kita pulang dulu."

Mey melihat wajah rafal beda dari biasanya. Mey rasa ada yg disembunyikan dari rafal. Mey pun merasa kesal ia langsung mandi, dan bersiap-siap untuk pulang.

Sesampai bandara pun tak ada yg berbicara.
Bahkan setelah perjalan dari maldives juga.

Mey ingin menangis tapi untuk apa dia menangisi rafal yg masih ada didekatnya, toh rafal engga kemana-mana.

Sesampai di apart.

Merekapun tetap tak berbicara. Mey akhirnya yg memulai.

"Apa ada masalah?" Tanya mey yang berharap dapat jawaban yg membuatnya tenang.

"Tidak. Aku hanya capek." Jawab rafal dengan dinginnya.

1 hari

2 hari

4 hari

Semingguu...

Mereka tak berbicara. Mereka hanya menanyakan sudah makan apa belum. Itu saja.

Hari ini dimana mey bertemu dengan sahabat lamanya. Rina. Tepatnya rina datang ke apart mey.

"YaTuhan lo apakabar mey?" Rina langsung memeluk mey. Dan meypun langsung membalasnya dan nangis.

"Maafin gue, gue udah gapernah ngontek lo. Gue tolol rin." Ucap mey dengan tangisnya yg menjadi-jadi.

"Udah mey gue ngerti, karna lo sekarang pacar seorang rafal jadi lo gamungkin punya temen yg sembarangan." Rina tetap menguatkan mey.

"Gue bukan pacarnya rin." Rina memeluk mey. Karna rina tau, rafal tak pernah serius kepada mey.

Mey menceritakan apa yg ia rasa selama ini. Senang, sedih bersama rafal. Mey sangat menyayangi rafal. Amat sangat.

Rina ingin berbicara berhenti untuk mencintai rafal, namun itu mustahil.

"Kenapa kamu menangis?"

Mey dan rina melihat seseorang yg baru datang.

Tangis mey tambah menjadi-jadi. Rina hanya bungkam. Rafal yg di ambang pintu hanya melihat mey menangis dalam pelukan rina.

Tiba-tiba seseorang yg tak disangkapun datang.

"Kak, apakah kau tak memberitahu yg sebenarnya?"

Sontak rina langsung melihat seseorang itu. Mey dan rafal tetap seperti itu.
Rina mengerutkan dahinya.

"BAD BOY" Change Every Part Of MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang