37

3.6K 132 5
                                    

Rafal melihat meysha membuat rafal khawatir setengah mati.

"Ayo bangun mey. Apa yang terjadi Tuhan?!" Gumam rafal yang sedari tadi memegang tangan mey

Sudah 15 menit mey belum saja terbangun. Rafal panik, ia memanggil rina untuk datang ke apartnya. Tak perlu waktu lama rinapun sampai.

"Raf, lo apain si mey?!" Teriak rina yang baru saja lari ke arah mey tertidur

"Please rin jangan berisik. Saya gak tahu, ketika saya pulang dia terlihat sangat lemas kemudian dia pingsan." Ucap rafal

"Aduh mey lo kenapa? Bangun mey!!" Ucap rina sambil memegang jidat mey.

"Oh cepet raf kasih nafas buatan! Cepet!" Ujar rina

"Sekarang?"

"Taun monyet aja raf!"

Tak lama dari situ rafal memberi nafas buatan untuk mey namun nihil. Mey tak bangun-bangun.

"YaTuhan kenapa enggak bangun-bangun?!" Ucap rina yang sudah khawatir kebangetan.

Rafal menelfon Dokter Ricky. Ia adalah Dokter langganan keluarga fabrizio. Ketika sedang menyuruh Dokter Ricky untuk datang ke apartnya, mey bangun dan langsung duduk.

Hal itu membuat rafal mengernyitkan dahinya. Rafalpun menutup telfonnya dan langsung berlari ke arah mey.

"Meysha, apakah kamu baik-baik saja?" Ucap rafal sambil memegang tangannya dan rina duduk di kanan dekat mey.

"Lo bisa cerita sama kita, jangan gini mey. Gak jelas! Bikin kita semua panik!" Gumam rina

Namun mey hanya menatap kosong kedepan. Mereka berdua hanya melihat mey tanpa bersuara, mereka menunggu mey membuka mulutnya.

10 menit kemudian..

Mey memeluk rina. Ia mulai nangis. Rafal hanya berdiri sambil memasukan kedua tangannya ke saku celana milik rafal, ia hanya bisa melihat 2 wanita muda yang ada  dihadapannya.

"Lo pelan-pelan aja ceritanya mey, nih minum dulu. Rafal bawain kamu minum nih, minum dulu ya!" Gumam rina sambil membantu mey meminumkan minumannya.

"Tarik nafas, buang dari mulut pelan-pelan."

Hal itupun diikuti mey.

"Gue cuma punya lo! Please jangan tinggalin gue!" Ucap mey sambil menangis sejadi-jadinya

Rafal hanya bisa diam. Karna ia menunggu cerita yang akan di ungkapkan dari mey.

"Lah gue disini mey! Gue gak akan kemana-mana!" Ucap rina sambil menepuk pundak mey

"Bokap gue pernah bilang kalau dia mau nungguin sampe gue sukses, sampe gue punya suami, anak! Tapi nyatanya? Gue di tinggalin bonyok gue rinnnn!"

Rina dan Rafal tercengang mendengar perkataan yang di lontarkan mey.

"Maksud lo bonyok lo pergi ke luar kota? Luar negri?" Ucap rina sambil terbata-bata

Mey menangis semakin menjadi-jadi.

"Bonyok gue ninggalin gue buat selama-lamanya!" Ucap mey

Sontak rinapun menutup mulutnya!
Namun rafal hanya berusaha bersikap tenang, karna ia tahu wanita dihadapannya sekarang sedang butuh sosok sahabat untuk saat ini.

"YaTuhan gue ikut berduka cita! Mey takdir itu udah ada yang nentuin, kita gak bisa melawan takdir itu. Kita semua pasti bakal kek gitu mey. Lo yang ta'bah ya! Gue tau lo ta'bah, lo orang yang paling kuat yang ada di dunia ini! Lo boleh nangis sekarang tapi besok jangan, hal itu gak mungkin bakal buat bonyok lo bangun lagi! Mereka udah bahagia di surga sana. Lo harus ngelanjutin hiduo lo! Oke?" Ucap rina panjang lebar

"BAD BOY" Change Every Part Of MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang