21

7.2K 172 22
                                    

Hari ini hari yg paling ditunggu-tunggu oleh mey. Mey dan rafal akan pergi liburan tepatnya ke Maldives. Mey akan pergi dengannya pukul 21.00 nanti. Namun tetap mey sedari tadi terus check barang bawaannya. Ia tak sabar ingin segera berangkat. Mey sedang ingin tidur namun suara itu membuat mey membukakan matanya.

"Sayang kamu ngantuk?" Ucap rafal. Ikut tidur dipinggir mey. Meypun menenggelamkan kepalanya kepada dada bidang rafal itu.

"Iya raf. Biar ngga kerasa pgn cepet-cepet jam 9 raf. Loh kok kamu udah pulang jam segini? Bahkan ini masih jam 3." Masih dengan posisi itu.

"Aku gamau kita terlambat hanya karna aku. Yaudah kamu mau tidur? Aku mau mandi sama makan, nanti jam 6 aku bangunin kamu." Kening meypun dikecup oleh rafal. Membuat mey sangat nyaman. Mey ingin seperti ini terus terus terus dan terus. Tidak ingin berakhir.

Pukul 16.00

Pukul 17.00

Pukul 18.00

"Sayang bangunnnn. Ini udah jam 6. Ayo siap-siap." Rafal mencium ubun-ubun mey. Meypun langsung memeluk tubuh kekar itu.

"Iya raf ini bangun."

"Makan, mandi yaaaa tar bau."

"Iya rafal." Saking senangnya mey mencium rafal. Ini kali pertama mey untuk mencium lelaki.

Merekapun sibuk dengan urusan sendiri-sendiri untuk berangkat kesana.

Setiba dibandara sekitar pukul 20.00 tiba-tiba mey pingsan. Untung saja rafal berada didekatnya sehingga langsung ditahan oleh tangannya yg besar dan kekar itu agar tak sampai jatuh. Sontak rafalpun khawatir, bahkan sangat khawatir.

"Mey, mey bangun sayang." Ucap rafal sambil terus memegang pipi mey.

"Mey ayo bangun, bukankah kita akan liburan?"

"Mey ayo."

Rafalpun sibuk dengan membangunkan mey. Sementara masih banyak yg melihat rafal namun rafal tak memperdulikannya, yg ia inginkan hanya mey agar terbangun.

"Mey, ini aku batalkan saja ya? Kalo kamu engga bangun aku batalkan."

Tapi tetap tidak ada reaksi apa-apa. Rafal bingung harus bagaimana, sebelumnya ia tak pernah mengurus orang pingsan. Bahkan sebentar lagi ia harus sudah ada di pesawat. Tapi mey belum sadarkan diri.

"Mey, ayo bang.."

Jari telunjuk mungil itu menyuruh mulut rafal untuk tidak berbicara.

"Sayang, kamu bangun?"

"Sudah jangan banyak ngomong, bawa aku ke dalam pesawat. Aku tidak ingin tidak jadi karna hal ini."

Tak lama rafal langsung menggendong mey ke dalam pesawat itu. Banyak yg bingung melihat rafal, ya karna ia lari dan menggotong mey. Setiba didalam, mey langsung ditidurkan olehnya dan rafal langsung memanggil dokter untuk memeriksanya.

"Sayang istirahatlah. Nanti kalo udah sampai aku akan bangunkan kamu." Dikecup kening mey. Mey pun mengangguk karna kepala mey memang sedang sangat pening. Sementara rafal berbicara dengan dokter.

"Bagaimana dok keadaan mey?"

"Mey mungkin hanya kecapean pak rafal. Setelah saya periksa tidak ada masalah serius."

"Tapi kenapa dia lama sekali tadi pingsan?"

"Dikarenakan mey belum memasuki perutnya dengan apapun."

"Astaga, apa yg sedang kamu fikirkan mey sehingga buat makanpun enggan?" Batin rafal sambil melihat kearah mey.

"Oh iya dok terimakasih sebelumnya."

"BAD BOY" Change Every Part Of MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang