28

4.4K 157 23
                                    

Mey menengok kebelakang dan ia melihat seseorang yg ia cintai tengah berada tepat belakang mey.

"Siapa yg kamu benci?" Ucap rafal

Meypun mengerutkan dahinya dan kemudian masuk kedalam rumah rina dan meninggalkan rafal dengan keadaan seperti itu.

Mey berjanji kepada dirinya akan melupakan pria itu, meskipun itu sulit bagi mey namun mey percaya ia pasti bisa.

"Lo kenapa? Kek yg habis dikerjar-kejar setan." Tanya rina bingung

Mey hanya mengangkat telunjuknya dan disimpan dibibir rina. Rinapun semakin tak mengerti.

"Ada rafal didepan sana. Jangan berisik" ucap rina dengan nada sangat kecil

Rinapun melihat ke jendela, dan yaps rina langsung membawa mey ke kamar. Kemudian mereka duduk dikasur dan mey sedang asik merebahkan tubuhnya.

"Mey lo kenapa bisa balik sama dia?" Ucap rina kepo

Meypun melirik rina sinis.

"Heh bego, keliatan banget emang kalo gue balik bareng dia?" Tanya balik mey dengan memutarkan bola matanya

"Hmm, iya sih keknya gitu mey. Emang kenapa?" Jawab rina sambil kek yang telmi gitu.

"Yakali ah, rina sayangku bego kalau gue balik bareng dia ngapain gue ngos-ngosan ngumpet? Elah lo kenapa si?" Gumam mey sambil memeluk gulingnya tanpa mengganti bajunya.

Rinapun hanya diam. Ya dia fikir omongan mey benar.

"Tapi lo masih sayangkan mey?"

"Menurut lo?"

"Kok nanya balik sih? Jawab!" Gumam rina

Meypun geram dan akhirnya membalikan badannya. Mey menatap tajam mata rina.

"Nih ya, kalo lo sayang banget sama cowok terus cowok itu ngeperlakuin lo kek yang jatuh cinta setengah mati samaa lo tapi nyatanya itu bohong dan tiba-tiba dia punya cewek mau gimana lo? Nah itu posisi gue saat ini. Dan kalo gue bilang udah moveon itu kata-kata terbulshitttt!" Ucap mey panjang lebar sambil membalikan badannya agar tak berhadapan dengan rina

"Gue belum pernah sayang sama cowok mey. Ya gimana mau sayang, laki-laki yg mau sama gue cuman buat semaleman doang. Tap-" mey pun memotong pembicaraan rina

"Gausah tapi-tapian nanti pasti kerasa sama lo dan saat ini gue cape banget! Ngantuk! Bhay!" Meypun memeluk gulingnya dan benar-benar tertidur.

Rina hanya menatapnya, rina seperti akan menangis.

"Maafin gue mey, gue sengaja bikin mood lo berantakan biar lo cepet tidur. Gue gapengen lo nangis kejer-kejer gara-gara si rafal. Maafin gue sosoan bego tadi. Karna gue tau kalo gue dengerin curhatan lo, lo tambah susah moveon." Kecupan ke kepala meypun diberikan oleh sahabatnya itu.

5 hari kemudian setelah malam itu mey bener-bener sudah tidak membicarakan rafal lagi.

Bahkan ketika bertemu rafalpun ia tak meliriknya. Bahkan rafal sehari sesudah dari rumah rina, rafal menemui rina dan membicarakan tentang pernikahannya dan tentunya menanyakan keadaan mey.

"Mey sini lo" ucap rina

"Ye ini udah sekasur gini. Apaan?"

"Baca novelnya lain kali ya sayang, dengerin gue dulu kali ini." Laptop milik meypun ditutup paksa oleh rina.

Meypun terpaksa duduk dan sekarang sedang berhadapan dengan rina.

"5 hari yang lalu gue ketemu rafal" gumam rina karna ia serba salah kalo engga menyampaikannya kepada mey

"BAD BOY" Change Every Part Of MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang