45

2.9K 128 2
                                    

Rafal melihat mey yang sedang terbaring lemah dilantai yang sangat kotor, rafal merasa bersalah kepada dirinya sendiri.

"Maafkan aku yang terlalu lama mencarimu" ucap rafal sambil memeluk mey

Namun mey masih tersenyum dengan sekuat tenaganya "aku baik-baik saja. Terimakasih sudah datang tepat waktu" ucap mey sambil mencium pipi rafal

"Siapa yang melakukan ini?" Tanya rafal sambil menggendong mey

"Aku gak tahu raf, mungkin orang yang sedang butuh uang. Gausah terlalu difikirin raf, nyawa aku masih ada." Ucap mey sambil tersenyum dan melingkarkan tangannya ke leher rafal.

"Apa ini ulah si alvi?" Tanya rafal

"Alvi? Emangnya dia ada dijakarta ya?" Ucap mey yang seakan-akan tak tahu alvi ada disini

Rafal hanya menatap mey. Rafal merasa ada yang mengganjal.

"Kak, sehabis ini ada yang ingin aku ucapkan" ucap hansel

"Ikuti saja saya." Ucap rafal

Sesudah di apart mey mengganti bajunya dan langsung istirahat karna ia dipaksa istirahat oleh rafal.

Rafalpun keluar dari kamarnya menuju ruang tamu.

"Ada apa?" Tanya rafal

"Gue pernah bertemu alvi sebelumnya. Ia jalan bersama dengan jess." Ucap hansel

"Terus?"

"Gue yakin ini ada sangkut pautnya dengan mereka. Meskipun sekarang lo berfikir gak mungkin atau gimana itu terserah lo." Ucap hansel. Ia selalu sopan kepada rafal didepan banyak orang, tidak jika hanya berduaan.

"..."

"Gue mau 5 hari kedepan lo pasang gps di dalam baju mey. Semuanya. Gue yakin mey pasti ketemu dengan si alvi itu. Gak tahu 5 hari lagi atau kapanpun tapi gue yakin pasti." Ucap hansel

"Kamu gini apa kamu masih mencintai mey?" Tanya rafal dan hal itu membuat hansel tertawa

"Disaat seperti ini apakah pertanyaan itu sangatkah penting? Dia yang akan menjadi adik gue juga, dia perempuan, dan dia patut gue jaga. Lo juga harus berjaga-jaga aja." Ucap hansel sambil pergi meninggalkan rafal.

Rafal kembali ke kamarnya dan melihat mey tidur sangat pulas. Rafal mencium kening dan pipinya.

"Aku sayang kamu, aku berharap kita akan terus seperti ini." Ucap rafal

"Aku juga sayang sama kamu" ucap mey dengan suara seraknya itu

Rafal mengerutkan dahinya

"Udah jangan bingung gitu, sini tidur." Ucap mey sambil memejamkan matanya

***

Mey bingung dengan apa yang terjadi dengannya sekarang. Ia merasa semua berubah.

"Bisakah saya berbicara dengan rafal?" Tanya mey kepada sam

"Apakah anda sudah membuat janji sebelumnya?"

Mey mengerutkan dahinya "haruskah membuat janji terlebih dahulu?" Ucap mey sinis

"Haruskah anda meminta izin dulu jika ingin bertemu dengan calon suamimu?"

"Aish!" Ucap mey sambil memutarkan bola matanya

Meypun langsung menuju ruangan rafal namun ketika ia hendak membuka pintunya, ternyata rafal sudah duluan membuka pintunya.

"Ikuti aku. Ada yang ingin aku sampaikan. Di lantai 78"

"Apa? Gak salah? Itu lantai paling atas digedung ini kan? Kamu mau bunuh aku? Mau aku loncat dari situ?" Gumam mey sambil mengikuti rafal di belakang

Mey bingung dengan rafal. Mey takut jika rafal tahu kalau mey sudah berbohong mengenai alvi.

"Rafal! Katanya kamu aka selalu ada disamping aku!" Teriak mey

Rafalpun berhenti dan menunggu mey jalan dipinggirnya. Namun tetap rafal tak ingin membuka mulutnya.

Meypun tersenyum karna ia masih mendengarkan mey.

Ketika sudah sampai dilantai paling atas, mey takut.

"Raf, dingin banget disini. Kenapa gak diruangan kamu aja ngomongnya?" Ucap mey sambil memeluk badannya sendiri

Rafal membuka jasnya kemudian dilemparkan kearah mey. Meypun memutarkan bola matanya dan memakai jas yang besar itu.

"Aku ingin kamu jujur.."

"Aku selalu jujur raf!" Teriak mey. Jantung mey berdegup sangat kencang karna ia yakin jika ini ada sangkut pautnya dengan alvi.

Rafal mendekati mey. Sangat dekat. Ia menatap wajah mey sangat lama.

"Apaan sih kamu ngeliat aku gitu? Bikin melted aku aja ih" ucap mey sambil menutup matanya

Namun rafal tetap tak bergeming.

10 menit tak berbicara kemudian ada 13 pesawat berjajar rapi dan dibawahnya terdapat satu-satu huruf.

Mey sontak melihat tulisan itu.

"W-I-L-L Y-O-U M-A-R-R-Y M-E ?" Ucap mey yang sedang membaca huruf-huruf itu.

"Ini buat aku?" Tanya mey sambil melihat pesawat itu satu per satu.

"Bukan" ucap rafal sambil memeluk mey dari belakang

Kemudian mey membalikan badannya, ia langsung menatap wajah rafal yang sangat tampan itu.

"Kamu lebay!" Ucap mey sambil tersenyum bahagia

"Jadi bagaimana?" Tanya rafal

"Gak usah pake pesawat juga aku pasti berkata YES" Ucap mey sambil mencium bibir rafal dengan berjinjit.

Rafalpun tersenyum bahagia dan seketika juga ada ribuan balon yang bertuliskan selamat dari para pegawainya.

"Makasih rafal udah ngebuat aku sebahagia ini" ucap mey sambil mencium bibir rafal

Rafalpun membalas ciumannya. Dan ditengah ciuman mereka rafal berkata "1 minggu lagi kita akan menikah"

"BAD BOY" Change Every Part Of MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang