23

5.7K 164 3
                                    

Setelah mengelilingi tempat-tempat yang ada di Maldives, merekapun melanjutkan makan malam di villa milik rafal. Tepatnya orangtuanya.

Mey menganga ketika melihat sangat banyak makanan yang sudah disiapkan oleh pelayan.

"Raf apa kamu gila? Mana mungkin kita menghabiskan makanan sebanyak ini?" Gumam mey sambil melihat satu per satu makanan yg ada dihadapannya.

"Sudahlah mey, makanlah. Kalo ini engga habis aku bisa kasihkan kepada pelayan-pelayanku." Gumam rafal sambil menyantap makanan yg sudah ia pesan.

"Ah kamu gila. Aku yakin ini pasti makanan mahal raf, jangan mentang-mentang kamu punya segalanya dan kamu bisa menghabiskan semua uangmu. Dan satu lagi raf-" ucapan mey terpotong oleh rafal.

"Dan aku akan menciummu hingga kau susah bernafas jika masih saja mempermasalahkan makanan ini." Ucap rafal dengan tenangnya.

Sontak mey langsung menutup mulut dan terdiam. Karna mey tidak ingin terjadi apa-apa. Walaupun ia merindukannya.

"Makanlah." Gumam rafal.

Rafal melihatnya sangat senang jika mey menuruti semua perintahnya. Apalagi dia selalu bersikap natural depan rafal. Membuat rafal tidak ingin jauh darinya. Rafal merasa dia berbeda dengan yang lain. Yang lain hanya membutuhkan uang, uang dan uang. Tidak dengan mey.

"Aku sudah kenyang raf" gumam mey sambil menutup matanya.

"Syukurlah." Ucap rafal yg masih saja makan.

"Oke lanjutkan saja makanmu, aku akan mandi dulu."

"Perlu aku mandikan?" Gumam rafal dengan tatapan intens.

Mendengar ucapan rafal tadi, meypun langsung lari kecil. Dan hal itu membuat rafal tersenyum dengan tingkah mey barusan.

Mey segera mengunci pintu rapat-rapat agar tak ada yg mengganggunya. Ia akan istirahat di bathub. Karna hari ini hari yg melelahkan.

Ia segera melepaskan bajunya dan bersandar di bathub. Ia kemudian tersenyum sendiri ketika mengingat kejadian tadi sore. Mey merasa bahagia untuk hari ini. Hari dimana rafal terus bersamanya dan melakukan hal-hal bodoh. Mey merasa ia semakin jatuh kedalam pelukan rafal.

"Apa cuma gue yg bego disini? Bahkan gue belum tau perasaan yg dirasa sama si rafal. Eh gue tau, dia engga pernah cinta sama gue tapi kenapa seolah-olah dia bersikap kek orang yg cinta sama gue ya? Ohh lo lagi bikin gue jatuh untuk kesekian kalinya? Oke lo perfect raf. Tapi gue saat ini sadar buat apa ngarepin orang yg gapernah samasekali peduliin perasaan gue sedikitpun, oke gue lanjutin permainan lo raf. Kita bikin drama yg bagus raf. Arrrgghhh" ucap mey yg sedari tadi hanya berbicara sendiri, kemudian dia menenggelamkan kepalanya agar merasa tenang.

1jam sudah mey menenangkan dirinya di kamar mandi, kemudian dia mengeringkan badannya. Setelah itu dia mencari baju di dalam lemari itu.

CEKLEKKKK..

Mey langsung menjerit.

"Rafal kamu gila ya? Keluar sana! Aku masih belum pake baju!" Gumam mey dengan marah.

"Pakailah. Bukankah aku sudah melihat badanmu dari ujung kaki hingga rambut?"

Omongan rafal membuat mey merasa malu.

"Sudahlah kamu cepat keluar dulu!"

Namun rafal tidak mendengarkannya melainkan ia memilih untuk tiduran dan melihat pemandangan yang indah baginya.

"Dasar lelaki mesum!" Gumam mey yg terus mencari bajunya.

"Kemana bajuku sih raf bukannya semua udah disimpen disini?"

"BAD BOY" Change Every Part Of MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang