Entah apa yg terjadi dalam hidupnya. Entah dia pernah mimpi apa sehingga ia setiap harinya selalu mendapatkan kebahagiaan yg amat sangat. Ia bukan hanya sangat mencintai rafal melainkan ia sudah sangat sayang banget. Namun tetap, mey tidak pernah mendengar rafal berkata "aku mencintaimu, atau maukah kau menjadi pacarku, atau ya seperti begitulah". Ia dan rafal hanya menjalani apa yg mereka sukai. Layaknya seperti air yg selalu mengalir begitu saja.
"Mey." Gumam rafal tetap dengan menatap layar handphonenya.
"Apa raf?" Tetap dengan menatap layar tv.
Ya memang mereka selalu begitu. Yg satu main ini, yg satunya lagi main itu. Tapi kalo di ajak bicara ya nyambung aja.
"Liat ini. Mau engga kesini?" Rafal memberi lihat handphonenya kepada mey.
"Itu paris?? Kamu nawarin aku untuk mengunjungi negara itu? Haha engga lagi mimpi kan raf?" Mey tak percaya rafal mengajaknya kesitu.
"Lah ko mimpi? Bahkan kalo kamu minta keliling dunia sekalipun akan aku lakukan loh."
"Dih gombal aja kamu raf. Kamu emang selalu buat aku bahagia terus. Makasih udah hadir dihidup aku ya." Mey tiba-tiba memeluk rafal dengan erat. Ya mey sekarang tidak malu untuk memeluknya duluan bahkan mengecupnya.
"Iya mey. Kamu senang akupun ikut senang. Eh kita tuh udah berapa lama sih?"
"Apanya raf?"
"Hubungan ini yg kita jalani."
Mey mengerutkan dahinya. "Hubungan? Bahkan aku tak mempunyai hubungan apapun denganmu raf." Batin mey.
"Ohhmmm, gatau aku juga. Yg aku ingat setelah putus dengan hansel, aku mulai dekat denganmu. Ya ada lah kurang lebih 2/3 bulan ya. Ada apa emg?"
"Ko lama yah? Kaya baru kemarin aku melihatmu terjatuh di pinggir jalan. Engga aku hanya ingin menanyakannya saja."
"Baru bentar segitumah raf. Yah jangan flashback dong. Ehiya raf, kamu pengen punya anak berapa sih?" Mey tak tahu apa yg sedang ia ucapkan. Rafalpun terkejut dengan ucapan yg ditanyakan oleh mey.
"Kenapa kamu bertanya seperti itu?"
"Ahhh hehe engga raf. Ya aku kan cuman penasaran aja. Ayo jawab."
"Hmmm, 2 atau 3 deh ya."
"Oh begituuu. Ayo bikin 2 hehehe" mey menutup mulut dengan tangannya sendiri.
"Bikin apa mey?"
"Hehehe itu kita bikin kue aja berbentuk bayi-bayi gitu raf."
"Tolol" batin mey.
"Kamu ada-ada aja. Oh iya kita berangkat 3 hari lagi ya ke paris nya."
"Okee" gumam mey dengan senang.
Kemudian rafal mengangkat telfon tak tahu dari siapa, namun ia sepertinya sekarang dari raut wajahnya menunjukan bahwa ia seperti ketakutan sekaligus kaget.
"Aku akan ke kantor dulu ya" gumam rafal sambil langsung mengganti bajunya.
"Hah? Jam segini?"
"Iya. Tidurlah. Aku akan pulang sangat larut"
Ketika mey akan menjawab pernyataan dari rafal namun rafal seketika itu lari menuju mobil.
"Apa dia ngebuat kejutan lg? Atau buat sekarang dia bener-bener ketemu dengan cewe lain? Ahhh meyy positif mey." Mey pusing. Ia membuat fikirannya untuk positif tp nihil, ia terus terbayang hal-hal negatif. Tapi dengan bijaksananya ia harus berfikir positif karna jika mey terus memikirkan hal yg tidak-tidak itu akan menyakiti dirinya sendiri.
1 hari
2 hari
3 hari
4 hari
Rafal tak kunjung pulang. Mey merasa bahwa ia tak pantas untuk bahagia. Mey selama ini selalu menunggunya. Bahkan handphone rafal tak bisa dihubungi. Mey sudah muak untuk berfikir positif. Mey langsung pergi menuju kantor rafal. Hari itu jakarta sangat sangat macet, untuk pergi ke kantor rafalpun harus menempuh 4-5 jam. "Rafal biasanya hanya 1 jam untuk berada di kantornya, tp kenapa aku harus banyak gangguan untuk bertemunya" batin mey. Ia sekarang bukan hanya panik, ia merasakan khawatir entah kenapa.
Setiba di kantor.."Pak maaf mau nanya, ruang pak Rafal dimana?"
"Ah saya tidak tahu nona. Anda bisa menanyakannya kepada pegawai pak rafal disebelah sana."
"Iya pak makasih ya." Ia bertanya kepada satpam itu. Tp mey punya fikiran masa iya dia tak tahu ruang rafal. Mey lgs menanyakannya kepada karyawan, dan dia sekarang sedang menghadap sekretaris rafal.
"Mba, saya bisa bertemu dengan rafal?"
"Apakah anda punya janji terlebih dahulu dengan pak rafal?"
"Tidak. Sudah saya hubungi nomor hpnya tapi ngga Aktif."
"Oh kalo begitu nona bisa menunggunya sebentar. Ia sedang ada tamu"
Mey melihat ada yg berbeda dari sekretaris ini, ia seperti sedang menyembunyikan sesuatu. Mey duduk dengan gelisah. Sekitar 20 menit ia baru dipersilahkan untuk bertemu rafal.
Ceklekkkk!!!!
"Raff"
Rafal menoleh kepada mey. Mey langsung mendekati rafal.
"Raf kamu kenapa?"
"Tidak apa-apa. Untuk apa kamu datang kesini? Ini bukan tempat kita."
Sakit. Mey merasakan kesakit hatian itu namun ia tak memperdulikan perasaanya.
"Kamu bilang ngga apa-apa tapi ini kamu lebam semua! Kamu kenapaaa raf?" Mey sekarang benar-benar khawatir. Ia terus menatap rafal. Tiba-tiba ada seorang perempuan yg keluar dari kamar mandi.
"Ah ternyata masih ada tamu." Ucap wanita itu.
"Siapa kamu?"
"Kamu menanyakannya?"
"Mey sudah kamu pulang saja. Aku tidak ingin melihatmu kenapa-napa."
"Apakah dia yg sudah membuat ini semua raf?!!"
"Hahaha ternyata kamu wanita yg sedang dekat dengan rafal. Dengar, dia lelaki tidak baik. Tidak percaya? Akan ku buktikan." Wanita itu memberikan foto-foto yg membuat mey terkejut. Mey ingin menangis, namun ia kuat.
"Percaya? Bahwa dia bukan lelaki baik. Lelaki baik tidak akan berbuat itu kepada semua wanita." Kemudian wanita itu tertawa sekeras-kerasnya.
"Aku yakin dia bisa berubah!!! Jangankan untuk percaya, bahkan sekali kau berbicara padaku takan ku dengar!" Gumam mey.
Rafal menarik tangan mey agar dekat dengannya kemudian ia berbisik kepada mey "bawa aku pulang. Aku ingin istirahat. Bantulah untuk kali ini saja."
Tanpa memikir panjang ia langsung membawa rafal keluar dan tidak mendengar wanita itu berbicara.Dunia itu berputar. Beberapa bulan kebelakang mey pernah meminta rafal untuk membawanya pulang, sekarang rafal yg meminta untuk pulang. Mey melihat rafal sangat miris. Rafal tertidur dipundak mey. Mey semakin jatuh kepada rafal.
Didunia ini tak ada yg namanya karma, namun Tuhan akan membalas apa perbuatan yg telah kamu perbuat. Apapun. Dan tidak ada yg namanya kebetulan. Tuhan memberi ini semua karna ada alasan tertentu.
Jangan lupa vomment yaaaaaa😍
KAMU SEDANG MEMBACA
"BAD BOY" Change Every Part Of Me
Romance(+18) Kenapa saya harus bertemu dengan pria seperti itu? Dan kenapa secepat ini jatuh cinta? Tidakkah saya jatuh cinta kepada orang yg salah? Meysha Fradella Bellvania cewe cupu, cantik, rajin, tak pernah putus asa, keras kepala. Dan di kemudian h...