10

11.6K 317 1
                                    

"Apakah kita akan melakukannya sepulang sekolah nona?" Gumam hansel sambil menyentuh bahu mey. Yang dirasakan mey jijik mendengarkan hansel berbicara seperti itu.

"Apa kau terlalu penasaran denganku? Akankah kau akan berhasil kali? Akan sangat menyenangkan jika kita melakukannya dihadapan pacamu Hansel  Radhika Pangestu." Seringai diwajah mey pun kembali. Walaupun mey didalam hatinya merasa panik. Bagaimana jika mey terhanyut dengan keadaan? Bahkan dia tak tahu harus berbuat apa. Dan jika itu terjadi, itu akan menjadi pengalaman pertamannya.

"Persetan dengan pacarku. Saat ini aku hanya ingin mencicipi tubuhmu. Tidak ingin ada oranglain yg melihat kita."

Omongan hansel tidak didengar oleh mey, mey masih berfikir keras apa yang akan dilakukannya nanti. Setiba pulang sekolah dikelas hanya ada mey dan hansel. Ya, rina menunggunya diluar. Dia tidak bisa membantah apa yg dibicarakan oleh sahabatnya itu. Rina berharap tidak terjadi apa-apa begitupun dengan mey. Keringat mulai bercucuran di dahi dan tangan mey.

"Sekarang nona?" Hansel tersenyum. Tampan. Omg apa yg sedang mey pikirkan? Mey segera menghapus fikirannya.

"Ah. Apakah kita tidak melakukannya di tempat yg layak?" Gumam mey. Agar memperlambat waktu.

"Ini begitu layak untukmu sayang."

"Sayang? Sayang tai kucing." Batin mey.

Hansel duduk dipinggir mey. Mey masih diam. Hansel membelai rambut mey, kemudian turun ke bahu dan....

"Apa yg sedang kamu lakukan hansel?!" Teriak seorang lelaki menggunakan suit berwana biru dongker. Hansel langsung menatap kepada lelaki itu.

"Apa yg sedang kamu lakukan disini? Bukankah tempat ini bukan untuk org sepertimu?"

"Lepaskan apa yg sedang kamu genggam. Jangan menyentuh apa yg sudah menjadi milikku. Pergilah. Sebelum saya menyeretmu dari sini!"

"Awww" pekik mey. Tangan mey di cekal keras oleh hansel. Dan hebatnya hansel mendorong keras mey kepada pria itu. Pria itu dengan sigap memegang bahu mey.

"Ambilah wanita murahan ini. Kalau saja dia tidak perawan gue gaakan berada disini saat ini. Persetan denganmu" Gumam hansel kepada pria itu. Hanselpun langsung pergi. Batin mey berkata "mereka seperti mempunyai dendam yg tersimpan".

"Kamu tidak apa-apa? Apa ada yg sakit?" Mey masih mengingat-ingat apakah pria ini pria yg berotak mesum itu? Dan ya benar. Mey mengingatnya.

"Lepaskan aku. Ya jelas sakit. Sakit jiwaku. Kenapa kau mengganggu? Aku ingin kasih semuanya yg aku punya untuknya agar dia kembalik kepadaku! Tapi kau menghancurkannya!"teriak mey.

Bodoh. Batin rafal. Rafal sangat kasihan melihat mey seperti ini. Hansel telah mengubah hidupnya, yg dulunya ceria sekarang berbeda 360°.

"Kamu rela menghilangkan keperawananmu hanya untuk dia? Dia yg tak peduli padamu? Dia yg menyakiti kamu? Dia yg membuat hidupmu menjadi begini? Tidakkah kau memikirkan untuk masa depan?"

"Persetan dengan masa depan. Masa depanku hanya dengannya. Tidak dengan yg lain." Tetap fix dengan pilihannya.

"Kau tahu bahkan setelah kau memberikan yg kau punya itu tidak akan mengubah keadaan? Apakah dia akan kembali? Saya pikir tidak." Dengan tenangnya rafal berbicara seperti itu. Ya mey tahu. Keadaan tidak akan berubah. Apalagi hatinya. Mey hanya diam.

"Jika kau ingin melanjutkan hal seperti itu, aku akan menariknya kembali. Bagaimana?"

"...."

"Oke saya akan membawanya kembali kepadamu." Kemudian dia melepaskan tangan dari bahu mey dan pergi meninggalkan mey. Tapi sesaat itu juga mey memegang tangan rafal. Untuk pertama kalinya dia memegang tangan pria yg telah mencium bibirnya itu.

"BAD BOY" Change Every Part Of MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang