41

3.3K 139 1
                                    

"Kapan kamu mau nikahin aku?" Tanya mey

Sontak rafalpun tersedak ketika ia sedang memakan makanannya.

"Nih minum dulu" ucap mey sambil mengambilkan air untuk rafal.

Sesudah meminumnya rafalpun langsung melirik mey yang sedang menikmati makanannya.

"Apa? Kamu bilang apa tadi?" Tanya rafal

"Aku nanya kapan kamu mau nikahin aku? Gitu aja." Ucap mey santai

Rafalpun tertawa. "Harusnya aku yang nanya gitu ke kamu, kamu siap apa engga bukannya kamu yang minta dinikahin"

"Jadi kamu gak mau nikahin aku? Kemarin-kemarin kamu ngajak aku nikah kan?" Tanya mey

Rafalpun bangkit dari kursinya

"Sudah, habiskan dulu makananmu itu. Kita bicarakan ini lain kali."

Mey hanya bersikap santai. Walaupun banyak yang sekarang ia fikirkan.

Tak lama sesudah mey menghabisi makanannya, clarapun datang ke tempat rafal dan mey.

"Raf bukain itu pintu, aku masih harus membersihkan badanku." Teriak mey dalam kamar mandi. Karna mey tahu kalau rafal tak akan membukakan pintu jika mey tak menyuruh membukanya. Entah kenapa.

Rafalpun membukakan pintunya.
Setelah selesai mandi, meypun keluar dari kamarnya.

"Sini mey kita duduk" ucap clara sambil menepuk sofa yang dipinggirnya

"Ah bahkan aku saja belum nanya siapa yang datang" ucap mey

"Sekarang kamu kan tahu siapa yang datang, sini"

Mereka semakin dekat ketika merencanakan ultah rafal.
Meypun mendekati clara. Ia menatap rafal bingung.

"Ada apa raf? Kenapa mukamu begitu?" Tanya mey

Rafal hanya mengangkat bahunya.

"Meysha, apakah kamu senang memiliki rafal?" Tanya clara

Mey langsung menatap clara dan rafal secara bergantian.

"Pertanyaan apa ini ma?" Ucap mey sambil menatap bingung.

"Ya mama hanya nanya saja. Bisa aja kan rasa bosan kamu mulai terasa karena menghadapi sikap rafal yang seperti itu."

"Emangnya gimana ma? Dia gak pernah bikin aku repot kok, hanya saja dia tak pernah tahu tempat jika sedang menginginkan aku. Itu cukup sulit ma, karena aku tak bisa menolaknya." Ucap mey

Rafal langsung menyipitkan kedua matanya namun mey hanya bersikap tenang.

"Meysha" Ucap rafal dengan nada menekan

"Iyakan raf? Gak usah ngeles. Kamu itu selalu begitu jadi membuat aku sedikit pusing menghadapinya." Ucap mey yang to the point membuat rafal menutupkan matanya.

Clara hanya tersenyum melihat tingkah mey dan rafal.

"Ma, mama ada apa datang kesini? Bukankah aku sudah bilang jika ingin tahu keadaanku cukup dari telfon?" Ucap rafal

"Apa?! Kamu bilang jangan nyuruh mama kamu datang kesini?! Dimana otakmu raf!" Teriak mey membuat rafal menutup telinganya

"Jangan teriak-teriak mey, aku disini. Aku bisa mendengarnya dengan suara kecilmu itu."

Meypun menyipitkan matanya lalu tak memperdulikan rafal.

"Ma, mama boleh datang kesini kapanpun mama mau ya. Yang intinya aku bersyukur mempunyai mama mertua seperti clara. Aku belum tahu apa aku bersyukur atau tidak mempunyai pasangan seperti ini." Ucap mey dengan nada menekan

Clarapun tersenyum.

"Mey, rafal selalu begitu. Aku sudah tahu sifatnya. Jika ia sedang berbahagia dengan siapapun, pasti ia akan melarangku berada didekatnya karna ia akan selalu fokus kepadaku dan oranglainpun tidak akan dianggap penting baginya. Bukan begitu raf?" Tanya clara

"Dan itu salah!" Ucap mey sambil mendelik kearah rafal namun rafal hanya tersenyum melihat kelakuan mey.

"Yasudah mey jangan terlalu bawa hati. Kelakuan rafal memang begitu, aku harap kamu selalu sabar menghadapinya. Aku kesini ingin bilang bahwa mikail ingin bertemu denganmu nanti malam dirumahku." Ucap clara

"Apa? Nanti malem?"

"Gausah berlebihan mey." Ucap rafal

"Iya sayang nanti malam, sampai jumpa nanti malam ya." Ucap clara sambil meninggalkan ruangan itu.

Mey menatap rafal bingung.

"Kenapa mama kamu jarang minta aku buat anter kedepan pintu ya?" Tanya mey

"Karna ia tahu pintunya berada dimana, kalau tidak ia akan memintamu mengantarkannya." Ucap rafal dingin

"Dih, papamu kenapa tiba-tiba ingin bertemu denganku raf?"

"Kayanya ini penting karna jarang papaku meminta pasangan-pasanganku untuk bertemu dengannya."

Meypun menatap rafal dengan mata membulat.

"Apa?! Pasangan pantatku! Jelas-jelas aku pasangan terbaik kamu ya mana mungkin papa kamu ingin bertemu dengan pasanganmu yang lain-lain!" Ucap mey dengan berteriak kembali namun rafal tersenyum

"Oh jadi anggapan kamu kalau kamu itu pasangan terbaik aku? Pasangan yang baru aku kenalin ke papa aku? Pasangan yang terlihat cocok dimata semua orang? Bukankah jess selalu cocok dimata orang-orang?" Ucap rafal sambil mendekatkan dirinya kepada mey

"Diem! Jangan deket-deket! Makan tuh si jess, aku gak peduli ya seberapa banyak cewek yang udah kamu tidurin atau dikenalin, yang penting mereka sekarang tahu kalau kamu punya aku!" Ucap mey sambil berlari ke kamar dan menutup pintunya dengan keras.

"Aku bersyukur karna kamu masih merasa cemburu. Dari itu aku tahu kalau kamu masih menyayangi aku. Dan kamu akan selalu menjadi yang terbaik dari hari itu bahkan seterusnya." Rafalpun berbicara sendiri karna ia merasa bersyukur mempunyai wanita yang begitu tak mau kehilangannya.

"BAD BOY" Change Every Part Of MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang