Mereka melihat kebelakang dan mereka mendapati rina yang sudah membulatkan matanya ke arah mereka.
"Maaf. Aku lupa, aku kira kamu engga ikut tadi" ucap rafal sambil menggaruk kepala yang sama sekali tidak gatal
"Gak apa-apa kali, cuek aja padahal raf." Ucap mey sambil mengedipkan satu matanya kepada rina.
Rina semakin ingin marah tapi ya apadaya, rina ingat bahwa mey baru mendapatkan kebahagiaanya kembali.
"Ya cuek aja. Ya. Ya." Ucap rina sambil memakan roti entah untuk kesekian kalinya
Mey dan rafal hanya cekikikan melihat tingkah rina barusan.
Setelah sampai dirumah rina mereka langsung makan siang dan sesudahnya mereka ngobrol bareng.
"Rin, rencana lo apa? Bukannya lo mau kuliah di Oxford? Itu jadi?" Tanya mey
"Gak tau. Bonyok gue gatau ngijinin apa kaga. Disini aja pengeluaran gue udah selangit, apalagi disana mey. Kalau lo gimana?" Ucap rina sambil menyalakan rokok miliknya
"Ya kalau lo ngerokok terus gimana gak boros idup lo rin, dan kamu jangan merokok lagi ya!" Ucap rafal yang tiba-tiba ikut bicara
Meypun memutarkan bola matanya. "Elah, lo disana sambi kerja part time gitu rin. Gaji disana lumayan juga kok, banding kok sama pengeluaran. Kalau gue sih keknya dikampung halaman gue, gue udah jarang ngontek bonyok. Bener kata si rafal, lo jangan banyakin ngerokok kalau pengen irit."
Mereka berdua langsung melihat kearah mey. Ya, rafal dan rina.
"Lo mau ke kampung halaman lo? Nah gue gimana? Bukannya nanti kalau udah sukses baru balik kesana?" Tanya rina dengan wajah khawatir dan tegang.
Rafal hanya menatap mey dengan ujung matanya.
"Gue dari kemarin inget terus sama bonyok. Gue kemarin-kemarin terlalu memikirkan kehidupan gue disini."
"Ya lo kan bisa kesana tanpa lo harus tinggal disana mey." Ucap rina dengan nada serak
"Ya lo cengeng. Nanti gue pikirin lagi ya. Udah lah jangan cengeng." Ucap mey sambil menghapus air mata yang jatuh dari mata rina
Rina dan meypun berpelukan, menyadarkan mey bahwa rina tak ingin ditinggal olehnya.
Mey melirik rafal yang sedari tadi hanya melihat tv yang entah acara apa itu.
"Ini lagi kenapa. Kenapa rafalku?" Ucap mey sambil memegang kedua pipi rafal
Namun rafal tetap diam tak bergeming.
Karna rafal hanya diam, meypun mengikutinya. Iapun hanya diam melihat tv yang tak tahu sedang menceritakan apa. Mey sibuk dengan fikirannya begitupun dengan rafal dan rina.
25 menit kemudian rafal langsung menarik mey.
"Tidur di apartku sekarang." Rafal langsung menyeret mey yang sedang diam
Hal ini membuat mey dan rina mengerutkan dahinya masing-masing
"Rin gue tidur di apart dia, jangan macem-macem!" Teriak mey
Setelah itu di dalam mobilpun tak ada yang berbicara.
"Raf kamu ini kenapa sih? Bisa kan ngomong dikit aja" ucap mey sambil melihat kearah rafal yang sedang menyetir
Namun rafal hanya diam.
"Ah aku dingin pengen dipeluk" ucap mey sambil menyandarkan kepalanya ke bahu rafal
"Diem mey, aku sedang menyetir" ucap rafal sambil nada bertekanan sedang
Mendengar rafal berbicara begitu, meypun kembali duduk dengan mulut tertutup.
KAMU SEDANG MEMBACA
"BAD BOY" Change Every Part Of Me
Romantiek(+18) Kenapa saya harus bertemu dengan pria seperti itu? Dan kenapa secepat ini jatuh cinta? Tidakkah saya jatuh cinta kepada orang yg salah? Meysha Fradella Bellvania cewe cupu, cantik, rajin, tak pernah putus asa, keras kepala. Dan di kemudian h...