22

6K 174 12
                                    

Mey terus menatap seseorang yg mencekal lengannya. Mey takut, namun ia harus memberanikan diri.

"Untuk apa kamu mencekal tanganku dengan keras?!" Bentak mey kepada perempuan setengah baya itu.

"Berani sekali kamu bentak saya."

"Terus saya harus memelas? Kamu siapa?! Lepaskan tangan saya!"

"Ternyata rafal salah memilih wanita. Yang harusnya berbicara seperti itu ya saya!" Teriak wanita itu tak kalah menyeramkan.

Mey hanya mengernyitkan keningnya. Ia bingung dengan pembicaraan yg dilontarkan oleh perempuan ini.

"Rafal suka marah jika ada yg menginjak kamar itu. Dan kamu sudah menginjaknya."

"Hahaha lagian saya ingin tau saja ada apa didalamnya. Yasudah gausah bikin saya merasa bersalah kepadanya. Dan satu lagi, kamu siapa?" Gumam mey dengan wajah tak kalah sombongnya dengan wanita yg dihadapan ini.

"Dia mamaku mey." Mey langsung melihat ke arah rafal yg tiba-tiba bersebelahan dengan mamanya itu.

"Apa? Tadi kamu bilang apa raf?" Mey seakan-akan tak percaya yg dikatakan oleh rafal.

"Dia mamaku. Dia kebetulan lagi disini juga."

"Anjir mampus gue. Kemanain muka gue ini anjir, ya si rafal kenapa ga ngontek gue dulu si. Anjiiirrrr parahhh. Oh Tuhan bantu hamba. Hamba ingin segera lari, percepatkan lariku seperti vampir yg di film-film itu Tuhan." Badan mey tiba-tiba mendadak kaku. Berbicarapun susah.

"Ma, maafkan temenku ini. Dia emang agak keras kepala dan sulit dimengerti. Ya seperti yg aku bicarakan kepada mama. Mey ayo kenalkan ini mamaku, bernafaslah mey." Gumam rafal.

"Mama tahu kenapa kamu mencintai dia raf."

"Aku tidak mencintainya ma."

Kata-kata itu membuat jantung mey serasa ditusuk dengan ratusan pisau.
Mey entah harus bagaimana, ia merasa malu sekaligus sakit hati.

"Temanmu kenapa raf?" Mamanya rafal dan rafalpun sontak langsung tertawa melihat wajah mey yg seperti itu.

"Mey!" Gumam rafal sambil memegang dahi mey.

"Ah apasih kamu raf."

"Hahaha wajah kamu lucu mey, bener."

"Tante, aduh maaf banget hehehe. Aku kira tante pacar-pacarnya rafal, habisnya tante muda sekali, dan cantik pula. Maaf ya tante maaf." Gumam mey sambil mencium tangan mamanya rafal itu.

"Hahaha iya sayang engga apa-apa. Lagian tante cuma ngetest, kamu nerima engga kalo punya mertua yg galak hehehe nyatanya kamu malah bengong. Oh ya kenalkan saya clara. Sebut saya mama atau clara jgn tante."

"Oh iya hehe saya Meysha. Ah tante ngomongnya kesana kemari mulu. Aku ingin istirahat tante, boleh?"

"Oh ya silahkan. Sekali lagi kamu bilang tante akan ku hajar. Dan satu lagi istirahatnya berdua ya sama rafal, jangan berantem terus."

Kata-kata itu membuat mata mey benar-benar membulat. "Ternyata bukan anaknya aja yg mesum, mamanyapun sama" batin mey.

"Ayo mey kita istirahat lagi, siang nanti kita akan banyak kegiatan." Gumam rafal.

"Tante kita duluan ya" ucap mey. Kemudian mey langsung bertanya kepada rafal "raf, emang nanti siang ada kegiatan apa? Dan mana janjimu?"

"Janji apa?"

Pertanyaan itu tak di balas oleh mey, namun dia membalasnya setelah berada dikamar.

"Kamu janji akan menceritakan semuanya" gumam mey.

"BAD BOY" Change Every Part Of MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang