25

4.8K 151 17
                                    

Mey terus menatap wajah tampannya itu.

"mey aku berharap kamu jangan merokok lagi. itu tidak baik untuk kesehatan kamu." ucap rafal yg sedari tadi hanya menatap mey.

Mey menatap mata indah milik rafal, karna ia tau sebentar lagi ia akan kehilangan pemandangan yg sangat indah ini.

"bahkan setelah kamu mengucapkan tidak pernah mencintaiku dan sebentar lagi akan menikah, tetap saja kamu selalu membuatku seolah kamu menyayangiku. Tak usah untuk bersikap seakan peduli padaku raf, bahkan aku tahu ini hanyalah mimpi." gumam mey.

"mey aku memang peduli padamu, namun aku pernah belajar mencintaimu namun sulit ku tebak. " ucap rafal yg merasa salah.

"kenapa kamu menuruti perintah hansel?" Tanya mey

"ceritanya panjang mey" jawab rafal yg hanya menatap mey kosong.

"aku berharap kamu tidak menyesali apa yg telah kamu lakukan kepadaku raf. Bolehkah aku pergi?"

Rafal hanya diam dan hansel hanya tersenyum miring melihat ini semua.

"kak kenapa kau seperti orang yg sedang kehilangan kekasihnya? Dan kamu mey segera enyahlah dari hadapanku." ucap hansel dengan sombongnya. Dan mey segera pergi dari apart itu.

"hansel cukup!!! Apa maumu lagi? Bahkan semua maumu dan mamamu sudah aku turuti!" teriak rafal.

Hansel hanya tersenyum miring melihat rafal teriak seperti itu. Dan mey mendengar jawaban rafal membuat kembali menoleh kebelakang.

"raf? Apakah dulu dikantormu yg kau tak pulang-pulang itu suruhan mama dia?" tanya mey yg sekarang sedang menatap tajam rafal.

Rafal mendengar itu hanya diam.

"jawab aku raf!"

"kenapa kamu masih peduli disaat dia sudah ingin menikahi orang lain mey?!" ucap rina yg sedari tadi ingin berbicara namun ia tak punya hak untuk mencampuri permasalahan ini.

"persetan dengan menikah rin! Aku hanya ingin kejujuran dari seorang rafal yg terkenal, tampan, seorang CEO perusahaan Fabrizio terbesar di Indonesia yg notabenenya ia pintar dalam hal apapun." ucapan tajam itu membuat rina terdiam dan rafal meliriknya.

"mey cukup. Itu akan membuat kamu semakin sakit dan-"

"dan kamu tidak." potong mey yg membuat rafal ingin menciumi bibir mey saat ini.

"mey, tidak selamanya hidup seseorang selalu mulus tanpa hambatan apapun, termasuk aku. Aku hanya manusia biasa mey" ucap rafal

"ya dan nyatanya kamu bodoh! kamu selalu menuruti perintah dari adik tirimu dan mama tirimu bahkan harga diri taruhannya! kamu tampan namun sangat bodoh!" ucap mey kejam.

Mey langsung melihat kearah hansel.

Mey terus menatap hansel sangat lekat dan mulai mendekatinya.

"dan untukmu hansel, terimakasih telah membuat warna hitam diduniaku! Ingat, karma itu tidak ada namun aku percaya Tuhan akan mengasihimu cobaan yg sama persis apa yg sedang aku rasakan saat ini. Entah kapanpun itu tapi aku yakin akan terjadi kepadamu! Kamu sangat sangat sangat konyol! Melebihi dari orang idiot!" Ucap mey dengan nada yg sangat kesal.

Mey berbicara seperti itu membuat rafal tersenyum miring melihat tingkah mey saat ini. Ia kagum karna disaat hatinya masih disakiti tapi tetap saja dia membela rafal.

"Jaga mulutmu!" Gumam hansel dan langsung menampar pipi indah milik mey, namun rafal mencegahnya dengan sangat cepat.

"Jaga sikapmu! Terserah kamu mau berbicara apa, aku tidak akan pernah melarangmu. Namun jika kamu menyakiti fisik wanita ini urusannya denganku!" Ucap rafal dengan kejam yg membuat mey, hansel, dan rina menatap kearah rafal.

"BAD BOY" Change Every Part Of MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang