26

4.8K 166 18
                                    

(Baca part ini sambil dengerin lagu diatas ya, soalnya aku ngetik ini sambil dengerin lagu itu. Dan menurutku pas sii biat dapet feelnya heheheh)

Mey tetap menatap mata itu.

"Apakah kau memperhatikanku?" Ucap rafal

"Tidak akan pernah pak." Ucap mey dengan nada kesalnya itu.

"Lalu UN nanti, kamu mau menjawab apa?" Tanya rafal

"Menjawab kapankah kau mencintaiku hahaha becanda deh. Ya aku akan menjawabnya lah sesuai pertanyaan nanti. Sudah ya pak saya lapar."

Ketika mey dan rina ingin beranjak dari situ, namun rafal mencekalnya. Dan itu membuat rina geram.

"Pak! Bapak tidak mendengar? Bapak tuli? Pak bapak itu ganteng, tapi plis jangan tolol kebangetan. Sudah ya pak saya selalu menahan emosi tiap melihat bapak. Kalo bapak tidak melepaskan tangan sahabat saya, akan saya laporkan kepada wanita ecek-ecekmu itu!" Ucap rina yg semakin kesal karna rafal tak mendengarnya dan rafal tetap memegang tangan itu.

"Rin sudah cukup. Gausah ditanggapi rin. Kita ikuti saja maunya." Ucap mey kepada rina.

"Ada apa lagi bapak guru terhormat?" Tanya mey.

"Panggil saja rafal mey. Itu membuatku kaku. Tidak, aku hanya ingin terus melihat mata indahmu itu." Jawab rafal

Mey memutarkan bola matanya itu.

"Jika aku memanggilmu dengan nama rafal itu akan membuat aku merasa pernah dekat denganmu, aku tidak mau. Dan 1 lagi, jangan pernah kamu melihat aku dengan tatapan itu! Pergilah sejauh mungkin dan sebisamu. Dan hal itupun akan aku lakukan." Ucapan tajam mey membuat rafal melepaskan cengkramannya.

Ya tatapan yang membuat mey nyaman jika sedang bersama dengannya.

Rafal tak menyangka ia akan berbicara seperti itu. Rafal tak bergeming, mey dan rina pun pergi ke kantin.

"Mey, yg lo katain itu bener?" Tanya rina dengan berjalan dihadapan mey dan melihat kebenaran dimata itu.

"Yang mana?" Jawab mey yg hanya menatap rina kosong sambil berjalan.

"Elah, tadi lo bilang nyuruh si rafal buat jauhin hidup lo itu. Yakin?"

"Oh itu, gue yakin sih sama apa yg gue katain. Hmm tapi ngelakuinnya gue gak yakin. Tapi gue mau berjalan apa adanya aja deh, biar waktu yg jawab semua. Toh masalah moveon engganya juga masalah waktu." Ucap mey yg terus berjalan.

"Yaudah sih gue harap lo gabakalan ngelakuin kesalahan yg sama lagi ya."

"Iya rin, minggir lo. Gue mau liat kedepan. Didepan banyak yg lebih baik. Masa depan gue bareng doi misalnya." Mey pun tertawa dan berlari untuk ke kantin duluan.

Namun rina diam ditempatnya dan memutarkan bola matanya itu. Kemudian ia tersenyum dan berlari mengejar mey.

Merekapun tertawa kembali, dan rina bersyukur ia bisa makan bareng lagi dengan sahabatnya dikantin

***
Disatu sisi rafal melihat kebahagiaan 2orang sahabat itu membuatnya miris.

Rafal berfikir ia kira tanpa adanya ia dikehidupan mey, mey tak bisa tertawa lagi. Namun dugaan rafal salah.

Rafal hendak pergi namun ia merasa ada yang memeluknya. Ia harap yg memeluknya saat ini ialah Mey. Rafalpun menengok kebelakang dan ternyata dia bukan mey, melainkan Jesslyn Jennifer Alarice. Kekasih hatinya.

"Loh kok kesini? Ada apa?" Tanya rafal yg sekarang sedang kebingungan

"Kok kamu gitu sih, kamu engga kangen?" Jawab jess yg semakin mengeratkan pelukannya.

"BAD BOY" Change Every Part Of MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang