34

4.2K 155 13
                                    

Merekapun berpelukan sangat lama.

"Wajah kamu kenapa ini?" Tanya mey sambil memegang wajah rafal

"Tidak apa-apa" jawab rafal yang masih tetap memeluk mey

"Raf, aku nanya bener loh"

"Emang aku ngejawab engga bener?"

Meypun langsung melepaskan pelukan itu dan memilih diam.

Namun rafal kembali memeluknya dan memberikan penjelasan.

"Nih singkatnya gini ya, aku sayang sama kamu. Aku gini karna kemarin-kemarin aku bingung harus ngelakuin apa supaya kamu kembali kesini. Dan aku kira kamu memang sudah bahagia dengan lelakimu itu."

Ketika rafal memanggil "lelakimu itu" mey langsung menatap kearah rafal.

"Aku lupa sesuatu" ucap mey membuat rafal mengernyitkan dahinya

"Aku lupa memutuskan hubunganku dengannya, eh bukan. Mengakhiri kebohongan ini"

"Sudahlah tak perlu difikirkan, lagian dia seharusnya mengerti." Ucap rafal dengan bermimik tenang

"Bukan gitu raf, terakhir dia bilang kalau aku ini miliknya loh." Gumam mey yang sedikit caper depan rafal

"Mana ada miliknya? Biarkan dia bermimpi semaunya saja. Gak usah ambil pusing mey." Ucap rafal yang sudah melepaskan pelukannya

"Gimana ya kalau dia jadi nikahin aku?" Ucap mey sambil senyum-senyum sendiri.

Rafal melihat mey dengan sinis "aku akan menikahimu, bahkan aku bisa kapan saja jika aku mau. Kalau kamu mau dengannya sana pergilah!" Ucap rafal geram

Namun mey hanya cekikikan melihat tingkah rafal seperti anak kecil.

"Kenapa malah ketawa? Sana pergi." Ucap rafal dengan bersikap dinginnya

"Jangan nyesel ya nyuruh aku pergi" gumam mey sambil berjalan melewati rafal, namun tangan mey dicekal oleh rafal

"Silahkan pergi jika bisa" ucap rafal sambil menggendong mey ala bridal style. Mey hanya senyum melihat wajah tampan rafal.

"Tumben diem" ucap rafal sambil menyimpan mey ke kasur milik rafal

"Harusnya gimana?" Ucap mey sambil menyuruh rafal berbaring dipinggirnya

Rafalpun menyipitkan kedua matanya.

"Kamu diberi racun apa? Kok aku ngerasa kamu aneh" ucap rafal sambil menuruti perintah mey

Meypun memeluk rafal sangat erat. "Tidak, aku hanya terlalu bahagia akhirnya kamu bisa mencintaiku tanpa aku suruh."

"Kata siapa aku mencintaimu?" Ucap rafal membuat mey mendongkakan kepalanya

"Kata kamu!"

"Kapan aku bilang?"

"Besok!"

Rafal tersenyum melihat wajah mey yang sedang marah lalu membisikan ketelinga mey "i'm so lucky to have you, meysha"

Kata-kata itu membuat hati mey sangat senang.

"Tuhkan aku bilang kamu tuh gak bisa tanpa aku" ucap mey sambil cekikikan

"Kamu sotau mey. Buktinya saat ini aku masih hidup."

"Masa? Kemarin-kemarin kamu kaya yang mau mati gitu, aku kesini cuma kasian takutnya anak orang mati gara-gara gengsi bilang cinta." Ucap mey sambil tertawa

"Bukan untuk lelucon meysha!" Ucap rafal sambil memegang tangan mey agar tak kabur

Merekapun berciuman melepaskan kerinduan mereka yang selama ini terpendam.

"BAD BOY" Change Every Part Of MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang