Meysha POV
"Mereka sedang berbicara apa? Sepertinya sangat serius. Apakah mungkin rina dekat dengannya? Apakah rina mencintainya? Bahkan rina belum mengetahui bahwa aku mencintainya. Arrgggh!" Mey sangat kecewa dengan apa yg mey lihat. Mey takut rina mencintainya. Rina pernah menyebutnya dia tampan. Mey dengan memberanikan diri untuk mendekati mereka. Tapi dia bingung harus berbuat apa jika berada dihadapan mereka. Ya meypun mempunyai ide busuk. Kecupan.
"Siapa yg belum moveon dari hansel?" Mey masih bingung apa yg telah dia lakukan. Tp dia sangat percaya diri.
"Kenapa kalian saling bertatapan? Rin lo lg ngapain? Bukannya untuk seminggu ini lo nemenin nyokap lo?" Tiba-tiba mey mengernyitkan dahi.
"Ahh ini tadi si raf-"
"Saya mengajaknya untuk makan siang. Kebetulan saya sedang free untuk hari ini. Bukankah hak rina untuk menemui siapapun?" Gumam rafal dengan so cool nya itu.
"Emang saya melarangnya raf? Bukankah saya sedang bertanya kepada rina? Apakah kau sudah mengganti namamu?" Gumam mey tak kalah dinginnya. Walau hatinya terasa sakit melihat sahabatnya dekat dengannya.
"Mey, raf, gue gamau ganggu kalian. Kalian salah paham. Eh mey maksudnya. Biar rafal yg menjelaskannya. Mey besok kita harus sekolah ya. Besok gue jemput lo. " rina bingung apa yg sedang dibicarakan oleh rafal. Untuk itu rina pulang terlebih dahulu. Meypun tak lama dari situ lebih memilih untuk pulang, namun hansel memegang tangan mey.
"Mau kemana? Kau sudah mengganggu makan siangku dengannya."
"Terus?" Gumam mey yg masih terlihat marah.
"Kau harus menemaniku hari ini."
"Oke" jawab mey dengan cepat.
Sebelum mey duduk dia memikirkan harus pulang saat ini. Ia tak ingin bersamanya. Seketika itu juga mey langsung melarikan diri. Ia lari sangat kencang. Ia tahu rafal akan marah kepadanya. Tp dia harus menghindar dari pria ini. Setelah 20 menit lari tak hentinya, mey merasa cape. Iapun pulang dengan taxi. Ia pulang ke rumah rina karna ia tahu jika ke kosannya, lelaki itu akan mendobrak pintu kosannya.
"Rin buka pintuuuu!!!!"
"Rinnnnn!!!!"
"Eh lo. Ngapain disini?" Jawab rina bingung. Rina kira mey bakal marah.
"Gue ikut tidur disini satu hari aja. Gapapakan?"
"Ada apa? Ya gapapa. Ayo masuk"
Mey cerita apa yg terjadi. Mey tidak marah kepada sahabatnya ini. Sahabatnyapun menceritakan kejadian yg sebenarnya bahwa rafal sedang khawatir kepada mey. Meypun menceritakan ketakutan antara rafal dan rina. Meskipun mey tidak mengatakan bahwa mey suka kepada rafal, rina bahkan sudah tahu. Karna mey telab berubah hanya untuk melupakan rafal. Yayayaya.
Keesokan harinya disekolah.."Woy ada yg teman baru nih haha" Ucap hansel.
Teman-temanpun tertawa. Mey dicaci terus menerus. Mey geram. Tak kuat mendengarnya tp ia harus kuat."Hansel, bukankah kau sudah kalah? Kau akan mematuhi perintahku bukan?!" Teriak mey. Membuat sekelas diam. Banyak pertanyaan kepada hansel. Hansel hanya diam. Begitupun dengan mey. Mey sedang tidak ingin diganggu. Kalo saja mey masih mencintainya mungkin ia akan meminta hansel untuk mencintanya tanpa henti. Tiba-tiba tangan mey terasa ada yg menariknya. Sangat sakit. Ketika ia lihat adalah rafal. Untuk apa dia berprilaku seperti ini? Batin mey.
"Lepasinnnn!!" Teriak mey
"Diam!!!" Tak kalah menyeramkan teriakannya itu. Rina hanya menatapnya kasian kepada mey. Ia tak tahu harus berbuat apa. Mey terus saja tidak mau diam. Kemudian rafal tetap menyeret ke mobilnya. Ia di ikat dan disumpal mulutnya dengan saputangannya. Mey masih saja berisik. Dan akhirnya rafal membawa mey ke rumahnya.
Rafal menggendongnya mey ala bridal style. Mey masih saja berisik. Mey dihempaskan begitu saja. Mey meringis kesakitan. Dia dijatuhkan dilantai. Ya dilantai. Bukan dikasur atau sofa hehe.
"Kemana kau semalam? Apakah sedang berkerja menjadi pelacur?" Rafal mendekatkan dirinya ke mey dengan membuka dasinya perlahan. Kemudian kancing bajunya.
"Tidakkah kau menjawabnya? Kau sangat cantik terlihat tegang seperti ini"
"Tolol apa bego gimana gue mau ngomong? Mulut gue aja disumpel begini." Batin mey.
"Aku akan memilikimu hari ini. Bahkan mungkin selamanya. Sebagai wanita pelacurku. Jika mereka membayarmu dengan harga tinggi, aku pastikan aku membayarnya lebih tinggi."
Rafal membelai rambut mey, pipi, mulut. Dan membuka kancing mey secara perlahan. Dan baru disadari oleh mey, bahwa mey telah telanjang dada. Ia malu. Rafal menciumnya dari leher hingga turun kebawah dan kebawah seterusnya. Kalian juga mungkin tahukan ya? Wkwk.
Mey hanya diam. Ya meypun menikmatinya. Ia tidak munafik. Rafal terus bermain dengan sangat intens dan sangat ahli. Rafal melihat mey sedang menutup matanya, menikmatinya. Mey merasa ada yg mengeras dipahanya. Namun ia tidak menolaknya. Rafal melepas ikatan itu dan saputangannya. Tak diduga, mey melingkarkan tangannya ke belakang kepala rafal. Ia ingin dicium. Rafalpun langsung menciumnya karna ia sangat tahu mey sangat menginginkannya. Mereka sangat menyukai permainan ini. Setelah mereka telah mencapai puncaknya, yg biasanya mereka hanya berbaring tp kali ini beda. Mey memeluk erat rafal. Mey menangis karna merindukan pria ini."Ada apa?" Tanya pria itu
"Tidak. Aku hanya ingin memelukmu." Ya wanita sangat pintar menutupi apa yg ia rasakan.
"Ah kamu merindukanku? Bahkan kau tak menolaknya lagi."
"Ini aku lakukan juga kepada semua langgananku raf, tidakkah kau sadar apa yg telah kau katakan tadi?"
"Jadi kau benar mempunyai pelanggan?!" Rafal kini kian marah.
"Ah gausah teriak gitu. Malu didengerin orang. Ya aku mempunyai pelanggan saat ini." Mey hanya memeluknya.
"Siapakah orang itu?! Mereka membayarmu seberapa banyak?!"
"Sssttt" mey kecup bibir rafal. "Katanya dia ingin membayarku sebanyak-banyaknya."
"Meysha siapa?!"
"Rafal Reynand Fabrizio"
".."
"Bukankah kau mengatakannya itu sebelum mencumbuku?"
Setelah mey berbicara itu, rafal menciumnya lagi. Hinga akhirnya mereka melakukannya lagi dan lagi. Mereka tertidur. Sangat lelap. Pukul 02.00 mey terbangun. Gelap. Sangat gelap.
"Raff?" Ia membangunkan rafal.
"Raf bangunnn. Aku pengen pipis. Pengen minum. Aku gatau saklar lampu kamar ini."
"Raffff!!!!"
"Apaaa?" Suara khas bangun tidurnya rafal membuat meh ingin melakukannya lagi.
"Nyalain lampunya. Aku pengen pipis sama minum."
Rafalpun menyalakan lampunya dengan mata tertutup. Meypun ingin minum. Iapun keluar kamar dan turun kebawah. Ia tak tahu dapur dirumah ini. Hendak turun kebawah, mey merasa ada yg bertanya kepadanya.
"Sedang mencari apa?"
Kemudian mey kaget. Bahkan matanya sampe mau keluar. "K-k-kamu ko disini?"
"Masih saja kau gagu saat berbicara denganku. Mencari apa?"
Mey bingung. Kenapa ada dia disini? Mey dan pria itupun kebawah bebarengan. Setelah minum mey hendak balik ke kamar rafal, ia merasa tangannya dicekal. Dan benar. Mey ditarik kepelukannya dan mey dikecup dengan lamanya. Mey tertegun. Tapi mey hanya diam. Kemudian ada suara..
"SEDANG APA KALIAN???!!!!!!" Suara itu sangat menggelegar. Bahkan mey sangat takut untuk mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
"BAD BOY" Change Every Part Of Me
Любовные романы(+18) Kenapa saya harus bertemu dengan pria seperti itu? Dan kenapa secepat ini jatuh cinta? Tidakkah saya jatuh cinta kepada orang yg salah? Meysha Fradella Bellvania cewe cupu, cantik, rajin, tak pernah putus asa, keras kepala. Dan di kemudian h...