"Silahkan duduk" ucap mikail kepada mey sambil tersenyum
"Iya om" balas mey sambil tersenyum
Merekapun duduk dan tepatnya mey berhadapan langsung dengan mikail. Hal itu membuat mey selalu gugup dan tangan mey selalu dingin.
"Aku iri, kenapa clara disebut mama tapi kalau aku hanya om. Itu membuat kecemburuan sosial." Ucap mikail sambil melihat ke arah mey
Meypun hanya tersenyum kikuk dan sesekali menatap rafal yang sedang tersenyum jika melihat mey seperti itu.
"Panggil aku papa kalau tidak mikail saja"
Meypun membalasnya dengan anggukan.
"Mari makan dulu setelah itu kita bisa berbincang-bincang dan ada hal yang ingin aku tanyakan." Ucap mikail membuat jantung mey berdegup lebih kencang
Meypun mendekatkan bibirnya ke dekat telinga rafal
"Apa kamu pernah berbuat salah?" Bisik mey kepada rafal
"Jika aku membuat salah seharusnya aku yang gugup mey bukan kamu." Ucap rafal dengan tersenyum
"Jadi aku yang salah?!" Bisik mey dengan nada menekan
Rafal hanya mengangkat kedua bahunya dan berkata dengan nada yang bisa di dengar oleh mikail dan clara.
"Mey sudah jangan difikirkan apa kata papaku. Papaku tidak akan memarahi anak orang lain. Tenang saja. Sebaiknya kamu habiskan makananmu itu." Ucap rafal sambil tertawa dan mey sukses membulatkan matanya.
Clara dan mikailpun ikut tertawa karna ucapan rafal barusan. Kemudian mereka makan dengan tenang namun tidak dengan mey.
Setelah mereka menyudahi makanan mereka, mikailpun membuka mulutnya.
"Jadi kalian kapan akan menikah?" Tanya mikail
Hal itu membuat mey tersedak air minumnya.
"Jangan terlalu cepat sayang minumnya" ucap rafal sambil menepuk punggung mey
"Ah, maaf pa ma" ucap mey kikuk.
Mikail tersenyum "pantas saja rafal selalu ingin bersamamu, kamu selalu bisa membuat rafal khawatir"
"Baru saat-saat ini pa, dulu-dulu kan dia gak peduli terhadapku. Dia sangat peduli terhadap jess, yakan raf?" Ucap mey polos sambil mendelik kearah rafal
"Betul sekali namun itu dulu." ucap rafal sambil tersenyum kearah mey
Meypun langsung menginjak kaki rafal dengan sekuat tenangnya.
"Aww!" Pekik rafal
"Sudahlah kalian, dan jawablah pertanyaanku." Gumam mikail
"Satu bulan lagi pa" ucap rafal dengan semangat
"Apaaa??! Raf kecepetan kalau itu." Ucap mey sambil menatap bingung ke arah rafal
"Lah? Bukannya kamu tadi siang nanya kapan menikahi kamu? Ya aku jawab sekarang." Jawab rafal sambil tersenyum
"Aku hanya ingin tahu raf, biar aku mempersiapkan diri aku." Ucap mey dengan nada memelas
"Kamu sudah siap mey, gak ada yang harus kamu siapkan sebenarnya. Diri kamupun tidak pernah menolak jika-" ucapan rafalpun dipotong oleh mey.
"Iya pa, satu bulan lagi saja. Jika tidak dua bulan atau tiga bulan" ucap mey sambil tersenyum kikuk
Hal itu membuat semuanya tertawa.
"Sudah sayang nanti kamu fikirkan lagi dengan rafal ya, nanti kalau sudah tahu kapan-kapannya bilang ya" ucap clara menenangkan mey
Merekapun berbincang-bicang dengan masalah yang ada dikehidupan mereka. Tepatnya ia menanyakan keluarga mey dan lain-lain.
Hal itu membuat mey merasa mempunyai keluarga kembali. Ia merasa sangat senang.
"Ma, pa aku harus pulang dulu. Kasian mey takutnya kecapean." Ucap rafal sambil pamit kepada kedua orangtuanya
"Yasudah, hati-hati dijalannya ya. Mey , jangan sungkan ya untuk datang kesini." Ucap mikail sambil tersenyum kearah mey
"Iya pa, aku akan selalu berkunjung kesini untuk berolahraga jantungku." Ucap mey membuat semua orang yang berada disitu tertawa.
Meypun pamit kepada kedua orangtua rafal.
Dijalanpun tak banyak bicara rafal dan mey karna mereka merasa lelah walaupun ia hanya datang ke rumah kedua orangtuanya.
Sesampainya di apart rafal, mereka membersihan badan mereka dan bergegas untuk tidur. Namun sebelum tidur mey langsung memeluk rafal dengan posisi rafal masih duduk dan mey bersandar di dada bidang milik rafal
"Kenapa?" Tanya rafal
"Aku senang. Aku merasa dekat dengan orangtuamu dan aku serasa mempunyai keluarga lagi." Ucap mey sambil memeluk rafal dengan erat
Rafalpun tersenyum "aku juga senang jika kamu merasa itu adalah keluargamu. Dan itu memang akan menjadi keluargamu dan aku akan menjadi suamimu. Aku tidak akan pernah meninggalkanmu lagi, aku tidak akan bodoh untuk ke 2 kalinya." Rafalpun mencium puncak kepala mey hal itu membuat mey sangat nyaman.
Meypun semakin mengeratkan pelukannya dan tertidur di dada bidang milik rafal.
Rafal memindahkan mey agar tertidur dengan sangat nyaman, setelah memindahkan mey handphone meypun berdering.
Rafalpun mengambil handphone yang berada di tas mey. Ia langsung melihat nama yang tertera di handphone milik mey.
Ia langsung mengerutkan dahinya sangat keras. Dan ia mengangkat telfon itu.
"Apa kabar sayang? Apakah kamu baik-baik saja?" Ucap dia dan hal itu membuat rafal geram
KAMU SEDANG MEMBACA
"BAD BOY" Change Every Part Of Me
Romance(+18) Kenapa saya harus bertemu dengan pria seperti itu? Dan kenapa secepat ini jatuh cinta? Tidakkah saya jatuh cinta kepada orang yg salah? Meysha Fradella Bellvania cewe cupu, cantik, rajin, tak pernah putus asa, keras kepala. Dan di kemudian h...