"Hey, udah bangun?"ucap mey sambil melihat kearah rafal sesekali karna ia fokus membaca novel yang sedang ia baca.
Rafal menatap mey sedang duduk di sofa yang empuk. Ia kelihatan seperti bahagia, rafal ingin membicarakan tentang pria yang menelfon ke handphone mey namun melihat mey sebegitu bahagianya rafal enggan membicarakannya.
"Kok masih diem disitu sih raf? gak mau gitu deket-deket aku?" tanya mey sambil mengedipkan satu matanya.
Rafalpun mendekati mey, dan duduk tepat di depan mey.
"Aku merasa gak enak badan mey" ucap rafal
Mey langsung mendekati rafal lalu memegang dahi rafal.
"Kamu gak panas kok, kamu kenapa? Kok mukannya keliatan ada sesuatu yang kamu umpetin?" tanya mey sambil mengernyitkan dahinya
"Aku hanya gak enak badan mey" ucap rafal tidak melihat wajah mey sekarang.
Meypun tidak peduli padanya untuk saat ini, kemudian mey langsung kembali ke kamar untuk mandi.
Rafal pikir ini saatnya untuk mengetahui siapa pria yang menelfon mey.
Rafal mengambil handphone mey kemudian mengirim pesan untuk pria itu.
Mey : Aku ada di McDonald di deket apart aku
Tak lama kemudian pria itu membalasnya
Pria itu : Bukannya itu apart rafal? Apakah rafal akan mengetahui jika aku kesana?
Rafalpun membalasnya dengan sangat cepat
Mey : Tentu saja tidak. Rafal sedang berkerja. Aku tunggu disana.
Tak ada balasan maka rafalpun menganggap ia akan datang. Rafalpun sesegera mungkin langsung menuju tempat tujuannya tanpa bilang kepada mey.
30 menit kemudian ada sms baru untuk rafal.
Pria itu : Aku memakai topi hitam. Kamu dimana?
Rafalpun langsung melihat ke sekeliling, ia tampak pusing karena saat itu juga ada 3 orang yang memakai topi hitam dan wajah mereka tak rafal kenal.
Namun pria itu tiba-tiba menelfon ke handphone milik mey itu.
Rafal tampak bingung apakah ia harus mengangkatnya apa tidak, namun ia sangat gemass dengan pria itu."Di-" saat rafal hendak bicara ternyata lelaki itupun telah membuka mulutnya terlebih dahulu
"Aku tahu siapa kamu, memangnya aku bodoh?" Ucap pria itu sambil menutup telfonnya dan hal itu membuat rafal jengkel.
Rafalpun langsung menelfon sam untuk meminta bantuannya.
"Sekarang juga lacak pemilik nomor 082214****** jika sudah tahu tempat tinggalnya hubungi saya secepatnya" ucap rafal sambil mematikan telfonnya.
***
"Sini, ada yang ingin aku tanyakan" ucap rafal sambil menyuruh mey untuk mendekatinya
Meypun mendekati rafal dengan wajah bingung
"Ada apa sih raf?" Tanya mey
"Apakah ini ide kamu untuk mengetahui apa aku benar-benar cinta sama kamu atau engganya? Begitu?" Ucap rafal dengan memasang wajah sedingin-dinginnya
"..." mey tak berbicara apapun melainkan ia hanya melihat wajah rafal dengan bingung
"Apa yang akan kamu lakukan jika kamu mengangkat telfon dari handphone aku dan ternyata yang menelfon itu perempuan dan berbicara sayang?" Ucap rafal
Meypun tampak bingung apa yang rafal bicarakan.
"Ngomong apa sih kamu?! Gak jelas!" Ucap mey dengan nada sedikit tinggi
"Yang aku ucapkan barusan itu, hal yang sedang terjadi diantara kita" ucap rafal dingin
"Oh kamu lagi deket sama cewek lain gitu? Oh pantesan aja di liat-liat sikap kamu aneh gitu! Ya aku tau seka-" rafal mengecup bibir mey agar ia terdiam
"Kamu dari awal kenal selalu aja melakukan itu kalau aku lagi ngomong!" Teriak mey
"Ngomong kamu kepanjangan, nih tadi malem ada yang nelfon bilang sayang" ucap rafal sambil memperlihatkan kepada mey
"Aku gak tau siapa itu, berani apapun deh" ucap mey sambil menatap nomor itu bingung
"Oke, fine. Gak ada masalah berarti" ucap rafal sambil meninggalkan mey
***
Seminggu dari kejadian itu tidak ada yang menelfon ke nomor mey lagi namun berbeda hari ini.
"Meysha?" Ucap pria disebrang sana
"Siapa?" Tanya mey
"Aku mau kasih kamu suprice, bisakah kita bertemu sebentar? Ada yang ingin aku tanyakan juga." Ucap pria itu
"Apa kita sudah berkenalan sebelumnya?" Tanya mey
"Kita sangat dekat mey, namun beberapa waktu lalu kita memang sibuk masing-masing. Jadi bisa?"
"Oke, dimana?"
"Di McDonald dekat apart kamu ya. See you" ucap ia sambil menutup telfonnya
Meypun langsung siap-siap dan bergegas meninggalkan apart itu.
Ia melihat sekitar McDonald itu namun kelihatannya sepi. Ia menunggu.
Tak lama kemudiam ia melihat pria yang sedang tersenyum sambil berjalan kearahnya
Mey membuka tutup matanya entah untuk kesekian kalinya ketika melihat pria itu ada di hadapannya.
"Alvi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
"BAD BOY" Change Every Part Of Me
Romance(+18) Kenapa saya harus bertemu dengan pria seperti itu? Dan kenapa secepat ini jatuh cinta? Tidakkah saya jatuh cinta kepada orang yg salah? Meysha Fradella Bellvania cewe cupu, cantik, rajin, tak pernah putus asa, keras kepala. Dan di kemudian h...