33.5 - Lying Noble, Dying Queen

94 18 0
                                    

Bagaimana mereka bertahan di dalam dunia buatan penuh kebohongan?

Satu alasan.

Sesuatu yang sederhana, tidak perlu muluk-muluk, mereka hanya ingin bertahan hidup. Kuroki Nanami dan Nymph hanyalah dua dari ribuan manusia yang mencintai dunia, terlalu takut untuk memeluk kematian. Mereka hanya ingin bertahan hidup, apakah itu sebuah dosa?

Mereka adalah salah satu dari yang tertua, sepasang sahabat sedari remaja muda, keduanya dilempar bersamaan ke dalam tempat serba putih yang dinamai Miyamura Atsushi sebagai sebuah penjara raksasa. Nanami adalah seorang mahasiswa kedokteran tingkat akhir, dan Nymph adalah seorang mahasiswa idola pada jurusan psikologi.

Sejenak, hidup terasa indah, dan takdir terdengar menyenangkan.

Tidak ada yang luar biasa dari hidup sang Duchess dan sang Queen of Spade. Mereka hanyalah dua dari segelintir manusia yang diberkati dengan ingatan yang luar biasa, berusaha bernapas di tengah hiruk-pikuk dunia yang semakin kacau, mereka memiliki satu sama lain.

(Dan itu cukup.)

Pada pertengahan tahun, kala musim panas perlahan mendingin, dan dedaunan berubah warna menjadi kecokelatan, sebuah surat rekomendasi datang kepada Nanami. Beritanya menyebar begitu cepat bagaikan api yang memakan kertas dan kayu, tentang Kuroki Nanami yang mendapatkan tawaran untuk bekerja sama bersama pemerintah.

Dalam hal apa, adalah sebuah misteri.

Semenjak dunia tergabung menjadi satu utopia, dimana wilayah yang luar biasa luasnya hanya dipimpin oleh seorang diktator muda, pemerintahan terkesan menutup diri—tidak ada lagi demokrasi, semua informasi tentang petinggi-petingginya adalah sebuah fakta klasifikasi, dan hanya satu-dua orang yang dapat melongok ke dalam bagan kuasa para petinggi. Itu pula mereka dengan gelar yang cukup tinggi, seperti seorang komandan polisi.

Jadi wajar bila ketika surat dari pemerintah resmi datang ke tangan Nanami, semua orang mendorong sang gadis untuk menerimanya—karena, hey! Kesempatan ini datang kapan lagi?

Dan toh, ia sudah tidak memiliki keluarga lagi. Ayahnya meninggal karena sakit, dan ibunya mati bahagia dikelilingi keluarga yang ia sayangi, Nanami tidak memiliki saudara kandung, hanya segelintir sepupu yang semakin lama semakin jauh. Semakin cepat ia dapat menghidupi dirinya sendiri, bukankah akan semakin baik?

Memutuskan untuk menerimanya, sebelum kelulusan yang hanya tinggal tiga hari, Nanami menghilang dengan surat permohonan maaf karena tidak dapat menghadiri acara tersebut.

Seminggu setelahnya, Nymph membuka kotak surat untuk mendapati surat resmi di dalamnya. Adalah sebuah pengetahuan umum bahwa kini, kertas hanya digunakan untuk sesuatu yang resmi, karena pepohonan hampir punah dan persediannya mulai menipis.

Jadi, gadis berambut platina itu tahu yang ia genggam adalah surat dari pemerintah.

(Sama seperti milik Nanami.)

Ia membuka surat itu di tempat, agak skeptis karena bisa saja ini kerjaan iseng dari tetangganya yang memiliki selera humor yang patut dipertanyakan. Yang menyambutnya adalah segel resmi utopia, sebuah lambang rumit yang mustahil ditiru dengan tangan manusia.

Isinya sederhana, dan Nymph bertanya-tanya apakah isi surat Nanami persis seperti ini.

(Dan Nymph tentu menangkap tulisan tembus pandang di akhir surat, tepat di pojok kiri yang sempat tertutupi jemarinya, transparan seperti layar hologram sebagai papan iklan di pusat kota, "Demi kenyamanan bersama, anda tidak diperkenankan menolak.")

Esoknya, seseorang muncul di depan pintunya. Seragam jas lengkap dengan lencana di dada kiri. Kacamata hitam memantulkan refleksi sosok gadis berambut platina. Namun sebelum Nymph sempat bertanya, pria itu mengeluarkan sebuah kontrak hologram, suaranya dalam.

Project AliceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang