part 5

2K 32 0
                                    

.
.
.

Author Pov

"Eh bro" sapa seseorang sambil menepuk bahu Alex.

"Eh iya ken, lu udah daftar?" Tanya Alex yang menjawab seseorang yang ternyata Keni.

"Udah sih lu belum kan? sana daftar" ucap Keni dengan wajah tengil nya. "Eh mila, dea dari pada lu disini nungguin alex mending lu juga daftar buat jadi pengurus nya" lanjutnya.

"Pengurus kata lo?" Tanya Dea menyakinkan.

"iyelah masa pembantu" jawab Keni.

"Boleh juga tuh" ujar Mila tiba tiba.

"Mila lo yakin? Senam kelenturan lo gimana nanti?" Tanya Dea meyakinkan.

"bisalah diatur" jawabnya lalu menyusul Alex yang sudah jalan kedepan.

"Eh lu jagain ini disini ya gua ikut mereka dulu" Ujar Dea ke Keni sambil memberikan bungkusan berisikan kado kado itu.

Sesampainya di tempat pendaftaran.

"Kak saya mau daftar jadi anggota" kata Alex ke kakak kelas yang menjaga tempat pendaftaran.

"Nama? kelas?" Tanya kakak kelas itu

"Galifo Alexandro kelas 1" ucap Alex.

Lalu ada seorang guru perempuan cantik dengan pakaian olahraga datang menghampiri.

"Gimana? Udah ada anak perempuan yang daftar jadi pengurus apa belum?" Tanya guru itu ke kakak kelasku.

"Kebetulan belum dibuka pengumuman pendaftarannya"

"Ehmm bu saya sama teman saya mau daftar jadi pengurus basket" Ujar Mila menyela.

"Teman kamu cuman ini kan?" Tanya guru itu sambil menunjuk ke Dea.

"Iya bu" jawab Mila sopan.

"Bolehlah, kalian berdua jadi pengurus ya, besok pulang sekolah saya tunggu dilapangan indoor ya" pinta guru itu lalu pergi.

"selamat ya dek, nggak biasanya lo pengurus diterima secepat itu, padahal pengumuman pengurus belum dibuka tapi sudah terpilih" Kata kakak kelas itu sambil memberikan kaos khusus untuk anak basket ke Alex.

"Iya kak, makasih ya" jawab Dea.

"Yasudah kami permisi kak" Lanjut Alex lalu pergi.

Diperjalanan menuju keluar lapangan.

"Kalian duluan deh, gue mau daftar senam kelenturan dulu" Ujar Mila lalu pergi ke pendaftaran.

Disisi lain.

Dea Pov

"Lex, itu orang orang napa liatin gua yak?" Tanyaku ke Alex.

"Lu kan lagi jalan sama cowok idaman mereka, mereka pasti pengenlah" Jawab Alex santai.

Aku masih bingung apa maksutnya, lalu aku menatap alex dengan tatapan bingung.

"Mereka itu fans gue" lanjut Alex yang rupanya mengerti jika aku sedang bingung.

Sesampainya ditempat duduk yang tadi aku tidak melihat Keni.

Kemana dia?

Aku pun bergegas menghubunginya.

Namun saat aku membuka handphone aku dikagetkan dengan notif line yang banyak banget.

"Lah keni kemana?" Tanya Alex namun tak aku denfarkan karena kaget melihat notif line ku yang sebanyak ini.

LINE

Keni : gue digasebo
Keni : jangan lama lama
Keni : buruan cepet
Keni : woy cepetan
Keni : dea cepetan dong lu mah lama deh
Keni : gua udah nunggu lama
Keni : kado gue udah banyak nih
Keni : fans gue udah banyak yang ngasih kado heh
Keni : fix kado gue nggak bisa gue tampung
Keni : dea gue gimana?
Keni : dea kado lu udah banyak ketambahan kado gue yang 2 kali lipatnya
Keni : gue nggak bisa bawa neng
Keni : lu lama
Keni : bales cepet
Keni : lama amat sih

Dea : gue otw

Keni : singkat padat jelas. Cepetan.

Kira kira seperti itu.

Di Gasebo..

"Warbazah ini gasebo apa tempat penampungan kado? Syaelah banyak banget?" Tanyaku rempong.

"Diem dah lu, gimana nih bawanya?" Tanya Keni yang sedari tadi kehabisan akal.

"Woy woy lu kenapa?" Tanya Alex yang ternyata melihat Mila berlarian menuju ke gasebo.

"Dikejar cowok gk waras deh kayaknya, capek. Minum minum" Kata Mila setibanya disana dan langsung menyaut minuman yang dibawa Keni.

"Kita harus gimana ini?" Tanya Alex yang juga sudah kehabisan akal.

"Gue punya ide!" Ujar Mila seusai minum.
.
.
.
.
.
.
Ide apa kira kira yang dimiliki Mila?

Jatuh cinta diam diamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang