Mila pov
Jeremy kemarin membuatku berharap kembali padanya, namun hari ini ia malah membuatku sakit lagi.
"Mil" Panggil seseorang yang ternyata Dion.
"Apa lagi" Ujarku sambil duduk dengan baik.
"Jalan yuk" Ujarnya.
"Jalan? ini udah malam dan gua masih males sama lo" Ujarku.
"Ihh ayo lah mil, ini masih jam 5 sore di bilang malem" Paksa Dion.
Tiba Tiba Wendy datang dari kamarnya dan menghampiriku.
Lalu dia terlihat mengoceh sambil menunjuk kearah dion.
"Kenapa sayang?" Tanyaku lalu memangku Wendy.
"Apa salah gua?" Tanya Dion bingung.
"BANYAK" Teriakku.
"Galak amat" Ujarnya kaget.
Yah jujur gue masih males sama Dion karena kejadian di Jakarta kemarin.
"Wendy bobok ya?" Ujarku sambil mengelus elus punggungnya.
Aku dan Dion diam, lalu setelah Wendy terlihat tenang aku meninggalkan Dion untuk pergi kekamar Wendy.
"Hufft" Ujarku lalu kembali ke ruang tv.
"Mil ayo" Ujar Dion lagi.
"Gak" Ujarku lalu naik ke kamarku.
Skip*
Aku turun dari kamarku dan segera berjalan mencari bus atau mungkin ojek untuk berangkat, itu karena supirku hari ini libur.
"Mil nggak makan?" Teriak mama dari dalam rumah.
"Nggak mah" Teriakku balik lalu berlari dan kebetulan ada ojek.
Sesampainya disekolah aku segera menuju ke kelas, jam pertama adalah Pak Sakti yang terkenal galak, dan aku sudah telat 10 menit.
Namun saat aku masuk ke kelas.
"Mil ngos ngos an banget?" Tanya salah satu temanku.
"Lah, pak Sakti mana?" Tanyaku.
"Lo lupa? kelas 8 kan lagi ujian, jadi kita free class dan nanti pulang jam 10" Ujar temanku memberitahu.
"T*i, kampr*t,anj*ng, monyet, emang" umpatku kesal.
"Sekalian 1 kebon binatang aja lo sebutin Mil" Sindir Sandy sang ketua kelas.
"Aelah malesin" Ujarku sambil duduk di bangkuku.
"Va ikut gue yuk ke kantin, belom makan gue"
"Kuy lah" Jawablah.
Lalu kami menuju kekantin.
Dan siapa yang mengira kalo gue bakal liat pemandangan yang tidak enak.
I mean kayak bisa ngebuat mata gue panas.
Ada Jeremy yang lagi makan sama Arin dengan Arin yang kayakmanja manjaan gitu dan ada Dion yang masih berstatus sebagai pacar gue lagi berduaan sama cewe lain?.
"Hati gue sakit, mata gue panas" Ujarku kepada Vania yang ada di sampingku.
"Udahlah hirauin" Ujar Vania menenangkanku.
Gue mulai jalan cari meja dan pertama gue ngelewatin meja Jeremy.
"Mila" sapa Jeremy sambil tersenyum yang membuat hatiku sedikit lebih baik.
Namun saat aku melewati meja Dion, Dion bahkan hanya melirikku.
Gue duduk, Vania sedang memesankan makananku.
"Udahlah Mil" Ujar Vania sambil memberikanku bakso.
Aku memakannya tanpa konsentrasi.
"Mil gue duluan ya, udah disusul nih" Ujar Vania yang menyadarkanku.
"Udah waktunya pulang ya?" Tanyaku.
"Iya udah, gue duluan ya" Pamitnya lalu meninggalkanku.
Tak lama aku menyusul untuk berjalan ke kelas, namun tak sengaja aku melewati sebuah lorong tempat Dion dan mungkin selingkuhannya sedang berbincang.
Saat melewatinya aku hanya menunduk, hingga seseorang menahan tanganku.
"Jeremy?" Ucapku kaget saat aku tau bahwa dia Jeremy.
"Mil, Gu...gue...gu..guu.guu.gue" Ujarnya terpatah patah.
"Gue apa?" Tanyaku to the point.
"Gue...."
Ceritanya 3 part lagi mungkin akan Tamat
KAMU SEDANG MEMBACA
Jatuh cinta diam diam
Random"Jatuh cinta diam diam itu terkadang menyakitkan namun kadang membuatku tersenyum sendiri" #434 dalam random 06/11/17 #379 dalam random 10/12/17