Mila pov
Hari ini sekolah pulang jam 5 karena ada acara pensi mos h-1.
Lampu juga sudah menyala.
"De liat pensi yuk enak deh kayaknya" Ajakku ke Dea.
"Eh mil tadi kak Aldeo bilang lo sama Dea disuruh disini dulu" Sahut Keni yang masih disini menemani Jeremy yang kesepian.
"Peduli apa lo sama gue?" Tanyaku ke Keni lalu turun dari ranjang dan keluar dari UKS.
"Mila tunggu" Teriak Dea dari dalam.
Aku berjalan hingga ke taman dekat UKS cuacanya sudah cerah dan sejuk.
Aku mencari Dea yang dari tadi dia tidak segera menyusulku.
Keni pov
"Peduli apa lo sama gue?"
Degh
Dia langsung keluar, ada apa ini?
"Mila tunggu" Ujar Dea tapi aku segera menahannya.
"De bilangin maaf ke Mila" Ujarku.
Dea hanya terdiam.
"Gue tau kok gue nggak pernah penting" lanjutnya lalu keluar, aku menyusulnya dan aku melihat dia menangis di depan Uks hingga sepertinya dia tidak bisa bicara.
"De gue salah ngomong ya?" Tanyaku bingung.
"Nggak kok, gue aja terlalu berharap lo nyelametin gue" Ujarnya sambil menekuk lututnya dan duduk dibawah.
Aku bingung.
Nyelametin? Apa coba?
"Maksutnya?" Tanyaku ragu.
"Nggak" Ujarnya lalu berlari.
Aku pun kembali ke kelas, tujuanku ke uks sebenarnya bukanlah Jeremy tapi Mila. But dia udah nggak di UKS jadi yaudah.
Alex pov
Gue jalan aja nyusurin taman demi taman.
Gue nyari cewek ini ceritanya, lagian males juga liat pensi di aula.
Setelah lelah aku berjalan melewati lorong lorong menuju ke UKS untuk menjenguk Mila.
"Hiks hiks hiks"
mampus sendirian aye, ini bukan setan kan ah ini apa coba ada suara orang nangis juga.
"hiks..hikss...hikss"
Lama lama suaranya semakin keras dan setelah ku ikuti itu suara dari kelas 7.6
Dan saat gue liat ada tiba tiba ada yang nabrak gue.
"Mama gue mau idupp mama" Teriakku saat ada yang menabrak karena takut, aku belum berani membuka mata.
Tiba tiba....
"Alex buka ih" Ujar seseorang itu, sepertinya aku kenal dengannya.
Dea-_-
"Dea" Ujarku saat membuka mata.
"Lu kenapa nangis gini? Dangdut beut lu" Ujarku berniat menghibur.
"Keni jahat sama gue" Ujarnya tiba tiba sambil menangis kencang
"Dea nanti gue dikira ngapa ngapain lu, jangan nangis atuh neng" Ujarku bingung sambil mencari cari tisu.
"Lu juga jahattt" Ujarnya sambil menangis.
"Aing? Aing teh salah apa juga ya?" Tanyaku pada diri sendiri.
"Mampus nih anak tambah nangis lagi" Ujarku dalam hati.
"De de mending sekarang kita ke taman cari tempat tenang, oh iya Mila mana?" Tanyaku yang bingung.
"Gatau, kalo lo mau nyari cari aja tapi gausah ngajak gue, ngerti?" Ujarnya sambil menyeka air matanya.
"Lo ada masalah ya sama Mila?"
"Bukan urusan lo" Jawabnya lalu pergi.
Aku bingung, ada apa dengan Dea dan Mila?
Aku pun segera mencari Mila untuk mencari kepastian. Tapi waktu gue mau nyari gue ketemu segrombolan anak cewek yang nyamperin gue.
"Alex kan?" Tanya salah satu dari mereka.
"Iya ada apa?" Tanyaku.
"Kenalin gue Vita" Ujar salah satunya sambil mengulurkan tangan.
Gue nggak bales uluran tangannya dan tambah menatapnya bingung.
"Sombong juga lu" Ujar anak bernama Vita itu dengan tatapan songong.
"Lo mau apa?" Tanyaku santai.
"Nomer Jeremy cukup" Ujar Vita.
"Lo suka sama dia? Minta sendiri dong jangan minta gue" Sentakku.
Dia terlihat kaget dan takut.
"Dasar cewek" Ujarku lalu pergi.
***
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jatuh cinta diam diam
Random"Jatuh cinta diam diam itu terkadang menyakitkan namun kadang membuatku tersenyum sendiri" #434 dalam random 06/11/17 #379 dalam random 10/12/17