Part 50

612 25 0
                                    

Dion Pov

Semua yang ada dirumah sedang bingung karena Mila tiba tiba menghilang.

"Ken lo beneran gak tau tadi Ela mau kemana?" Tanyaku pada Keni yang tadi ada di sofa.

"Dia tadi pamit kok, apa gunanya sih kalian nyariin? dia pasti balik kok tenang aja" Jawab Keni sambil melanjutkan game yang ada di handphone nya.

"Tetep aja Ela kan belum tau daerah sini" Lanjut Dea.

Namun setelah kupikir, Mila pasti sudah terbiasa disini, dan dia pasti akan kembali juga.

Jangan tanya Alex kemana, dia udah tidur dari tadi.

"Benar kata Keni, biarkan, sekarang jaman canggih dia pasti akan menggunakan telfonnya" Katakunlalu mengambil posisi untuk tidur.

"Baiklah aku akan kembali ke kamar.
" Jawab Dea lemas.

Tak lama aku tidur dan aku terbangun karena mendengar pertengkaran.

"Lo harusnya jujur, gue cari lo" Teriak Dea.

"Gue kayak gini juga karena lo kok, lo lupa ya?" Jawab Mila yang juga dengan bentakan.

Lalu aku segera bangun dan melerai mereka berdua.

"Ada apa sih?" Tanyaku.

"Mila! gue udah tau dia Mila, gausah pura pura lagi" Jawab Dea.

"Dari mana lo tau?" Tanyaku kaget.

Lalu Dea menunjukan sebuah kartu sekolah milik Mila.

Mila langsung menuju kekamar dengan cepat.

"Dea lo jangan emosi dulu"

"Udahlah semua pura pura doang" Teriak Dea yang ngebuat Alex dan Keni bangun.

Tak lama aku melihat Mila turun dengan semua barang bawaannya, dan aku melihat sebuah taxi yang tiba tiba sudah ada didepan rumah.

"Yon gue pulang duluan" Katanya saat melewatiku dan aku tidak bisa mencegahnya lagi.

Aku tak tau apa yang dipertengkarkan oleh Mila dan Dea hingga membuat Mila seperti itu. Yang ku tau hanya Dea sudah mengerti bahwa Ela adalah Mila.

"Gue pulang malam ini juga" Kataku.

"Bawa ini sama lo" Kata Dea sambil memberikan kartu siswa milik Mila.

Mila pov

Hari ini gue bener bener sedih, biat baik gue disalah artikan sama Dea dan parahnya lagi Dea ngungkit masa lalu.

"Mbak mau kemana?" Tanya supir taxi itu.

"Bandara pak" Jawabku lalu menyiapkan uang untuk membayar.

Sesampainya disana aku memesan tiket malam, namun baru ada pesawat tujuan Bandung 2 jam lagi.

Mengapa aku memilih pesawat dari pada yang lain? Karena jika naik kereta aku tidak pernah menaikinya dan jika bus, aku memiliki trauma dengan bus.

"Haisshhh" Aku menunggu sudah sekitar setengah jam dan aku ingat bahwa aku hanya memakai celana pendek.

"Dingin" Ujarku sambil mencari cafe yang masih buka.

Namun ya kutemukan bukan cafe tapi sebuah supermarket.

Aku segera membeli teh lalu menyeduhnya disana dan mencari tempat duduk.

"Mila" Kata seorang laki laki.

"Iya?" Jawabku sambil menengok.

dan itu adalah Jeremy.

"Lo ngapain disini?" Tanya Jeremy.

gue dalam hati cuman bisa bilang "Kalo lo peduli, lo sama aja bikin gue jatuh cinta sama lo lagi".

"Mau pulang ke Bandung" Jawabku.

"Kok lu pakek celana pendek? bukan lo banget tau nggak? jadi diri lo sendiri aja bisa kan, kenapa harus jadi orang lain" Ujar Jeremy yang membuatku sedikit bingung.

"Kenapa lo harus peduli sama gue sih?" Tanyaku pada Jeremy.

"Karena gue sayang sama lo, tapi maaf gue belum bisa Cinta sama lo, tapi kalo lo mau nunggu mungkin cinta bakal tumbuh" Kata Jeremy yang membuat hatiku dag dig dug.

"Gue selalu nunggu" Ujarku lirih.

"Makasih karena udah selalu nunggu, dan maafin gue karena gue sering nyakitin lo" Kata Jeremy.

"Gapapa kok" Ujarku lalu tersenyum.

"Gunakan jaketku untuk menutupi pahamu" lanjut Jeremy sambil memberikan jaketnya padaku.

Apa aku terlihat murahan? menerima cinta Dion tapi menunggu cinta Jeremy.

Kurasa ini bukan jatuh cinta diam diam lagi.

Setelah 1 jam menunggu aku dan Jeremy masuk ke pesawat yang sama dan tak kusangka kita duduk di kursi yang bersebelahan.

"Penerbangan pagi itu sangat seru" Kata Jeremy.

"Hmm" Ujarku sambil tersenyum.

Setengah jam aku dan Jeremy berdiam diri hingga akhirnya kami tiba di Bandung.

"Mil mau bareng?" Tawar Jeremy.

"Gausah, gue disusul kok" Ujarku menolak sambil tersenyum.

"Yaudah gue tungguin lo sampe dijemput deh" Katanya.

mati gue.

Jatuh cinta diam diamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang