Part 11

1.1K 19 1
                                    

.
.
.
Mila pov

Sesudah mengganti baju dan membersihkan diri aku ke ruang keluarga dilantai 2 yang menjadi batas antara kamarku dan kamar kak Al.

Disana aku melihat kak Al yang sedang memakan cemilan sambil menonton tv.

"Lah elu dek" ujar kakak ku.

"Iye nape bang?" Tanyaku pada kakakku.

"Bangunin noh temen lu dikamar katanya tadi mau buat name tag mos" Ujar kakakku.

"Kak lu kan ketua osis, bantuin ya" ujarku memohon kepada kakakku.

"Iye taro aja noh disana nanti biar gue sama Keni yang buat tapi sekarang lu bangunin Keni dikamar dulu" Ujar kakakku, ya kadang dia baik tapi kadang jailnya kebangetan.

Aku pun langsung masuk ke kamar kakak ku.

"Woy keni" teriakku dari depan pintu, namun dia tidak bangun juga.

Saat berjalan ke kasur aku terhenti melihat notifikasi di handphone Keni yang sangat banyak.

"Tumben ni anak" Ujarku bingung.

Saat ku buka.

Glorin : Keni
Glorin : Ken bales kalik
Glorin : Bodo dah gue marah
Glorin : Keni lo kenapa sih
Glorin : Ken gue beneran marah

Dea : Ken ini flashdisk lo ketinggalan.

Aku hanya melihat notifikasinya saja.

Lalu dia terbangun.

"Hape gue mana?" Tanyanya.

"Ini" ujarku lalu melemparkan handphonenya yang tadi masih ku pegang.

"Mati gue" Ucapnya sambil menepuk jidatnya saat membuka handphone nya.

"Kenapa?" Tanya ku.

Tanpa membalas pertanyaanku dia malah menekan nomer seseorang di handphone nya.

Aku melirik telfonnya..

GLORIA DAFIKA

"Gloria tuh siapa sih?" Tanyaku ke Keni.

"Oh maaf dong ia" ucapnya kepada telfon. Lagi lagi aku di abaikan.

Dan gue lebih sebel lagi waktu gue tau chat dari Dea nggak dibales padahal flashdisk itu isinya tugas mos kita semua.

Aku pun segera keluar kamar.

"Dia udah bangun dek?" Tanya kakakku.

"Udah, kak gue mau kerumah Dea" ujarku pada kakak ku dan segera masuk kekamar.

Setelah mengganti baju aku segera menelfon Dea.

"Halo dea" ujarku.

"Iya knapa Mil?" Tanya Dea darj seberang sana.

"Gue kerumah lo" ujarku kepadanya dengan nada memohon.

"Iya deh sini, tumben nih ada apa?" Tanyanya.

"Gue mau ambil flashdisk tugas kita, Keni gk bisa ambil, gue juga sekalian main" Jawabku santai, namun aku berbohong.

"Keni emang kenapa? Dia sakit ya? Makanya dia gk bales chat gue, yaudah lo kesini deh. Nanti gue nitip buah sekalian" Ujarnya. Aku mendengar ada rasa khawatir di setiap katanya.

Satu tetes air mataku jatuh.

"Lu kenapa sih suka sama cowok itu? Dia cuman nyakitin doang" Ujarku dalam hati.

"Mila lu masih disana kan?"

"Eh iyalah, tapi gausah Dea dia gapapa dia katanya capek makanya males ambil" Ujarku sambil mengusap air mataku.

"Yauda cepet deh sini" Ujarnya.

Lalu aku pun melihat Keni yang sudah keluar dari kamar.

"Mau kemana?" Tanya Keni yang sedang melihatku.

Aku hanya melewatinya dan segera turun tanpa membalas ucapannya.
.
.
.
.
Next?



Jatuh cinta diam diamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang