Mila POV
Sudah kurang lebih 3 bulan aku menjalani hidup seperti biasa, namun tetap saja keberadaan Dion masih misteri.
Aku tak berani bertanya dan tak ada 1 pun orang yang menceritakan.
"Mila, Jeremy dateng tuh" Ujar Mama.
Ya, jadi aku dan Jeremy menjadi semakin dekat, dan hari ini dia mengajakku jalan jalan.
"Iya ma" Ujarku sambil beranjak dan menuju ke pintu.
"Tante Remy ajak Mila jalan jalan dulu ya" Pamit Jeremy ke mamaku.
"Iya, hati hati ya" Ujar mamaku lalu kami segera bersalaman.
Di mobil...
"Mau kemana nih?" Tanya Jeremy.
"Serah deh, yang penting tetep beliin gue eskrim baskin" Kataku.
"Iya dah iya, GI aja ya?" Tawar Jeremy.
"Gapapa dah" Jawabku.
Lalu hening hingga aku membuka percakapan kembali.
"Alex kemana Yang?" Tanyaku.
Gua manggil yang itu maksutnya "Tiang" ya buka "sayang", itu ksrena dia tinggi banget.
"Apa?" Tanyanya lagi.
"Alex kemana?" Tanyaku dengan kata jata yang lebih kutekan.
"Oh Alex? gatau terkahir ketemu aja waktu sama lo dulu, yang di rumah dia dan lo dateng dari Bandung. Inget nggak?" Tanya Jeremy yang langsung kubalas dengan anggukan.
"Lo nggak pernah kontak sama dia lagi?" Tanyaku masih penasaran.
"Nggak, dia dan keluarganya yang di Indo ngilang entah kemana, termasuk Dion. Gua, Keni sama Dea tau dia ngilang waktu kita mau nyamperin dia buat berangkat ke Bandung setelah tau kecelkaan siangnya" Jelas Jeremy.
"Jadi dia ngilang dimalam ketika gua kecelakaan itu?" Tanyaku.
"Iya, dan semua akun sosmed dia bener bener ilang, ini mirip kayak lo dulu, tapi bedanya gaada satu keluarga pun yang bisa dihubungin. Kalo lo dulu kan kakak lo maasih bisa dihubungin" Ujar Jeremy yang membuatku bingung.
"Sebenernya ada apa ya?" Pikirku.
"Apa maksutnya?" Tanya Jeremy heran.
"Gua gatau juga, tapi aneh aja, kenapa mereka ngilang" Kataku.
"Yaudah sih jangan dipikir" Kata Jeremy.
"Oh iya, gimana UN lo kemaren?" Tanyaku.
"Bagus bagus, gua bisa tapi gatau juga deng" Kata Jeremy sambil tertawa.
"Cie abis ini kuliah, gua aja abis ini baru daftar SMA" Kataku sambil cemberut.
"Kalo gua jalan sama elu nanti gua dikiranya apaan ya? jalan sama anak SMA kelas 1" Canda Jeremy.
"Kaya om om pedopil" Ujarku sambil tertawa.
"Yee elah tai" Katanya.
"Palingan kalo udah kuliah lo bakal jarang jalan sama gua, kan pasti ada temen cewe baru yang bisa lu ajak jalan" Kataku mulai berhenti tertawa.
"Ngomong apa sih lu, nggak lah. Enakan juga jalan sama elu" Ujarnya yang membuat hatiku dag dig dug.
"Liat aja nanti, lagian kalo lo nanti punya pacar pasti jalannya selalu saka dia, ye kan" Kataku menyindir.
"Yodah pacar gua lu aja, biar gua jalannya sama lo mulu" Katanya namun tidak dengan tawa yang sekali lagi membuat hatiku dah dig dug.
"Emang gua mau?" Tanyaku bercanda.
"Lo mau kan?" Tanyanya sambil menghadap kearahku.
"Males dah gua kalo becandanya sampe kayak gini" Kataku mulai malas.
"Gua gak becanda Mil, oke deh sekarang resmi" Lalu Jeremy menepikan mobilnya dan menghadap kearahku setelah berhenti.
"Apa?" Tanyaku bingung.
"Gua gak becanda ya ini, Jadii... Lo mau nggak jadi pacar gua?" Tanya Jeremy yang membuatku syokk.
"Hmmm" Jawabku sambil mengangguk.
"Makasih" Jawabnya sambil memelukku.
Dan akhirnya aku resmi dengan Jeremy.
Memang aku sudah menjadi miliknya, dan dia juga menjadi milikku.
Tapi apakah kisah jatuh cinta diam diamku akan selesai disini dna berkahir dengan happy ending?
Jawabannya tidak, kisah jatuh cinta diam diamku belum selesai.
Kenapa? Karena aku belum mengatakan bahwa aku mencintainya dan aku tidak mengatakan itu saat ini.
Aku cukup bahagia karena aku mencintainya dalam diam.
Dan saat ini aku benar benar bahagia karena dia mencintaiku.
Gajelas ya? hahahaha
Vote ya voteee.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Jatuh cinta diam diam
Random"Jatuh cinta diam diam itu terkadang menyakitkan namun kadang membuatku tersenyum sendiri" #434 dalam random 06/11/17 #379 dalam random 10/12/17