Keni pov
Mila mengingatkanku tapi aku sudah lelah. Aku menghela nafas lalu.
"Lu yang maunya apa? Heh Mil kita bukan anak kecil lagi dan gue gak selamanya harus ngelindungin lo kan? Gue capek tau nggak apa apa harus nurut sama lu, gue juga pengen bebas kali Mil, jadi mending sekarang lupain janji janji gue soal ngelindungin lo dan yang lainnya" aku benar benar lelah, aku bukan anak kecil lagi.
"Terserah" Jawabnya.
Wah jadi terserah jadi baiklah aku memutuskan untuk tidak melingdunginya lagi.
Aku berjalan menuju lapangan dan saat berjalan aku melihat petugas Uks menggotong seorang perempuan.
Itu, Mila?
Aku khawatir tapi.
"Terserah" aku sudah tidak ingin melindunginya lagi, dia terlalu manja, dan membuatku tidak bisa bebas.
Saat aku dilapangan...
"Sini ikut main yok" ajak Jeremy, iya Jeremy.
Aku pun bermain bersama Jeremy dan yang lain.
Dan tak sengaja aku menabrak Jeremy, aku mungkin terlalu emosi. Aku lihat tangan Jeremy terluka, lumayan parah karena tergesek.
aku segera membawanya ke Uks, sesampainya di Uks aku membuka pintu dengan tanganku.
"Ehmm"
"Masih ada tempat kosong kan?" Tanyaku ke Kak Al.
"Ada banyak" Jawabnya sambil kembali menyuapi Mila yang wajahnya lumayan pucet.
Aku mendudukan Jeremy dikasur yang berada di samping Mila lalu menutup gorden pembatasnya karena aku masih ingat jika Mila takut darah.
Aku segera memanggil seorang petugas Uks dan mencuci tanganku yang penuh darah karena darah Jeremy.
Saat aku menunggu Jeremy yang sedang di obati aku bermain handphone.
"Iya gitu kak" Ujar Dea. Aku mendengar samar samar.
"Lu mending jangan suka sama anak kayak gitu, lu sakit hati sendiri lo nanti. Mila udah jadi korbannya" Ujar Kak Al.
Siapa? Dea suka sama orang? Siapa tapi?
"Jeremy istirahat sebentar disini saja, nanti seusai istirahat kedua bisa kembali, kamu kembali aja. Udah ada ketua osisnya juga buat nemenin" Ujar petugas Uks seusai memperban tangan Jeremy.
"Dea juga kembali saja" Lanjut petugas uks itu sambil membuka gorden pembatasnya.
"Oke dokter" Ujar Dea lalu keluar ruangan. Aku segera menyusulnya.
Seusai keluar aku berjalan mendekati Dea.
"De" panggilku.
"Ehm iyaa" Jawabnya gugup, mungkin kaget.
"Lo suka sama orang ya?" Tanyaku to the point.
Dea pov
"Lo suka sama orang ya?" Tanya Keni.
Dia tau atau gimana ini? Duh
"K..kokk lu..lu..tau" Ujarku benar benar gugup.
"Bilang aja kali ke gue"
Whatt? Dia beneran tau nih, duh malu gue maluu..
Tanpa membalas ucapannya langsung berlari ke kelas.
"Hufftt" dengusku smbil membuka handphone.
Keni : De lu ditanya kok malah lari sih
Keni : Cerita aja kali de sama gue, gue juga pengen tau siapa yang lo suka
Dea : gak siapa siapa kok
Keni : Boong lu keliatan
Dea : Gak kok beneran
Dea : gausah tanya itu lagi deh, lupain
Keni : nggak.Aku hanya membacanya.
Aku harus apa? Mama papa :'(
KAMU SEDANG MEMBACA
Jatuh cinta diam diam
Random"Jatuh cinta diam diam itu terkadang menyakitkan namun kadang membuatku tersenyum sendiri" #434 dalam random 06/11/17 #379 dalam random 10/12/17