Part 49

597 44 0
                                    

Mila pov

"Yonn" Panggilku saat aku dan dia sedang berjalan kedapur.

"Apa?" Jawabnya.

"Kalo gue beneran suka sama lo gimana?" Tanyaku dengan wajah datar.

"Gue tinggal ikutan suka sama lo beneran" Jawabnya lalu senyum.

"Terus?" Tanyaku sambil menyender ketangannya.

"Ya udah saling suka, saling sayang terus mau gimana lagi?" Jawabnya santai.

"Gimana?" Pancingku. Jujur aku memang menyimpan perasaan ke Dion tapi entah mengapa Jeremy terus menghantuiku.

"Lo mau kita beneran gak?" Tanyanya lalu menghadap ke aku.

"Mau tidak ya?" Jawabku sambil menggodanya

"Yodah gue anggep mau" Ujarnya sambil mendahuluiku menuju ke dapur.

"Iyain deh biar seneng" Ujarku sambil tersenyum lalu berjalan menuju kedapur.

"Lex lo masak apa?" Tanyaku sesampainya di dapur.

"Nasgor tapi gue gabisa" Ujarnya melas.

"Mana gue masakin" Ujarku sambil mendorongnya pelan.

Lalu aku pun melanjutkan masakan Alex yang masih belum siap makan.

Alex liatin gue masak dari belakang dan dia nggak ngapa ngapain selanjutnya, dan gue liat si Dea sama Dion malah ketawa ketiwi sambil ngejus macem macem buah.

"emang ngejus butuh 2 orang ya?" Tanyaku dalam hati.

Setelah selesai masak, karena gue udah selesai dan males ngeliat pemandangan di dapur lagi.

"Nih tinggal pindahin kepiring" Ujarku lalu menuju keruang tengah.

Namun aku hanya melihat Keni yang sedang menelfon seseorang.

"Iya Remy ternyata lo bener dia emang Mila" hanya itu yang kudengar.

Remy? Jeremy?

Oh jadi dia yang ngasih tau Keni.

"Ken gue mau keluar bentar, mau ketemu temen, nanti kalo ada yang tanya bilang aja gue cari makan bentar" Ujarku lalu mengambil dompet, dan jaket lalu keluar.

"Taksi"

"Mau kemana?" Tanya supir taksi itu.

"Cafe yang paling deket sini deh pak" Ujarku.

"Oh cafe Strawlat"

"Iya deh situ aja" Ujarku.

5 menit aku sudah tiba.

"Ini pak, makasih" Ujarku sambil menyerahkan beberapa lembar uang.

Aku masuk ke cafe yang terlihat sepi itu.

Saat aku masuk aku melihat ada beberapa rak buku.

"Mau pesen apa?" Tanya mbak mbak di cafe itu.

"Strawberry chesse cake sama air putih deh" Ujarku.

Lalu aku berjalan menuju ke satu satunya meja yang kosong dan kebetulan disitu ada buku berjudul cemburu.

Tak lama ada seseorang yang menuju meja itu juga.

"Maaf, ini tadi tempat saya" Ujar pria itu.

"Bolehkah aku juga duduk disini? kamu keliatan sendiri" Kataku.

"Tentu" Ujarnya sambil senyum.

"Perempuan gak baik keluar malam malam" Ujarnya tiba tiba.

"Gue baru kali ini kok" Ujarku.

"Btw nama lo siapa?" Tanyanya.

"Mila, Lo?" Tanyaku balik.

"Riko" Jawabnya.

"Salam kenal, lo kok sendiri?" Tanyaku.

"Gue pengen aja kesini" Katanya.

"Lu kelas berapa deh?" Lanjutnya.

"9 smp" Jawabku sambil terkekeh.

"Gue kelas 11 Sma" Katanya.

"Wah kakak gue dong" Kataku.

"Iya" Jawabnya sambil meminum kopi hangat.

"Malam malam kok minum kopi sih, gabaik tau kak" Kataku sambil membaca buku sampul berjudul 'cemburu'

"Gue banyak tugas, jadi gue bakal ngelembur deh kayaknya" Katanya sambil menatap gue yang lagi liat buku.

"Lah kok disini?" Tanyaku sambil mentapnya juga.

"Habis ini gue pulang kok, mau bareng sekalian? kayaknya kita searah" Tawarnya.

"Jalan?" Tanyaku heran.

"Lo harus percaya kalo jalan malam malam didaerah sini tuh enak" Katanya.

"Ini mbak kue sama airnya" Kata mbak mbak pelayan.

"Ah iya makasih" Jawabku sambil tersenyum.

Lalu hening, aku sibuk memakan kue sambil membaca buku berjudul cemburu itu dan Kak Riko sibuk bermain handphone.

"Kenyangg" Kataku puas.

"Udah?" Tanyanya namun masih fokus di handphone miliknya.

"Hehehe udah, kak udah malam nih, jadi pulang bareng nggak?" Tanyaku.

"Yaudah yuk" Katanya lalu berdiri dan aku mengikutinya dari belakang.

Lalu aku dan Kak Riko berjlan beriringan di jalan yang sangat sepi.

"Kak menurut lo cemburu itu apa?" Tanya ku.

"Waktu kita liat orang yang kita sayang lagi sama seseorang" Ujarnya.

"Ohh gitu ya" Kataku lalu menunduk sambil menendang batu batu kecil yang ada di jalan.

"Kenapa lo cemburu?" Tanya Kak Riko yang langsung membuat ku kembali mengangkat wajahku.

"Mungkin, eh kak ada eskrim gue mau beli dulu, kalo kakak mau duluan gapapa deh, gue tinggal lurus terus belok kekanan sampe kok" Kataku untuk mengalihkan perhatian.

"Yodah gue temenin aja, gue juga mau beli eskrim" Katanya

lalu kita berdua menuju sebuah toko kecil yang menjual eskrim.

Saat aku ingin membayar, ternyata eskrim ku sudah dibayar oleh Kak Riko.

"Makasih kak" Ujarku lalu membuka eskrimnya, begitu juga kak Riko.

"Lo gatakut gemuk" Katanya tiba tiba.

"buat apa takut gemuk" Kataku sembil menjilat eskrimku.

"siapa tau" Katanya lalu memakan eskrim.

Tak kusangka aku sudah sampai dirumah Alex, lalu aku segera berkata ke kak Riko.

"Kak udah sampe, duluan ya" Kataku sambil membuang stik eskrim di sampah lalu masuk kerumah.

Saat gue masuk yang pertama gue liat adalah...

Minta 10 vote nya yaaaa supaya bisa upload next chapter

Jatuh cinta diam diamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang