Part 51

659 31 1
                                    

Jeremy pov

Sebenarnya ada rasa yang berbeda setiap aku didekatnya.

"Masih lama?" Tanyaku padanya.

"Iya, mending lo pulang deh, besok kita ketemu lagi kan disekolah" Ujarnya yang membuatku bingung.

"Nggak, gue tunggu lo dulu. Oh iya abis ini kita udah SMA mau lanjut dimana?" Tanyaku mulai membuka topik.

"Kayaknya Bandung lagi deh" Ujarnya sambil membenarkan rambutnya.

"Ini rambut lo mending balikin ke item deh" Saranku sambil memegang rambutnya.

"Rencananya sih gitu"

"Eh itu gue udah disusul" Ujarnya sambil menunjuk sebuah mobil.

_______________________________

Pagi pagi aku sudah datang karena adanya jam tambahan pagi.

Saat ingin masuk ke kelas aku melihat Mila yang sedang memakan rotinya dengan santai, Namun ada yang berbeda dengannya hari ini, rambutnya sudah kembali.

"Apa dia mendengar ucapanku kemarin?" Pikirku dan itu membuatku tersenyum.

"eh Jeremy" panggilnya dengan mulut penuh.

"Makanan tuh diabisin dulu" Ujarku.

"Ya" Ujarnya lalu menelan makanannya diakhiri dengan tersenyum dan membuat pipinya itu terlihat sngat chubby.

"Gue gemes tau nggak" Ujarku sambil hampir menarik pipinya namun dia menahan tanganku.

"kenapa?" Tanyaku bingung.

Namun matanya terlihat diam melihat kesatu arah dibelakangku dan membuatku menengok.

"Dion?" Ujarku bingung.

Dia melepas tanganku dan berlari.

kulihat Dion mengejarnya.

"Dion" Kataku sambil menahan pundaknya.

"Apa? nanti aja" Ujarnya lalu kembali berlari.

"Ada apa ya sama mereka?" Ujarku.

Mataku tertuju ke arah lapangan basket.

Disana terlihat anak dance sedang berlatih.

"Sepagi ini" Ujarku sambil mulai berjalan kelapangan.

Yaaa aku dekat dengan salah satu anak dance, namanya Arin.

"Jeremy" Panggilnya sambil menghampiriku.

"Lagi latihan ya?" Tanyaku.

"Hmmm, bentar lagi ada lomba" Ujarnya sambil membuka botol minuman namun tak kunjung terbuka.

Aku segera merebut botol minuman itu dan membukanya lalu menyerahkan kembali pada Arin.

"thanks" Ujarnya sambil tersenyum.

"Oiya mama gue suruh gue buat ngajak lo kerumah, katanya buat ngincipin kue baru mama" Ujarku pada Arin.

Jadi Arin itu juga sudah kenal dengan mama dam ia juga sangat dekat dengan mama karena orang tuanya adalah teman mamaku.

"Kue baru? ya ya gue nanti kesana, tapi pulangnya bareng ya" Ujarnya sambil bergelantungan di tanganku.

"Iya" Ujarku.

"Arin ayo latihan jangan pacaran mulu" Ujar salah satu temannya.

"gue latihan ya, nanti pulang sekolah tunggu gue di kantin" Ujarnya lalu kembali ke teman temannya.

Aku termenung.

"gue ngasih harapan ke Mila tapi masih deket sama Arin, dan juga naruh perasaan ke Arin"

"Gue salah gak ya?" Tanyaku pada diriku sendiri, dan segera berjalan menuju ke kelas.

Dikelas aku melihat Mila diam namun dengan mata merah.

"Ey mil lo kenapa?" Tanyaku sok akrab.

"Gapapa" Ujarnya lalu menunduk.

"Salah apa gue" Ujarku lalu duduk di tempat dudukku.

Selang waktu 10 menit seorang guru datang.

"Hari ini kita belajar konsentrasi sebagai pembukaan ya" Ujar guru itu.

"Iya bu" Jawab semuanya serentak.

Lalu guru itu mulai menyuruh kita untuk relax dan memejamkan mata.

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

Dirumah Arin dan mama sedang mencoba memasak kue dengan rasa baru.

Aku menuju kekamar dan membaringkan tubuhku.

"Lelahnya" Ujarku sambil membuka handphoneku

Line

Timeline

QuelaKamila

Buat apa lo ngasih harapan kalo lo masih deket sama yang lain.

"Wah gue merasa tersindir nih" Ujarku spontan.

Aku sadar.

"Lah masa ini buat gue sih?" Tanyaku pada diriku sendiri.

"Kok gue merasa bersalah" Ujarku lagi.

"Masak gue harus ngajak dia kemana gitu?"

"Janganlah nanti dikira apa lagi"

"dih gue kenapa sih"

"Males gue"

"tidur aja lah"

Lalu aku terlelap.

Ceritanya si Jeremy mulai suka nih

Jatuh cinta diam diamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang