Mila pov
Dia yang gue maksut bukan Keni, tapi Jeremy.
Iya yang gue liat Jeremy dan bukan Keni.
Lalu tak lama Keni muncul dengan muka bangun tidurnya, dan tanpa kusadari dia lebih ganteng daripada 2 tahun yang lalu.
"Loh lex ini siapa? Tamu? Duduk duduk dulu" Ujar Keni sambil menuju ke dapur.
Jeremy menuju kearah kami.
"lo ngapain disini?" tanyaku dingin.
"itu urusan gue, gue pamit" Ujar Jeremy lalu pergi keluar.
"Dia gila apa ya? Kenapa sih tuh anak" Ujar Alex.
"Hmm ada apa nih lex" Tanya Keni.
"Jadi ini ada sepupu gue namanya Dion sama pacarnya namanya Ela, jadi Dea tuh ngefans sama Dion, dan kan abis ini dia ultah, kita mau ngasih surprise, lo mau bantu kan?" Tanya Alex.
Dan dia hanya mengangguk.
"Yaudah kalo gitu kita balik dulu, kalo lo mau nginep langsung otw rumah gue aja" Kata Alex lalu mengajakku dan Dion keluar.
Saat aku keluar dari rumah itu, aku melihat anak kecil yang kulihat tadi menuju kearahku sambil membawa sebuah kotak kecil yang sepertinya aku kenal.
"Kak boleh kenalan?" tanyanya lucu.
Aku lalu berjongkok menyamakan tinggiku dengannya.
"boleh kok, nama kamu siapa?" Tanyaku.
"Selena kak, panggil aja el. Nama kakak siapa?" katanya sambil memegang erat kotak yang dibawanya.
"Nama kakak Ela, itu kamu bawa kotak apa?" Tanyaku penasaran.
"Ela ayo" Ajak Dion.
"Bentar" jawabku cepat.
"Ini kotak yang aku temuin di deket taman rumah aku kak, didalamnya ada surat tapi el tidak bisa baca" Ujarnya sedih, aku mulai merasa hawa hawa tidak enak.
"mau kakak bacakan? Agar el bisa tau isinya" Tawarku sambil tersenyum.
Lalu El membuka kotaknya dan memberikan sebuah surat berbentuk bulat kepadaku.
"ayo kak cepat baca" Katanya.
"Penulis surat ini namanya Mila dan Keni" Kataku sambil menengok kearahnya.
"Bacakan isinya kak" Katanya.
"Kepada kami di masa depan, kami harap kami masih berteman dengan baik, dan tidak ada pertengkaran pertengkaran lagi setelah ini, semoga doa kami terwujud" Bacaku sedikit sedih lalu mengembalikan surat itu ke tangan El.
Aku melihat Keni tersenyum.
"Wah kak sepertinya mereka bersahabat, aku jadi ingin bertemu dengan mereka, dan menanyakan bagaimana rasanya memiliki sahabat" Katanya antusias.
"Itu surat punya kakak sama sahabat kakak yang namanya Mila El, tapi kakak Milanya udah pindah rumah, itu dulu rumah punya kakak Mila" Ujar Keni begitu halus.
Aku segera kembali berdiri, sedih memang.
"Dion ayo balik sekarang"
"El kakak balik dulu ya" Kataku lalu melambaikan tangan dan masuk ke mobil.
Tak lama mobil melaju, dan menyisakan Keni dan El yang berdiri didepan rumah milik Keni.
"Hufftt" aku menghela nafas panjang.
"Keni bilang dia bentar lagi kerumah gue, lu jangan nangis, nanti dia tau" Kata Alex yang melihatku menunduk.
"iya" jawabku
"Jeremy kenapa disini?" Tanya Dion tiba tiba yang membuatku langsung menengok ke arahnya.
"Dan dia ngerokok" Ujar Alex.
"Aneh" kataku.
Tak lama aku sampai dirumah Alex dan langsung disambut Dea.
"Kok kalian lama? Kemana aja?" tanya Dea.
"Tadi Dion ngajak jalan jalan bentar" Kata Alex.
"Yuk masuk" Lanjut Alex.
"ehmm Ela ini bajunya" katanya sambil memberikan sebuah sweater berwarna putih dan celana hitam yang lumayan pendek, aku hanya melihatnya, dan memang itu bajuku yang pernah kutitipkan kepadanya.
"Maaf bajunya adanya itu" Katanya.
"Gapapa kok" Jawabku lalu segera mengganti baju.
Setelah mengganti baju aku melihat Keni sudah sampai.
"Nah yang sini yang" Panggil Dion.
"Apa?" tanyaku lalu duduk disampingnya.
Dia melihatku sebentar lalu melepaskan kemejanya dan menyisakan kaos hitam miliknya.
Dikemanakan kemeja itu? Di lempar ke paha gue, dan gue langsung benerin kejema Dion yang ada dipaha gua buat nutupin keseluruhannya.
"Kalo pakek celana jangn yang sependek itu kali yang" Ujarnya sambil menoyor kepalaku.
"Sosweet" teriak Dea dan Alex. Keni hanya diam.
"dih apaan" sewotku.
"Ken lu nanti tidur sini ya sama gue sama Dion, kamar gue biar dipakek Dea sama Mm ela" kata Alex.
Dan spontan gue langsung tendang kaki Alex.
"iya deh oke" Ucap Keni.
"mau makan apa nih? Biar gue masakin" Kata Dea.
"Gue pengen yang anget anget deh" Ujar Dion.
"Kita beli bahannya dulu deh, yokkk" kata Alex.
"Gua nggak ikut dirumah aja" Kataku karena malas berganti pakaian.
"Gue juga dirumah aja, masa Ela sendirian kan kasihan" kata Keni tiba tiba yang ngebuat gue kaget.
"Yaudah yok" kata Keni lalu berdiri dan mengambil kemejanya dan menutupi pahaku dengan bantal.
Setelah mereka pergi gue dirumah cuman sama Keni.
Hening.
"Lu pacarnya dea ya?" tanyaku basa basi.
"iya" jawabnya cuek.
"itu tadi rumah lu?" tanyaku lagi.
"Mila gausah pura pura lagi"
Seketika gue diem waktu dia bilang gitu.
"gue udah tau Mil"
"maksut lo?" tanyaku pura pura.
"Lo Quela Kamila, gue tau" ujarnya lagi.
"Kenapa lo kayak gini sih?" Tanyanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jatuh cinta diam diam
Random"Jatuh cinta diam diam itu terkadang menyakitkan namun kadang membuatku tersenyum sendiri" #434 dalam random 06/11/17 #379 dalam random 10/12/17