Dea pov
Sepulang sekolah aku menuju ke kelas Mila.
"Milak" panggilku seusai dia keluar.
"Apaan?" Jawabnya cuek dengan wajah kucel.
"Ingetkan janji kakak lu"
"Iye kakak gue udah bilang gue suruh naik motor sendiri kan?" Tebaknya dengan wajah cuek.
"Lah lu marah yaaa?" Ucapku tak enak.
"Nggak kok sekali kali bantu kakak nggak papa lah ya" Ujarnya sambil tersenyum.
"Anjir apa dah gadanta" Kataku sambil berlalu pergi.
"Yuk deh langsung ke parkiran kakak gue pasti udah nunggu" Ujarnya sambil merangkulku dan kami pun menuju keparkiran.
Di tempat parkir aku melihat Aldeo dikerubungi banyak anak se angkatanku.
"Woy woy pergi sono kalian semua tau nggak dia siapa?" Teriak Mila kesal.
"Dia itu pacar gue" Lanjut Mila.
Sepertinya drama berlanjut.
"Loh lu mimpi ya?" Ujar seorang anak.
"Lu kalik yang mimpi" Jawab Mila santai lalu naik kemotornya yang sudah ditumpangi Aldeo, Mila pun memberi isyarat agar mereka bisa berangkat lebih dahulu.
"Tu anak sehat nggak ya?"
"Gak mungkin tuh ketos mau ama Mila"
"Mila tuh mungkin ngarep"
"Eh adek adek" Ujar seorang senior yang ternyata senior yang tadi pagi ribut sama Mila.
Semua anak pun langsung menengok.
"Kalian semua jangan ngarep deh karena itu semua sandiwara mana mungkin Aldeo suka sama anak selain gue, palingan sebentar lagi Mila ditinggal" ujarnya pede.
"Dih pede" Ujarku sambil melewatinya.
"Junior berani banget lo" Ucapnya sambil menjambakku.
"Woi woi" teriak seseorang sambil melepaskan genggaman rambutku dari tangan nenek sihir itu.
"Eh Ian lu ngapain disini?" Tanya nenek sihir dengan wajah sok imut.
"Lu yang ngapain junior harusnya tuh ya lu baikin dia bukan malah kayak gini" sentaknya kepada nenek sihir
Mampus nggaktuh
"Dia kan yang ngejek aku yang" Katanya sambil manja manja.
Jijik banget sumpah.
"Apa sih lu gue bukan pacar lu lagi. Inget?" Tanyanya.
"Dan semua junior kalian pulang" Ucap seniorku yang ternyata bernama kak Ian.
"Kak makasih ya yaudah aku pulang dulu" Ucapku lalu segera pergi.
"Eh eh dek" panggilnya lagi.
Aku pun segera menengok dan dia berkata.
"Ati ati dijalan ya Dea"
Deg.
"Gue masih idup kan? Ini mimpu bukan?" Batinku sambil menatapnya.
Bodoh
Aku pun segera mengangguk dan berlari pergi tanpa memperdulikan nenek sihir yang sepertinya marah marah.
Aku pun segera pergi ke tempat yang di janji kan Mila.
"Iya iya maaf tdi nggak bisa jagain, gue juga tadi kepaksa ninggalin" aku melihat Aldeo yang sedang menelfon dengan seseorang.
"Woi" ujarku sambil menuju ke mejanya.
"Yaudah gue tutup dulu" Ujar Aldeo sambil menutup telfonnya.
"Siapa?" Tanyaku polos.
"Ian" Jawabnya santai.
"Kak Ian? Tadi gue ketemu lo dia nyelametin gue dari nenek sihir satu" Ujarku kesal.
"Hah?" Kaget banget tuh Mila.
"Kenapa?" Tanyaku bingung..
"Nggak papa" jawabnya lalu kembali makan.
Aku pun segera makan karena lapar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jatuh cinta diam diam
Random"Jatuh cinta diam diam itu terkadang menyakitkan namun kadang membuatku tersenyum sendiri" #434 dalam random 06/11/17 #379 dalam random 10/12/17