Jeremy pov
Gue emang pernah suka sama dia, tapi itu dulu.
DULU.
"Lepasin" teriakku ditengah perjalanan.
Mila langsung menengok ke gue.
"Gue bukan siapa siapa elu kan? gak seharusnya lo megang tangan gue kayak gitu, kalo lo emang mau jelasin dikelas aja kan bisa" dia hanya diam dan melirik kebawah.
"maaf gue ga maksut" Ujarnya.
"gue emang temen lo tapi dulu ngerti ga? gue tau lo suka sama gue tapi gak gini, lo cuman bikin gur risih tau nggak? gue ga suka sama lo, jadi jangan berharap" aku mengatakannya entah mengapa, tapi memang itu yang kurasa
Mila pov
Bertemu untuk pertama kalinya setelah 2 tahun lamanya dan dia mengatakan hal yang memalukan untukku.
"Mila lu gila ya, lu berharap sama siapa?" Pikirku lalu pergi dari hadapan Jeremy.
Aku menuju ke kantin, untuk makan, sendiri tentunya.
"Nasi goreng pedes satu sama teh angetnya satu" Ujarku lalu mencari tempat duduk.
"Ela" Lalu ada seorang laki laki bernama Dion yang duduk disebelahku, dia temanku selama disini.
"Apaan?" Ujarku malas.
sekedar info, aku bukan orang lemah yang mudah digoda seperti dahulu lagi.
"Lu mah gitu banget" Melihatnya yang memelas seperti itu membuatku tertawa.
"Nah gitu dong" Katanya sambil tersenyum bangga.
Lalu nasi goreng pedasku sampai.
"Dion gue makan dulu ya" Ujarku lalu mengambil sendokan pertama yang langsung direbut olehnya
Sahabt mah gitu yaa"Dion itu pedes" aku berusaha memintanya namun sepertinya terlambat sesendok nasi goreng itu sudah masuk ke mulutnya, Dion itu gak doyan pedes gengss.
"Ela minum minum" Ujarnya sambil merebut teh angetku.
"Udah?"
"Lu kok nggak bilang sih itu pedes" Marah aja marah, gue mah makan aja.
"Ela, jawab dong" katanya lagi.
"Apa sih yon? gue makan ini" Ujarku dengan mulut penuh.
"Makan diabisin dulu itu, baru ngomong" Lah tadi minta dijawab, sekarang ceramah, dasar cowok.
Lalu dia diam dan bermain handphone sambil menungguku selesai makan.
"Kenyang" Ujarku pelan lalu minum.
"Ela gue mau tanya" Wajahnya kaamyak serius gitu.
"Apa?"
"Tadi siapa? yang lu tarik tarik"
"Gue pernah cerita soal kisah gue waktu gue di sekolah yang dulu? cerita gue soal jatuh cinta diam diam itu, dia orangnya" Aku menjelaskannya dengan santai.
"Gue denger dia bilang lo jangan berharap ke dia, emang lo masih suka?" Tanya Dion.
"Engga, dia aja sotoy" Ujarku.
"Balik ke kelas yuk" Aku segera mengajaknya kembali kekelas karena aku sudah malas diberi pertanyaan lagi.
Sesampainya dikelas, kelas lumayan rame.
"Rina gue tuker tempat ya, gue pengen duduk sama Dion" Ujarku yang disetujui oleh Rina, Jeremy? masa bodo males gue.
Walaupun agak nylekit sihSesampainya dibangku gue langsung buka handphone yang sudah dipenuhi notif dari Line, seperti dari Dea dan Keni? yang tak pernah ku balas sama sekali, bahkan kubaca sekali pun.
dan Chat dari Alex, yang selalu ku balas dan kubaca. Karena hanya dia kantong informasiku.
Saat kubaca..
23.32
Alex : Mila
Alex : Sumpah lu kagak bales nyesel01.21
Alex : gue tau Jeremy pindah kemana
Alex : Di Bandung, sama kayak lo
Alex : Lo seneng kan05.21
Alex : Keni kemarin malam dikroyok sama preman
Alex : bahkan dia gamasuk sekolah
Read06.34
Mila : Bukannya dia udah biasa ya?Aku tertawa dalam hati namun bukan tertawa bahagia tapi tertawa miris.
Hingga ada suara yang ngaggetin.
"Alex ya El? wah sodara gue satu itu sekrang gimana ya" Ujarnya agak keras yang membuat Jeremy langsung menengok.
"Lu jadi masih deket sama Alex?" Tanyanya.
"Lu bisa diem? lu bisa jaga rahasia ga? Iya emang gue masih deket sama Alex, itu juga karena gue peduli sama Keni dan Dea, karena gue mau mereka bergaul sama yang lain juga gak gue doang karena selama ini mereka selalu gantungin hidup mereka ke gue jadi gue minta Alex diem dan oh iya Alex jauh dari Keni bukan karena pergaulan Keni kok tapi dia takut keceplosan soal gue, dan gue mohon lo diem dan gabilang ke Keni ataupun Dea" Mampus lo gue skak mat, lelah gue nahan hati kesel gara gara dia.
"Ela sabar El" Ujar Dion yang ada disebelahku.
Aku melihat Jeremy langsung diem, mampus ga tuh.
Lalu pelajaran di mulai seperti biasa, dan berakhir sesuai waktunya.
"Akhirnya selesai juga" Ujarku sambil merenggangkan otot ototku lalu membereskan buku bukuku dan pergi tanpa peduli siapapun yang ada disana.
Sesampainya didepan kelas aku segera menyusuri lorong yang membawaku ke gerbang belakang.
Udara terasa dingin dan aku tak sengaja melihat beberapa laki laki yang sedang bermain basket dibawah hujan yang membuatku menjadi berhenti.
aku jadi ingat apa yang pernah dikatakan Alex saat kami bertemu beberapa bulan yang lalu.
"Keni itu berubah sejak dia main basket sambil Hujan hujan yang ngebuat dia demam sampe dia masuk rumah sakit"
Lalu Alex juga mengatakan setelah kejadian itu Keni tiba tiba menjadi berubah.
"Mil kok belum pulang?" Itu pasti Jeremy, satu satunya orang yang manggil dengan panggilan Mila disekolah ini itu Jeremy.
"Bukan urusan lo" Ujarku lalu menengok sebentar dan pergi begitu saja.
Sesampainya aku digerbang belakang aku sudah ditunggu oleh seorang laki laki yang sedang tersenyum sambil menatapku.
"Kak al" ujarku lalu berlari kearahnya.
"Dek hujan nih, basah nanti kita makan dulu ya"
"wahh kakak yang baik adalah kakak yang mengerti jika adeknya sedang lapar hahaha" lalu aku tertawa sedikit keras yang membuat Kakakku segera menarikku ke arah sebuah rumah makan yang lumayan besar.
"Wah eneng sama abang, sini makan" sesampainya disana aku disambut oleh EMAKKK
Iya warung itu punya emak, emak tinggal nggak jauh dari sini.
"Mak aku sama Mila biasanya aja" Ujar Kakakku.
"Iya iya" Ujar Emak lalu segera menyiapkan makanan dan minuman dengan wajah sumringah.
Emak tuh sebenernya masih kerja di rumah cuman emak 2 minggu ini lagi ijin karena pegawai emak yang jaga warung lagi sakit.
"Wendy sama Peter gimana?" Tanya Emak lalu segera duduk disampingku.
Wendy sama Peter itu adek gue yang baru lahir itu, mereka baru umur 1 tahun cowok sama cewek kembar gitu.
"Baik sih peternya cuman Wendy agak panas kemarin, tapi tadi pagi udah gapapa kok" Jelasku lalu memakan nasi yang disiapkan emak tadi.
Setelah makan aku segera pulang bersama kakakku yang tak disangka dirumah aku sudah didatangi oleh seseorang yang membuatku kaget dan tak menyangka ada apa gerangan dia datang kesini...
kira kira siapa?
.
.
.
.
.
.
.
VOTE NYA DONG!
KAMU SEDANG MEMBACA
Jatuh cinta diam diam
Random"Jatuh cinta diam diam itu terkadang menyakitkan namun kadang membuatku tersenyum sendiri" #434 dalam random 06/11/17 #379 dalam random 10/12/17