Heathens-Twenty One Pilots
Hari ini aku berangkat sekolah tidak sendirian, melainkan bersama Devano. sekarang, ojekku bukanlah oppa melainkan Devano.
Memasuki halaman sekolah, semua murid memandangi kami. Ada yang bergosip, menjerit, maupun acuh, sebenarnya Devano adalah cowok yang tak kalah tampan dari Aldi, namun semua siswi memandang Devano sebagai seorang pelayan kantin yang buruk.
"gue berasa kek artis" candaku sambil mencopot helm yang ada dikepalaku.
Devano hanya membalasnya dengan tawa. Kami pun berjalan seiringan menuju kelas kami yang cukup berdekatan. Tak jauh beda dengan dihalaman tadi, di koridor kami juga menjadi topik pembicaraan, apalagi sesekali Devano merangkul pundakku, dengan acuh kami berjalan sambil saling berbicara satu sama lain
"dir, liat tuh para cowok banyak yang menyayangkan lo pacaran sama gue, lo mah terlalu cantik, harusnya jangan cantik cantik" ujar Devano
"lo berarti beruntung, gak kayak mereka" balasku.
"nanti gue tunggu diparkiran ya? Gak ada rapat kan?" kata Devano saat kami sampai didepan pintu kelasku.
"enggak, yaudah sana" jawabku sambil mengayun-ngayunkan tanganku seperti sedang mengusirnya.
Dia berlalu dari pandanganku, kutatap hingga punggungnya tak lagi nampak.
"dir, lo pacaran ya sama Devano?"
"Dir, selamat ya.."
"dir, harusnya lo tuh sama gue aja"
"dir, pajak jadian dong"
Mungkin itulah beberapa kata-kata yang terlontar saat aku memasuki ruang kelas, dan tentu saja Aleya lah yang paling heboh.
"dir, lo jadian ya?kapan? dimana?" tanya Aleya sekaligus
"siapa bilang gue jadian? Gue gak jadian kok" jawabku, sebenarnya yang aku katakan memang benar, aku dan devano memang tidak jadian, melainkan selalu bersama-sama.
"lah kalo bukan jadian trus apa? Pakek merangkul, pegangan tangan segala" sangkal Aleya
"cintanya dia itu lebih besar dari seorang pacar" ucapku sambil mengingat apa yang telah dikatakan oleh Devano.
KAMU SEDANG MEMBACA
LITTLE THINGS [selesai]
Подростковая литература#241 [170317] Ini novel pertamaku jadi aku masih belum paham soal kepenulisan novel mohon maklum kalau banyak typo, salah EYD, semuanya. apalagi kalau ceritanya absurd banget. Makasih yang udah baca.