Part.39 Jawaban pertama

781 51 0
                                    

DIRA POV

"Devano.." teriakku pada sosok laki-laki yang sangat aku rindukan dalam sepuluh hari terakhir ini.

Dibentangkannya kedua tangannya untuk menyambutku yang tengah berlari menuju kearahnya.

"kenapa pergi lagi?" ujarku lirih seraya terus memeluknya dengan sangat erat, aku tak peduli seberapa banyak pasang mata yang sedang memandang kami dikantin pagi ini.

"maaf ya.."jawabnya lirih. Dipegangnya kedua sisi pipiku menggunakan kedua telapak tangannya yang kekar.

"jangan pergi lagi ya dev.."pintaku padanya

Dia hanya membalas perkataanku dengan sebuah senyum simpul yang sangat aku rindukan darinya.

"makasih udah jaga dia"kata Devano pada kak Maya yang saat itu berada dibelakangku.

Senyum juga mengembang dengan indahnya dibibir seorang wanita cantik Maya Lia Syarika.

"Fahri mana?" tanya Devano setelah memperhatikan kami tanpa sosok Fahri yang menghilang sejak 2 hari yang lalu.

"udah 2 hari dia gak masuk sekolah"jelasku padanya. Matanya yang sedari tadi mencari keberadaan Fahri kini kembali menatapku.

"kenapa? Sakit? Keluar kota?"tanya Devano. aku, Kak Aldi, Kak Maya, dan Aleya juga bingung harus menjawab apa. Karena menghilangnya Fahri memanglah diluar sepengetahuan kami.

Aku hanya mampu menjawab Devano dengan cara mengangkat kedua bahuku tanda tidak tahu.

"yaudah kalo gitu, nanti kita kerumahnya aja. Gitu-gitu dia juga baik sama gue, ya.. meskipun dia spesies paling aneh yang pernah gue temuin"ucap Devano yang diselingi tawa kecil.

***

@Fahri's house

AUTHOR POV

"ini rumahnya?" tanya Dira pada aldi selaku sopir mereka kala dia mematikan mesin mobilnya didepan rumah mewah dengan 2 mobil hitam yang terparkir dihalaman.

"gue rasa sih ini" jawab Aldi sedikit ragu.

"yaudah mending masuk aja" ajak Aleya.

Kaki mereka melambat kala mendengar suara barang yang pecah dari dalam rumah mewah tersebut.

"gue rasa ada yang gak beres deh.." ucap Maya setelahnya.

"Fahri bukan seperti papa yang egois!! Fahri bukan seperti papa yang selalu mentingin diri sendiri!!" teriak Fahri dari dalam rumah namun suaranya terdengar jelas dari luar rumah tempat semua temannya berdiri.

"ini bener-bener gak beres"ucap Devano

"masuk atau enggak nih?" tanya Aleya bingung.

"gue khawatir sama Fahri"ujar Maya dengan nada cemas. Meskipun Fahri adalah makhluk paling aneh diantara mereka semua, namun Fahri tetaplah menjadi bagian dari mereka.

"mending kita masuk dulu, nanti kalau kondisinya memburuk. Kita pamit saja"saran Dira.

Semuanya pun setuju dengan apa yang dikatakan oleh Dira.

Tubuh Hasan langsung terpaku diam tak bergerak kala dia melihat sosok anak laki-laki yang ada dihadapannya. Nafasnya memburu kala remaja tersebut mendekat kearahnya dengan perlahan.

"fahri.." panggil Aleya pada laki-laki yang kondisinya sangat berantakan. Rambutnya acak-acakan, matanya sayu, tangan sebelah kanannya dilumuri darah yang terus mengalir.

Fahri menghiraukan panggilan Aleya, matanya terus tertuju pada laki-laki berkaos hitam dan bersepatu putih yang menjadi pusat perhatian bagi ayahnya.

"aldi.."panggil Hasan pada Aldi, sosok laki-laki yang terus dia tatap sejak pertama kali Aldi melangkahkan kakinya memasuki rumahnya.

"papa lihat? Bagaimana dia tak mengenal papa? Hah?!! Papa puas?! itu yang papa mau?!" teriak Fahri dengan sangat keras pada laki-laki yang sudah merawatnya selama ini.

"aldi..."Hasan tetap saja memanggil nama Aldi dan menghiraukan semua perkataan penuh emosi yang diluapkan oleh putranya.

"percuma pa.. dia gak bakalan kenal sama papa!!" bentak Fahri sekali lagi dan dia langsung berlalu bersama semua emosinya yang kian menggebu.

"Fahri" teriak Aldi pada Fahri yang terus melangkahkan kakinya keluar rumah.

"maaf om.. saya tidak mengenal anda, sebaiknya anda mejaga baik-baik putra anda" ujar Aldi setelahnya, dan dengan segera Ia menyusul Fahri yang sudah tak terjangkau keberadaannya.

Tubuh Hasan mematung seketika, ditatapnya punggung Aldi hingga hilang dari jangkauannya. Air mata yang jarang keluar dari pelupuknya, kini membasahi pipinya perlahan. Nafasnya memburu bersamaan dengan emosinya.

"permisi om tante..." pamit Dira dengan sopan lalu pergi menyusul kedua temannya yang sudah berlalu bersama Aleya Devano dan Maya.

"kamu anak papa... kamu tidak mengenal papa?" rintih Hasan dengan nada yang sangat pelan hingga suaranya sedikit tidak jelas.

***

Disisi lain Aldi terus mencari keberadaan Fahri yang menghilang entah kemana, dengan semua kecemasannya dia mengendarai mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata. Dia juga sudah tidak peduli lagi dengan nasib teman-temannya yang dia tinggalkan begitu saja. Dia hanya ingin menemukan jawaban dari semua kecurigaannya selama ini, dia hanya ingin semua pertanyaannya terjawab.

"diamana lo ri.. gue pengen tau semuanya.. gue pengen tau siapa lo sebenarnya, gue pengen tau siapa sebenarnya om Hasan itu"batin Aldi.

Dihentikannya mobil yang sedang Ia kendarai karena dia melihat Fahri sedang terduduk lemas di pinggir jalan.

"gue pengen jawaban dari lo" ucap Aldi setelah tiba dihadapan Fahri.

Sontak Fahri mendongakkan kepalanya pada laki-laki berbadan tinggi yang kini berdiri didepannya.

"kalo seandainya gue jawab, lo abang gue gimana?"tanya Fahri.

Pertanyaan yang barusan keluar dari mulut Fahri membuat tubuh Aldi menegang seketika, mulutnya bungkam, fikirannya berkecambuk.

"hah? Gue tanya ke lo, kalo lo abang gue gimana?" tanya Fahri sedikit membentak.

"gue bakalan jadi abang yang baik buat lo" jawab Aldi santai tanpa ada keraguan.

Kepala Fahri yang sedari tadi menunduk langsung medongak menatap sosok laki-laki yang ternyata adalah kakaknya. Jawaban yang terlontar dari bibir Aldi terus memenuhi kepalanya, tak pernah sedikit pu dia menyangka bahwa Aldi akan menjawab itu.

"gue bakalan terima semuanya, gue bakalan sayang sama lo layaknya seorang kakak pada adiknya, meskipun gue yakin bahwa kita beda ibu"lanjut Aldi seraya ikut duduk disamping Fahri.

"meskipun nanti kenyataannya menyakitkan?"tanya Fahri pada Aldi tanpa mau menatapnya, dan hanya menatap lurus.

"apapun itu" tandas Aldi.

Akhirnya kejawab juga kalo sebenarnya Aldi itu kakak tirinya Fahri. Siapa yang gak nyangka?

Tapi masih ada satu rahasia lagi yang belum terungkap dari hubungan Aldi dan Fahri.

Jan lupa vomment ya ^ ^

Sengaja update banyak karena harus balik fokus ke pelajaran. Minta do'anya ya semoga lancar ujian akhirnya. Biar teen fict keduaku cepet aku publikasikan. Thanks

LITTLE THINGS [selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang