44. Aldi or Maya

843 46 3
                                    

"astaga Devan.. kamu ngapain di kamar mandi, tidur? Lama" omel Dira kala melihat Devano yang sudah dia tunggu tunggu akhrinya muncul dihadapannya juga. Manda yang duduk disebelah Dira pun mendongakkan kepalanya.

"tadi ketemu temen lama jadi ngobrol dulu"jawab Devano berbohong.

"pulang yuk Dev" ajak Dira.

"pulang? Yaudah kami balik dulu ya tan, nanti malam Devano kesini sama papa"pamit Devano.

"hati-hati di jalan" ujar Manda dan akhrinya mereka berlalu.

Skip

Bukannya pulang ke rumah, Dira merengek pada Devano untuk pergi ke salah satu tempat wisata terkenal di Kota Malang yaitu Pantai Balekambang . Devano pasrah akan kemauan Dira, sebenarnya jarak ke Pantai yang katanya Tanah Lot kedua tersebut sangatlah jauh dan memakan waktu yang lama namun Dira tetap saja keukuh dengan keinginannya.

*Pantai Balekambang Kota Malang:

Sampainya disana, Dira memekik riang dan senyum tak henti-hentinya menyeruak dari bibirnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sampainya disana, Dira memekik riang dan senyum tak henti-hentinya menyeruak dari bibirnya. Devano terkekeh geli melihat Dira yang bertingkah layaknya anak kecil hari itu.

"Devan sini" teriak Dira pada Devano yang masih berjalan jauh dibelakangnya karena Dira yang lebih dahulu berlari ke arah bibir pantai.

Mata Dira begitu terpesona dengan pemandangan di sekitarnya. Tanpa Ia sadari Devano sudah berdiri tepat disampingnya. Dira merentangkan tangannya untuk menikmati angin yang berhembus cukup kencang, mata kakinya juga sudah terguyur ombak pantai.

"lebih indahan kamu daripada semua ini"ucap Devano tiba-tiba. Mata Dira menjadi terfokus pada laki-laki yang duduk tepat disebelahnya tersebut. Pipinya merona mendengar perkataan laki-laki yang sangat Ia cintai.

"aku tidak menyangka.." ujar Dira menatap wajah Devano teduh.

"tidak menyangka apa?" tanya Devano sambil mengernyit bingung.

"aku tidak menyangka kalau aku akan memilikimu" jawab Dira.

Devano merengkuh tubuh Dira dalam dekapannya, sedangkan Dira hanya melekatkan telapak tangannya pada dada bidang milik Devano.

"semuanya takdir dir, kalaupun kita tidak berasama, aku akan tetap beruntung karena aku mencintai orang yang tepat." Ucap Devano lirih.

Setetes air mata keluar dari kelopak mata Dira. Sedangkan Devano masih merengkuhnya erat, mereka tidak peduli tanggapan orang lain tentang mereka.

"jika cintaku menjelma menjadi air, Kota Malang akan tenggelam. Percayalah"lanjut Devano.

"kau sudah membuatku tenggelam"jawab Dira dalam dekapan Devano.

Devano tersenyum simpul mendengar perkataan yang sangat lirih namun remang-remang masih dapat Ia dengar dengan telinganya.

Ditangkupnya wajah Dira menggunakan kedua telapak tangannya.

LITTLE THINGS [selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang