Part.26 Penjelasan

1.2K 54 0
                                    

Black Beatles-Rae Sremmurd feat Gucci Mane




"lo berdua duduk dulu, gue ambilin minum" ujar Devano pada kami berdua, akupun mengajak kak Maya untuk duduk dibangku panjang yang tadi kami duduki sebelum kak Aldi datang.

"kak, jangan nangis lagi dong. Semuanya pasti baik-baik aja, hubungan lo sama kak Aldi pasti membaik" kataku menenangkannya.

"gak ada yang baik dir, penyakitnya Aldi memburuk, dan gue temen macam apa?" tangisnya semakin deras, aku tidak tau lagi apa yang harus aku lakukan.

"lo udah ngelakuin yang terbaik buat dia"lanjutku

"dira bener" ucap devano sambil berjalan dengan membawa 2 buah air mineral.

"dev, gimana keadaan Valen?" tanya kak Maya melenceng dari topik pembicaraan kami, yang aku bingungkan adalah darimana kak Maya tau soal Valen.

"kemaren dia baru aja kemo ditemenin mama, lo gak usah khawatir. Dia bakalan sembuh, kalo lo mau jenguk dia, besok gue anterin. Nih minum dulu" ujar Devano sambil mengelus pundak kak Maya dan memberinya sebotol air.

"kok kak Maya tau soal Valen? Kalian juga udah kenal?" tanyaku polos.

"gue, Devano, dan Aldi adalah temen lama, bedanya Devano lebih muda 1 tahun dari kita berdua. Sejak TK sampe SMA kita sama-sama, tapi ada suatu hal yang memecah semuanya." Jelas kak Maya

"maksud kakak?" aku mengerutkan alisku sambil bertanya.

"sama seperti kejadian hari ini, Aldi suka sama gue tapi kalo boleh jujur dulu gue gak suka sama dia, dan Devano gak tega sama Aldi, dia ngebujuk gue buat suka sama Aldi, saat gue bener-bener cinta sama Aldi,tapi Aldi terlanjur tau semuanya" dia menarik nafas lalu melanjutkan perkataannya

"gue masih deket sama dia karena gue bisa meyakinkan dia lagi, bedanya dia masih benci sama Devano terlebih saat dia tau kalo Devano juga suka sama lo." Jelasnya

"trus tadi kak Maya bilang soal adeknya kak Maya, maksudnya?" tanyaku sekali lagi

Bukannya menjawab pertanyaanku, tapi kak Maya malah menatap Devano.

"Maya punya adek yang seusia sama Valen, dia juga sakit leukimia sama seperti Valen, maka dari itu dia ngerti banget perasaannya Aldi dan gue... gue kan juga ngerasain punya adek yang sakit" jawab Devano menggantikan kak Maya.

Aku mengangguk paham. Seharusnya aku marah pada Devano karena dia menyembunyikan segalanya dariku, namun aku rasa itu tidak tepat untuk sekarang.

"gue pulang dulu ya dev, dir." Pamit kak Maya seraya berdiri.

"lo sama siapa?" tanya Devano memastikan agar kak Maya tidak pulang sendirian.

"sopir gue udah didepan, soalnya tadi udah gue kabarin. Bye" pamitnya sekali lagi.

***

Sepulang sekolah setelah kejadian kak Aldi tadi siang, Devano mengajakku keluar untuk sekedar melepaskan beban. Kali ini dia mengajakku ke salah satu restoran dekat sekolah kami.

"dev, kenapa lo nyembunyiin semuanya dari gue?" tanyaku mengawali pembicaraan.

"gue cuma gak pengen kalo hidup lo jadi ribet kayak hidup gue, sekarang gak usah mikirin soal itu lagi, mikirin gue aja" jawabnya

"mbak" teriak Devano pada salah satu pelayan yang ada disana.

"mau pesen apa mbak mas?" tawar pelayan tersebut setelah berdiri dihadapan meja kami.

"lo apa?" tanya Devano padaku

"ini aja. Lo apa?" tanyaku balik, dan pelayan itu masih menyimak percakapan kami.

LITTLE THINGS [selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang