Pillowtalk-Zayn Malik
"pak nanti jemputnya jangan telat ya!!"kataku pada sopir yang mengantarku kesekolah hari ini sebelum aku berlalu dari gerbang.
"siap non" jawab pria berusia 45 tahunan itu dengan nada tegas, berasa kek presiden ya gue? Yasudahlah
Kulangkahkan kakiku dengan mantap memasuki halaman sekolah untuk keenam kalinya setelah MOS minggu lalu, kurogoh tasku yang berisi Handphone dan earphone, kusambungkan keduanya lalu kupasangkan earphone pada kedua telingaku. Kembali kumelangkah dengan pelan karena kurasa hari masih pagi untuk berlari merasakan sensasi mengejar gerbang yang mulai tertutup. Tadi ibu membangunkanku pagi-pagi buta, ibu bilang tidak boleh telat di hari pertama sekolah. Hari pertama doang kan? Okelah.
"astaga!!! Siapa sih lo, jalan yang bener napa" teriakku pada laki-laki yang tak sengaja ataupun sengaja menabrakku dari belakang hingga badanku sedikit condong kedepan.
"makasih" jawabnya halus yang membuat mataku terbelalak menatapnya tajam setengah heran setengah marah setengah mati. Eh apaain sih
"apa lo bilang? Makasih? Gak salah denger? Harusnya minta maaf mas kalo nabrak tuh" kuputar bola mataku dengan malas, sedang wajahku masih memasang ekspresi yang setengah setengah tadi.
"lo mau tau kenapa gue terimakasih?"tanyanya padaku tanpa rasa bersalah dan dengan gaya yang sok seolah tak terjadi apa-apa. Aneh!!
"gue gak peduli!! Minta maaf gak?" aku berusaha tegas
"yaudah kalo gak mau tau, besok besok pasti juga bakalan cari tau. Yakin gue" serunya sambil meninggalkanku, sontak kata-katanya membuatku semakin.. ah... sudahlah
"aneh aneh aneh awas ye lo, gue gak bakalan cari tau ataupun tau!!" kuhentak-hentakkan kakiku dihalaman sekolah, dan kulangkahkan kembali kakiku menuju kelas setelah waktuku terbuang cukup banyak hanya karena cowok aneh nan nyebelin itu.
Karena ini hari pertama, semua guru yang masuk hanya memperkenalkan dirinya masing-masing tanpa memberikan satu pelajaran pun, dan aku rasa ini sangat membuang waktu toh pas ujian juga gak bakalan ada soal gini "dimana rumah guru mate-matikamu? Siapa guru paling cogan? siapa guru paling tajir?" gak ada kan yak? Namun waktu ini aku manfaatin buat memikirkan sesuatu yang gak seharusnya aku fikirin sedikitpun.
Sesosok wajah muncul difikiranku begitu saja, "lo bakalan penasaran" kata-kata yang aku dengar tadi pagi pun terngiang jelas dibenakku. "Astaga!!! Dira sadar dir sadar, ngapain juga lo mikirin dia?tapi... aneh juga tuh cowok, yakali nabrak orang bilang makasih, hadeh.." yap fikiranku saat ini sepenuhnya milik cowok tadi pagi, cowok paling aneh yang pernah gue temui sepanjang sejarah.
"woy Dir, lo kenapa" Aleya teman sebangkuku mulai menyadari kalo dari tadi aku sama sekali tidak fokus pada yang seharusnya aku fokusin, Aleya pun menggoyang-goyangkan tubuhku.
"gue gak apa-apa"jawabku sambil menyunggingkan senyum paksaan.
"kantin yuk" ajak Aleya padaku
"kantin? Emang udah bel?" tanyaku balik
"tuhkan beneran ngelamun sampek bel segitu kenceng nya lo gak denger, dir dira" keluh Aleya padaku, akupun hanya nyengir kuda.
"yaudah yuk kantin" ajakku balik sambil berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
LITTLE THINGS [selesai]
Teen Fiction#241 [170317] Ini novel pertamaku jadi aku masih belum paham soal kepenulisan novel mohon maklum kalau banyak typo, salah EYD, semuanya. apalagi kalau ceritanya absurd banget. Makasih yang udah baca.