Part.31 Everything Has Changed

1K 50 0
                                    

Hari kesepuluh tanpa sosok devano, sungguh ini sangat lama. benar kata Dilan bahwa rindu itu bangsat.

Merindukannya bukan lagi sebuah kepastian tapi sudah menjadi kebiasaan dan aku kecanduan, sebenarnya bukan dia yang membuatku merasa rindu, tapi justru itu adalah buatan dari cintaku.

"mau kemana?" tanya ibuku saat aku baru saja membuka pintu untuk keluar rumah dan pergi ketaman.

"mau ke taman" jawabku

"jangan sore-sore pulangnya" ujarnya balik.

Aku hanya mengacungkan jempolku dan langsung berlalu keluar rumah menuju taman untuk sekedar menghilangkan beban, bukan rindu. Menghilangkan rindu berarti menghilangkan cinta.

........

Kutatap beberapa anak-anak kecil yang sedang bermain disana, dan tentu saja ditemani oleh kedua orang tua mereka. Hal itu membuatku teringat pada Ayah yang dulu sangat sering mengajakku bermain bulutangkis ditaman. Aku tersenyum kecil mengingat semua itu, diantara senyum ini terdapat rindu yang kian menggebu, kapan rindu ini akan bersembunyi di sisi hatiku yang lain.

"Dir" panggil seseorang dari belakangku sambil menepuk pundakku pelan.

Tunggu... aku mengenal suara ini

"dev" panggilku balik. Yap dia adalah sesosok makhluk ciptaan Tuhan yang tak kalah indah dari spesiesnya.

"kangen ya.." ujarnya seraya duduk disebelahku.

"enggak, cuma rindu saja" jawabku setelahnya.

"Valen juga kangen sama lo"tuturnya halus seperti biasanya, seperti Devano yang aku kenal dari dulu. Sepertinya masih 4 bulan yang lalu, ah itu seperti 4 tahun yang terasa cepat.

"lo bawa gitar?lo bisa maen gitar?" seruku saat melihat sebuah gitar tergeletak di samping Devano.

"mau dinyanyiin gak?" tawarnya seraya mengambil gitar itu dari tempatnya dan menaruhnya diatas pangkuannya.

Aku mengangguk semangat dan tentu saja sebuah senyum simpul terukir jelas dibibirku.

"ALL I KNEW THIS MORNING WHEN I WOKE

IS I KNOW SOMETHING NOW (KNOW SOMETHING NOW)

I DIDN'T BEFORE

AND ALL I'VE SEEN

SINCE 18 HOURS GO

IS GREEN EYES AND FRECKLES AND YOUR SMILE

IN THE BACK OF MY MIND MAKE ME FEEL LIKE

Dia menatapku, sangat lekat, bahkan terlalu lekat, begitupun aku padanya.

I JUST WANT TO KNOW YOU BETTER,

KNOW YOU BETTER, KNOW YOU BETTER NOW

I JUST WANT TO KNOW YOU BETTER,

KNOW YOU BETTER, KNOW YOU BETTER NOW

I JUST WANT TO KNOW YOU, KNOW YOU, KNOW YOU

Dia tak pernah berkedip bahkan sampai lagu itu berhenti, dan tangan itu turun dari petikan sinar yang dia mainkan. Sebuah tatapan yang tak pernah menggantikan tatapan lainnya, sebuah melody indah disore hari bersama senja dan berlalunya matahari. Cintanya bukanlah sebuah kenikmatan ataupun anugrah, tapi sebuah kewajiban yang harus dijalani dan disyukuri. Argh.. Devano

..

CAUSE ALL I KNOW IS WE SAID HELLO

SO DUST OFF YOUR HIGHEST HOPES

ALL I KNOW IS POURING NAME

AND EVERYTHING HAS CHANGED

ALL I KNOW IS A NEW FOUND GRACE

ALL MY DAYS I'LL KNOW YOUR FACE

ALL I KNOW SINCE YESTERDAY IS

EVERYTHING HAS CHANGED

Dia mengubah segalanya, mengubah sebuah pertemuan pertama yang buruk menjadi sebuah akhir yang indah. Merubah sebuah tinta hitam menjadi kata jelek penarik senyum, merubah tatapan lekat menjadi sebuah magnet untuk berbalik menatap.

sebuah lagu dari Ed Sheeran dan Taylor Swift Everything Has Changed mengakhiri senjaku, tapi itu bukanlah pengakhir tatapannya padaku. Tatapan penuh cinta dan kekaguman.

LITTLE THINGS [selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang