43. Dira Come Back

870 51 7
                                    

Sudah 2 hari Aldi belum sadar dari komanya. Semua orang menjadi sangat khawatir terutama kedua orang tua Aldi. Mereka juga hanya bisa memantau putranya dari lubang kaca pintu kamar tempat Aldi dirawat. Yang lebih membuat mereka khawatir adalah menghilangnya Maya secara tia-tiba. Sejak mengetahui segalanya Maya tak pernah menghubungi keluarga Aldi, dia juga tidak pernah ke rumah sakit. Dia takut jika mereka curiga padanya, dan bertanya yang akhirnya membuatnya bicara jujur.

Devano yang tidak masuk sekolah selama 2 hari juga dipusingkan oleh Valen yang meminta bertemu dengan Dira.

"Valen mau ketemu kak Dira" rengek Valen terus meminta bertemu Dira.

"ketemu kak Diranya besok aja ya.."jawab Devano yang semakin membuat Valen menggelengkan kepalanya cepat. Tak tanggung tanggung Valen menangis kencang saat bicara ingin bertemu dengan Dira. Entah apa yang terjadi pada Valen pagi itu.

"Valen, kak Dira gak bisa kesini sayang.." ujar Devano mencoba memberi pengertian pada Valen yang terus saja merengek.

"pokoknya Valen mau kak Dira!!" Valen semakin ngotot dengan kemauannya hingga Devano angkat tangan. 'up'

"oke, bang Devano jemput kak Dira dulu" Devano menyerah dengan keinginan Valen yang terus saja memanggil manggil nama Dira.

Devano mengambil kunci motor yang dia letakkan di atas nakas dekat ranjang Valen. Senyum sedikit menghiasi wajah pucat Valen.

"loh Devano mau kemana?" tanya Mira yang melihat Devano keluar dari kamar rawat Valen.

"mau jemput Dira sebentar. valen minta Dira kesini" jawab Devano lemas. Dari wajahnya sangat terlihat kelelahan, bagaimana tidak lelah? Devano harus bolak-balik ke rumah, rumah sakit Aldi, rumah sakit Valen, rumahnya Maya, dan dia harus pergi lagi kerumahnya Dira.

"yaudah kamu hati hati" ucap Mira. Devano hanya mengangguk pelan lalu beranjak untuk menjemput Dira.

Skip

Sampainya di rumah Dira, Devano sudah disambut oleh Andhini dan Bayu yang kala itu sedang berbincang di ruang tamu.

"Devano.." sebut Andhini pada Devano sejak pertama kali Devano melangkahkan kakinya masuk ke rumah Dira.

"tante" Devano pun mencium punggung tangan Andhini dan Bayu secara bergantian. Tak lama munculah Rangga yang memang sudah sampai di Malang pagi tadi.

"lo yang nitipin gue kado buat Dira itu kan?" Rangga menebak nebak laki-laki yang sekarang ada dihadapannya tersebut. Beberapa bulan yang lalu saat Dira berulang tahun Devano menitipkan kado untuk Dira pada Rangga.

"iya bang" jawab Devano. dari nada suaranya Devano sangat terdengar lemah.

"Devano pasti capek, duduk dulu gih" ujar Andhini. Devano menuruti kemauan Andhini, Devano menyandarkan punggungnya ke sofa.

"Devano nyari Dira ya?"tanya Bayu halus pada laki-laki yang sudah sangat berjasa bagi putrinya tersebut.

"iya om, Valen pengen ketemu Dira" jawab Devano.

"gue mau" sahut Dira yang baru saja turun dari tangga dengan masih mengenakan baju tidurnya. Kelihatan bahwa Dira baru saja bangun dari tidurnya.

"kangen..." ucap Dira seraya berhambur kearah Devano yang sudah merentangkan tangannya lebar lebar. Andhini dan Bayu hanya tersenyum simpul melihat kebersamaan antara putri mereka dan Devano.

"kangen sama aku apa sama Valen?" tanya Devano pada Dira yang masih memeluknya erat.

"dua duanya" jawab Dira tanpa mau melepaskan pelukannya dan semakin mengeratkannya seakan mereka sudah tidak bertemu selama bertahun-tahun. devano tersenyum melihat tingkah Dira yang sangat manja. Dalam lubuk hatinya dia Devano juga sangat merindukan perempuannya itu.

LITTLE THINGS [selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang